Prolog

36 2 0
                                    

Nama ku Rizen Geraldi Alfonso, biasa disebut Acil, aku bekerja sebagai jurnalis di sebuah penerbit. Orang orang sedang melakukan kebiasaan di hari ini, aku pun begitu, menjadi jurnalis ternyata tidak seperti yang aku bayangkan ketika masa sekolah dulu. Aku hanya berpikir bahwa menjadi jurnalis hanyalah berkeliling kota mencari berita, tetapi ketika negara sudah maju seperti ini berita pun yang ada itu itu saja, perekonomian, kekerasan, dan paling tidak jauh dari politik. Aku pun berpikir untuk mendapatkan berita yang lebih bagus, agar majalah ku laku diluar sana, ketika sedang melamun sembari memikirkan berita yang bagus untuk dipublis besok hape ku tiba tiba bergetar tanda ada yang mengirim pesan.
" Hey cil, bisa ketemu di cafe kita biasa ketemu dulu ga? " tanya seseorang dengan nomor yang tidak dikenal. Ish, siapa sih tiba tiba ngajak ketemu tanpa perkenalan dulu, emang nya lo itu siapa sampe aku bisa tau tanpa perkenalan, gerutuku.
" Kamu siapa tiba tiba ngajak ketemu? kenal aja ngga, dimana mana tuh harusnya perkenalan dulu! gimana sih? " tanya ku sambil memarahi orang tersebut
" Ini aku Jessica, masa kamu lupa sih sama mantan mu dulu? " tanya nya. aku pun berpikir,
" Ha? Jessica? mantanku? ngigau kali ya dia " dalam hati ku sambil tetap menggerutu.
" Jessica mana? ngigau kali kamu ya? " tanya ku.
" Wah parah kamu cil, ini aku Jessica sivani anak Sma Percobaan " katanya.
Tiba tiba aku pun teringat ke masa lalu saat aku pertama kali masuk ke Sma

1.1

Guten NachtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang