Part 03

33 1 0
                                    

"Abang, Naznin lulus" Teriak Naznin sambill memeluk Fariz.

"Ihh Adek kalau mau datang itu salam dulu dong" Fariz tersenyum dengan tangan yg mencubit pipi Naznin.

"Abang sakit tau,iya nih aku salam, Asalamualaikum Abangku yang paling ganteng sedunia ini" tawa naznin dengan gaya yg agak lebay itu.

"Dek jangan muji abang seperti itu dong entar abangmu jadi sombong". Ucap Abi sambil mengejek abangnya.

"Iya ini adek kalau bicara sesuai dengan kenyataan". Fariz sambil mengelus puncak kepala Naznin.

"abang ini bagaimana, tadi naznin disuru mengucapkan salam,giliran naznin udah salam eh abangnya gak jawab,ingat bang mengucapkan salam itu sunnah dan menjawabnya itu wajib bang". Celoteh naznin sambil menekan kata wajib.

Fariz merasa salah tidak menjawab salam dan ia langsung menyadari itu semua
"Walaikumsalam adek ku yang cerewet sedunia".

"Abi, abang nakal masa membalas salamnya di iringi dengan mengejek ku". Menatap sang abi seperti seseorang yg mengaduh kan kakak nya.

Fathur menggaruk rambutnya yang sama sekali tidak gatal,fathur sesekali memikirkan bagaimana besok jika mereka sudah menikah,dan rumah ini akan sepi tanpa candaan mereka berdua.
"Jangan bertengkar ingat usia kalian nak,lebih baik kalian memperbaiki diri, lagian tidak lama lagi usia kalian semakin tua apa kalian tidak ingin menikah".

"Tuh Bang lagi disindir sama abi,kapan abang menikah abang makin lama makin tua makin gak ada yang mau". Naznin puas mentertawai abangnya itu,ia merasa menang jika abangnya tiba tiba diam dan memikirkan hal yang akan datang seperti menikah.

Fariz yang sedari tadi hanya diam sekarang ia iku berbicara menjawab pertanyaan abi dan adik usilnya itu "Maaf, Fariz belum bisa membawa menantu abi kemari. Fariz belum kepikiran soal menikah jika adik dulu yang menikah Fariz ikhlas bi".

Mata naznin langsung melotot dia tidak percaya apa yang baru di katakan fariz. " Apa abang bilang, umur naznin masih muda,Naznin masih ingin melanjutkan kulia dan meraih cita-cita naznin".

Fathur memukul jidatnya bagaimana ia tidak pusing sedari tadi kedua anak nya memperdebatkan masalah yang seharusnya mudah terselesaikan.
"Naznin kamu bicara apa, dengan kamu menikah mudah tidak akan menghalangimu untuk meraih cita-cita,kata abangmu juga benar lebih baik kamu dulu yang menikah karena kamu juga perempuan".

Naznin pasrah dia tidak bisa membantah ucapan abi,dia akan menuruti semua apa yang dikatakan abi asalkan semua itu membuat abi nya bahagia.

Fathur meninggalkan kedua anak nya yang masih memperdebatkan hal pernikahan,dari pada dia tetap berada di antara mereka berdua tetap saja tidak ada untungnya,Semua itu hanya akan membuat kepala pusing, Jangan sampai dia memiliki darah tinggi hanya karena mendengarkan perdebatan Naznin dan Fariz

"Aku tidak bisa membayangkan jika nanti adik menikah". Naznin langsung menatap fariz dengan tatapan pertanyaan.

"Emang kenapa bang, Tenang Naznin belum ada kepikiran untuk menikah muda,Naznin ingin melanjutkan impian naznin". Naznin mengelus rambut fariz seakan dia ingin selalu berada di dekat abangnya.

Fariz langsung menunjukan jari kelingking." Berjanjilah padaku dek,jika nanti kamu menikah,jangan pernah melupakan abangmu yang tampan ini".

Naznin tertawa dan  merasa sikap abangnya itu berlebihan seperti seseorang wanita yang tidak ingin ditinggal oleh kekasihnya. "Abang ini lebay,Sudah berapa kali naznin bilang kalau naz tidak akan menikah muda".

Fariz langsung membungkam mulut adiknya,takut jika abi mendengar ucapan naznin." Heh krucil jangan mengatakan seperti itu, kamu tidak mendengarkan apa yang abi ucapkan tadi".

Krucil adalah nama spesial naznin dari fariz  karna Naznin yang lebih kecil darinya.

"Akan aku biacarakan pada abi agar aku tidak menikah di usiaku yang muda ini". Naznin beranjak pergi menuju kamarnya ia sudah lelah karna tadi pagi hingga saat ini dia belum memiliki kesempatan untuk istirahat.

Ikhlas Mencintaimu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang