Note : kali ini, aku mau bikin part full tentang Bloody Day. Tapi di part ini mungkin bakal banyak banget revisi. Simak baik baik yaa:3
Jangan lupa puter lagunya juga.Author POV
Hari yang telah ditunggu-tunggu sudah tiba. Ya, hari ini adalah Bloody Day. Hari dimana para member Creepypasta mengikuti kontes membunuh di tempat yang sudah ditentukan oleh Slenderman. Para serial killer menunjukkan kebengisan dan kekejaman mereka.
(yn) POV
Hari ini adalah Bloody Day. Entah mengapa, aku sangat gugup. Aku bukanlah seorang pembunuh, aku tidak bisa membunuh orang. Tetapi, inilah kehidupanku sekarang. Mau tidak mau, aku harus menjalaninya.
Matahari berada tepat diatas kepalaku. Panasnya sangat menusuk kulit. Aku menaruh gelasku yang berisi lemonade tinggal setengah itu di cucian piring. Ya, siapa tau Nina akan mencuci piring-piring itu.
Aku melangkah menuju kamarku, mulai membuka tirai dan jendelaku. Aku membereskan baju bajuku, buku buku, dan benda benda lain di kamarku.
"Fyuuuhhh capek." ujarku.
Akupun duduk di kursi meja belajarku. Dan aku melihat secarik sticky note berwarna kuning dengan tulisan super berantakan.Aku membaca isi dari sticky note itu.
Hey, capek ya? Semangat dong! Nanti malem kita nge-date didepan mayat mayat kita ya:)
-SullySully? Siapa itu? Aku mulai resah akan hal ini. Apakah Sully temannya Liu? Atau anggota rahasia creepypasta?
Aku memasukkan kertas itu kedalam laci kamarku. Disana ada potongan jaket hitam milik Liu, gantungan kepala boneka, dan kertas yang ia berikan kemarin malam.
Kata kata di sticky note itu tidak bisa keluar dari pikiranku sekarang. Sully? Liu? Aku tidak peduli siapa mereka. Nge-date didepan mayat mayat yang sudah kubunuh? Tidak, aku pacarnya Ben. Siapa Liu? Huh, dia adalah orang asing yang tiba tiba masuk kedalam kehidupanku. Kuharap Ben tidak mengetahui hal ini.
Tok tok tok
"Masuk!" sahutku sambil menata kembali bantal bantalku.
Ben memasuki kamarku."Sayang, lagi beres beres ya?" tanya Ben. Ia pun duduk di tepian tempat tidurku.
"Iya nih. Udah selesai sih." jawabku. Kemudian aku duduk disebelah Ben."Boleh aku tanya sesuatu?" Ben menatapku dalam.
Seketika jantungku berdegup kencang.
"Boleh, apa itu?"
"Aku mau kamu jujur soal Liu."
Tanganku mulai mengeluarkan keringat dingin, kemudian aku menelan ludahku.
"Liu?"
"Iya, Liu. Ceritain apa yang dia lakuin kemarin malam.""Mungkin dia manjat pohon, abis itu dia ngetok ngetok jendela kamarku. Aku bukain terus dia bikin sayatan di jari manis aku sebagai tanda pertemanan. Pas kalian pada bangun dia langsung bergegas pergi. Aku sempat tarik jaketnya tapi bagian yang aku tarik dipotong pake pisau sama dia. Lihat nih, luka bekas sayatan pisaunya. " jelasku sembari menunjukkan jari-ku yang terkena sayatan pisau Liu. Jujur, aku tidak ingin Ben tau soal kertas kertas itu apalagi soal luka di jariku.
"Lukanya gak apa apa kan? Coba sini aku lihat." Ben meraih tanganku.
"Aku gak papa, kok." aku menyunggingkan senyumku.
"Dengar, nanti malam kita harus tetap bersama. Kita gak boleh pisah. Kamu ada dalam bahaya, (yn)." Ben mengelus pipiku. Tatapannya semakin dalam.Aku memberanikan bertanya tentang Liu kepada Ben.
"Emang ada apa sama si Liu?"
"Dia... Kakaknya Jeff."
Wajahku berubah menjadi seakan tidak percaya.
"Astaga, pantesan mirip. Terus kenapa aku bisa dibilang 'dalam bahaya'?" tanyaku sambil menunjukkan ekspresi penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love That Green (Ben Drowned X Reader)🇮🇩
FanfictionSeorang Serial Killer yang berasal dari game misterius dengan sifat romantis dan humoris tiba tiba jatuh cinta dengan korbannya yang sudah bermain game miliknya. Inilah kisah bagaimana Ben Drowned jatuh cinta dengan seorang gadis yang seharusnya men...