Berhasil?!

1.1K 46 2
                                    

Reinhard ngasih tahu rencananya. Kita turutin langkah demi langkah dengan hati hati.

Dari mulai gua cekcok sama Reinhard sampe drama gua selingkuh sama Cris, dan Jeseline dan Ereline menjalani hubungan silang dengan para kekasihnya. Itu semua bertujuan untuk ngebuyarin pikiran mereka, ya... Lucano dan antek anteknya.

Dipagi ini, gua lagi nyuapin Reinhard makan. Lalu, ada seorang tamu tak diundang datang ke kamar, sambil bawa bunga dan buah. Dia adalah... Christine!

" Selamat pagi! " Christine teriak sambil jalan lebay ke deket meja dan nyimpen buah dan bunganya lalu langsung jalan lagi kedeket gua dan ngerebut mangkok bubur ditangan gua.

" Hai! Reinhard sayang! Kok kamu bisa gini sih? Ayo... makan biar cepet sembuh... " Kata Christine ngasih perhatian tapi dengan perlakuan yang lebay banget.

Reinhard ngelirik gua... maksudnya, supaya gua dan yang lainnya keluar... ini bagian dari rencana... dan gua harus keliatan heran dan gelisah. Lalu, Cris... harus keliatan masang senyum jahat merasa menang. Reinhard harus merasa senang, dan temen temen gua... harus senyum senyum malu liat pasangan silang mereka.

Kita yang nunggu diluar harus keliatan pure biar kalo ada mata mata
gak keliatan. Kita tetep ngelakuin itu. Sampe akhirnya si Christine itu pergi dengan nginjek kaki gua sebelum dia ke lift. Sakit banget... banyangin... High Heal tinggi yang kecil runcing... nginjek sela sela jari kaki gua yang kebuka karena gua cuma pake sendal jepit. Kulit gua ngelupas dan ngeluarin darah.

Guapun masuk sambil lepas sandal dan darahnya netes.

" Lucya?! Lo kenapa?! " Reinhard kaget.

" Ketusuk High Heal... " Kata gua sedikit meringis. Dan ekspresi Reinhard cuma heran.

Ereline ngobatin gua dan ngebalut kaki gua sama perban yang ada disisi Reinhard.

" Rencana kita bakal berhasil ini! " Kata Kelvin semangat.

" Pasti! Lo brilian Reinhard! " Timbal si Edwaleric.

Reinhard cuma merasa kepuji dengan muka bangga.

" Semua aman? " Tanya Cris yang ngancurin muka bangga Reinhard.

" Tentu. " Kata Reinhard sedikit berpikir.

" Kok si centil itu bisa kesini ya? " Jeseline nanya polos.

" Ya pasti karena dia itu anak buah si Lucano... " Kata gua ngejelasin dengan dikir meringis. Sakit banget njir.

Jeseline ngangguk ngangguk.

Bip bip...

HP gua ngegeter disaku. Ada yang nelpon dengan nomor gak ada namanya.

" Moshi moshi... " Kata gua sambil di loud speaker biar semuanya denget.

" Nona Lucya... Bagaimana kabar anda? "

" Apa urusan mu? "

" Whooo... Nona rilex nona... Oh ya... Ngomong ngomong nona... Mengapa suara ku terdengar juga disana... "

Kita semua kaget... Tapi gak ngeluarin suara, keringat dingin kita udah keluar.

" Kalian juga tenang... Saya tak akan melakukan apa apa yang berbahaya saat ini... Tenang... Usap peluhmu Tuan Reinhard. "

" Apa maksudmu? " Kata gua mulai serius.

" Christine... " Ucap gua dalem hati.

" Besok ku tunggu dirimu di Ruby Gold High School... " Telepon dimatikan.

" Gimana ini! " Kelvin ngomong sambil nyengkram rambutnya.

" Cari semua kamera dan penyadap suaranya. " Perintah Cris.

I'm Not a Real Nerd (Fake Nerd Girl) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang