Part 04

22 2 0
                                    

Naznin Pov

Jika dipikir hidup ini singkat bagaimana tidak?? Baru kemarin aku mendaftar Sma dan sekarang aku sudah lulus tidak lama lagi aku akan melanjutkan kuliah di bidang kedokteran karena sejak kecil aku memiliki cita-cita menjadi seorang dokter aku senang jika bisa menyelamatkan pasien meskipun hasil akhirnya hanya Allah yang tau.

Kudengar ketukan pintu kamarku sepertinya abang fariz, 
aku segera membuka pintu itu dan ternyata benar Abangku yang satu ini selalu mengganggu waktu istirahatku

"Assalamualaikum adik". Ucapnya sambil tersenyum.
Aku tau jika abang seperti ini pasti ada mau nya.
"Walaikumsalam bang ada apa?". Ketusku

"Itu dek dipanggil abi katanya ada seseorang yang ingin bertemu denganmu". Ucapnya yang membuatku memikirkan siapa yang akan bertemu denganku lagian sekarang aku tidak ada janji untuk bertemu seseorang

"Oh ya jangan lupa kamu ganti baju sambil menambahkan bedak agar kamu terlihat lebih cantik".ucapnya sambil menggodaku

"Siap abangku yang jelek". Abang fariz kemudian meninggalkanku dengan wajah suram mungkin karena aku menganggapnya dia itu jelek.

Ku oleskan sedikit bedak pada wajah,dan tidak lupa untuk mengganti khimarku.
sebenarnya siapa yang akan bertemu denganku sampai aku harus berganti pakaian dan abi menyuruhku untuk memoleskan bedak. Atau mungkin ada yang menawarkan ku sebagai model?? Ah itu rasanya tidak mungkin,abi tidak akan mengizinkanku.

Tidak butuh lama aku turun untuk menemui abi ,dibawah ada teman lama abi dan kalau tidak salah dia bersama istrinya,dulu abi pernah bercerita tentang teman kecilnya itu, aku langsung mengucapkan salam pada semua nya.

"Assalamualaikum maaf tadi agak lama".
Terkejutnya saat aku melihat pria itu, iya pria itu. pria yang membuatku sakit hati di masalalu pria yang membuatku kehilangan semangat untuk hidup pria yang dulu selalu kusebut dalam doaku agar kelak di pertemukan, dan sekarang doa ku itu terwujud meskipun dua tahun terakhir ini aku tidak pernah mendoakan nya bukan karna aku patah harapan, lebih baik aku mengikhlaskan dari pada terus menerus menyakiti hatiku ini.

"Walaikumsalam,duh calon menantu kita cantik banget kan pa??". Ucap istri yusuf teman masa kecil abi.

Apa? Menantu hatiku terasa sesak aku pikir mereka datang untuk bersilaturahmi tetapi mengapa mereka mengatakan jika aku ini menantunya, Badanku terasa dingin padahal Ac di ruangan ini Normal, mungkin karena efek datangnya seseorang masalaluku.

Abi menyuruhku untuk duduk disampingnya dan tidak lama Abi mempersilahkan pak yusuf untuk berbicara.

"Jadi kedatangan kami kesini bukan tak ada maksud, kami datang kesini bermaksud untuk bersilaturahmi dengan keluarga pak Fathur dan kami ingin mengkitbah putri pak Fathur yakni Naznin alaysya mairo untuk putra kami Rehan syahputra. Bagaimana nak naznin apakah nak naznin bersedia??".

Aku mencerna kata yang diucapkan pak yusuf,Ku masih tetap diam.

"Rehan sekarang giliranmu untuk berbicara". Ucap pak yusuf yang mampu membuat hatiku berdegub dan tanganku yang kini tetap dingin.

Rehan mengangkat kepala dan mulai mengatakan apa tujuan dia kemari. "Ekhm Seperti yang sudah ayah katakan, Bahwa maksud kedatangan kami disini untuk mengkitbah Anak dari bapak fathur yaitu Naznin Alaysya mairo. Naznin apakah bersedia menikah dan menjalani hidup denganku hingga Ajal memisahkan kita berdua".

Bagaikan petir dihatiku bagaimana tidak? Rehan masalaluku seseorang yang pernah membuat luka dihatiku dan seseorang yang pernah menjerumuskanku dalam ikatan haram. aku masih tertunduk dan menahan air mata agar tidak jatuh di pipiku.

"Saya sebagai abi dari naznin setuju jika rehan yang akan mendampingi naznin,tetapi semua keputusan ini saya serahkan pada putriku,karena naznin yang akan menjalani semua ini".

Aku masih setia menundukan kepala,semua ini bagaikan mimpi aku belum bisa untuk menentukan semua jawaban sekarang karna bagiku pernikahan bukan soal biasa aku hanya ingin menikah hanya sekali dalam seumur hidup.

"Berikan Saya waktu untuk menentukan ini semua,maaf saya pamit ke kamar dulu Assalamualaikum". Ucapku sambil menahan genangan air mata ini.

"Walaikumsalam" ucapnya serempak.

Aku menuju kamar dan menumpahkan air mata yang sedari tadi ku tahan agar tidak lolos, Segera ku mengambil sajadah dan melaksanakan sholat dhuha agar perasaan ini sedikit tenang.

Tidak lama abi menghampiriku dan menepuk pundak ku.
"Nak semua keputusanmu jangan lupa libatkan Allah agar tidak ada penyesalan dikemudian hari".

"Nanti malam Naznin akan sholat istikharah bi, insya Allah jika Allah sudah memberi petunjuk,Naznin akan memberikan jawaban pada Abi dan mas Rehan". Jawabku sambil merapikan mukenah

"Belum Menikah sudah memanggil Mas, Besok kalau sudah Sah panggilan nya apa yah". Ucapnya sambil menggodaku.

Huhh abi paling pintar dalam menggodaku.Batinku

"Abi mohon kamu memberikan jawaban secepatnya". Abi berdiri meninggalkanku lalu menutup pintu kamarku.

Ikhlas Mencintaimu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang