Start
Matahari pagi yang terik menyorot ke arah ku yang sedang berbaris diantara kumpulan murid yang terlambat upacara.
didepan ada guru yang sangat disegani hampir semua murid disini. pak steve namanya.
aku sendiri bukan orang yang setiap hari mengantri mendapat hukuman darinya, ini hari pertamaku dihukum karna terlambat.
"KENAPA KALIAN TERLAMBAT?!"Pertanyaan simpel yang keluar dari mulut pak steve yang tidak dapat dijawab oleh siapapun termasuk aku
karna...
"saya kejebak macet pak"
"ya berangkat pagi makanya!"
dia selalu mengelak.sulit memang bicara pada guru yang tidak mau disalahkan, karna itu aku lebih memilih diam sambil merasakan panas matahari pagi.
"KALIAN SEMUA KELILING LAPANGAN 10 KALI!" Ujar pak steve membuat aku terlonjak.
apa otaknya masih berfungsi?
siapa orang yang kuat lari keliling lapangan yang seluas Mall, 10 kali pula."ta--"aku awalnya ingin menyela ucapannya tapi ada yang lebih dulu dariku.
"TAPI KALO GAKUAT GIMANA PAK?! BAPAK MAU TANGGUNG JAWAB?!"ucap lelaki tinggi berkulit putih di belakangku.
"SIAPA YANG MENYELA OMONGAN SAYA?!"
"saya!"
"oh kamu lagi daniel... kenapa? kamu keberatan?"
"iya... gimana kalau ada yang pingsan pak!" ucap lelaki bernama daniel itu dengan berani.
"itu bukan urusan saya, membantah lagi saya tambah hukumannya"
"TAP--"
"LARI KELILING LAPANGAN 20 KALI SEKARANG!!" Bentak pak steve tepat didepan wajahku.
"ta--"lelaki yang tadi, ingin menyela lagi tapi ditahan teman sebelahnya.
"udahlah niel dia guru... nanti juga ada balasannya who knows?"ucap temannya yang ber name tag mark.
"ck" tak sengaja pandangan kami bertemu membuatku sedikit terlonjak.
kenapa setiap aku ngeliatin orang selalu ketahuan?.
aku menghela nafas dan mulai berlari seperti yang dikatakan pak steve.
dan berdoa dalam hati.
semoga kali ini aku bisa..
.
.
.
.
.sudah 15 putaran ku tempuh dan badanku mulai terasa lemas.
seharusnya aku sarapan tadi pagi.
lari ku mulai melamban pandanganku pun mulai buram.
tidak, jangan sekarang.
sebelum badanku menyentuh aspal lapangan, ada yang menahan badanku dari belakang.
dengan pandangan yang mulai memudar aku hanya bisa melihat rambut hitam dan mata coklat orang yang menahanku.
"hei jangan pingsan..."orang itu bersuara membuat mataku yang hampir tertutup terbuka kembali.
orang itu... laki-laki yang tadi berdebat dengan pak steve.
dia membopongku ke pinggir lapangan yang memang disediakan kursi untuk bersantai.
satu kata untuk wajahnya.
tampan.saat sampai kursi dia memberi ku air mineral yang ada ditangannya.
"minum dulu" aku menuruti ucapannya meminum semua air itu sampai habis.