.
.
.
Typo is my style
.
.
.Malam itu, ketika semua orang lebih memilih untuk terlelap dan mendekam di balik selimut guna menghangatkan diri, Sooyoung lebih memilih untuk berdiam diri menghabiskan satu gelas Americano di Caffè yang terletak tak jauh dari gedung Agensinya, SM Entertaiment.
Dirinya baik-baik saja. Sungguh.
Ketikan orang-orang yang membenci dirinya bukanlah apa-apa.
Silahkan mereka memberikan komentar apapun pada Sooyoung, atau mereka menyebutnya dengan 'Red Velvet Joy'.
Sudah menjadi resiko dirinya sebagai Public Figure untuk menerima itu semua.
Sooyoung hanya butuh waktu sendiri. Memikirkan bagaimana cara ia membalas semua komentar jahat untuk dirinya.
Dan saat ia mendapati komentar bahwa dirinya tampak seperti 'kuda nil', entah mengapa sedikit memengaruhi dirinya.
Segendut itukah ia?
Diet adalah hal yang sejak dulu sulit untuk Sooyoung lakukan. Daya tahan tubuhnya akan melemah jika ia melakukan diet.
Tapi, mau tak mau ia harus melakukannya.
Teguran manager mereka sore tadi menjadi alasan mengapa Sooyoung melarikan diri dari dorm dan lebih memilih duduk di Caffè hingga berjam-jam lamanya.
Sooyoung melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Ia meringis melihat jarum jam sudah menunjuk ke angka 1. Dini hari.
Maka dari itu, Sooyoung beranjak dari kursinya dan memilih untuk pulang sebelum ia dilaporkan pada Lee Soo Man karena membangkang melarikan diri dan pada akhirnya dipecat.
Tidak, tidak akan sampai sejauh itu.
Langkah Sooyoung harus terhenti kala sebuah kapas putih singgah di bahunya. Lalu ia mengadah menatap langit yang menurunkan salju.
"Salju pertama" Sooyoung berdesis pelan. Kedongkolan di hatinya musnah begitu saja kala saju pertama menyapa dirinya.
Jarang sekali ia mendapatkan moment berharga salju pertama seperti ini, karena ia selalu melewatkannya.
Ahh, Sooyoung jadi ingat pada janji Sungjae untuk menghabiskan waktu bersama di salju pertama. Mantan suami virtualnya itu mengingkari janjinya.
Pada kenyataannya, setelah Variety Show itu berakhir, komunikasi mereka juga ikut terputus.
Padahal Sooyoung sudah berharap dalam diam pada hubungan mereka yang akan berlanjut setelah itu, tapi kenyataannya tidaklah seperti itu.
Mereka kembali ke tempat dimana mereka sama sekali tidak mengenal satu sama lain.
Dan untuk pertama kalinya, Sooyoung merasakan patah hati.
"Hatchi!"
Suara bersin itu mengalihkan perhatian Sooyoung, lantas ia menoleh dan mendapati seorang lelaki berdiri tak jauh darinya sedang menutup mulutnya karena baru saja bersin.
Hidung lelaki itu memerah hingga ke telinga, pakaian yang tidak bisa dikatakan tebal itu Sooyoung yakin dinginnya udara sudah menembus ke tulang pemuda itu.
Sooyoung menyodorkan Americano yang ia bungkus untuk dibawa pulang pada pemuda itu. "Minumlah. Kau tampak sangat kedinginan".
Pemuda itu mengangkat kepalanya, semburat kemerahan menjalar ke pipi. Walaupun wajah gadis ini ditutupi oleh masker putih, ia sangat mengenali mata indah itu. "J-joy-sshi?"
"E-eh? Senior Bangtan Seonyondan V?"
Pertemuan pertama di salju pertama itulah perkenalan pertama mereka terjadi.
Sebuah peristiwa tanpa kesengajaan menjadi takdir bagi mereka.
Maka, dari sinilah cerita bermulai.
Hayolohhh bukannya ngelanjut ff sebelah akunya malah buat cerita baru wkwkkwkwkwk
Maaf, untuk Puberty aku slow update banget. Ide untuk cerita itu uda ilang entah kemana dan masih aku kumpulin lagi.
Kalo TLND aku usahain untuk terus update.
Dan untuk cerita baru ini, aku ambil ide dari ff aku sebelumnya yang ngebangke di wordpress dengan cast YoonHae :")) ga aku lanjutin, tapi aku pengen buat versi VJoy nyaa.
Mohon dukungannya yaaaa
Jejak yang kalian tinggalkan itu yang jadi semangat aku untuk cepat update. Hehe :))
See you!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Somewhere Only We Know [VJoy] [Completed]
FanfictionI don't want to leave. I don't want to lose you. Even now we are getting far way. Even if I hold on to the second hand, it will be end. Kim Taehyung | Park Sooyoung Started : 2019 April 1st Finished : 2020 April 19th