BAB 5 perjanjian 1

6 0 0
                                    

Maaf ya karena sudah hilang lama dan engga update.
Soo jangan lupa baca karya ku the wendding day, sebenarnya aku ingin kasih give way sama kalian tapi kalo kalian mau jadi tolong kalo ada yang mau komen ya

Let's read😚

Disinilah kami berdua, berjalan beriringan tanpa ada yang memulai pembicaraan. Kulirik sedikit wajahnya dan dia hanya melihat kedepan. Setelah pertemuan tadi kami di suruh untuk mengenal lebih dalam.
Dan Tante Nita menyuruh kami ke taman yang tidak jauh dari tempat pertemuan kami. Dan orangtua ku dan dia langsung pulang untuk melanjutkan pekerjaannya mereka masing-masing.

FLASHBACK.......
'Ya karena sudah berkumpul kita mulai saja' (Tante Nita)
Tante Nita mengeluarkan lembaran kertas dan membaginya. Masing-masing satu. Aku membacanya dengan teliti setiap katanya. Dan aku sangat kaget karena berapa bulan lagi aku akan menikah dengan Denis. Yang membuat ku lebih kwatir adalah Denis, apa dia mau dengan perjodohan ini?, apa dia sudah punya orang yang dia cintai?. Ini terus berputar di kepala ku.

'semuanya sudah membaca surat perjanjian,kalo ada yang keberatan silakan bicara ?' Tante Nita Bersuara

Tidak ada yang menjawab sepertinya semua nya setuju dengan perjanjian ini. Tapi hati ku masih tidak tenang, apakah aku siap menjadi istri yang baik?
Apakah aku bisa membuat dia mencintai ku dengan tulus?

Setelah di pikir-pikir apakah dia mencintai ku, aku engga mau dia terpaksa menikah dengan ku, ini engga benar aku telah membuat seseorang menderita lebih baik aku tidak tanda tangan ini.

Aku pun mengakat tangan ke atas, Tante Nita yang melihatnya pun bertanya

' ya nata, apa yang kamu engga mengerti atau ada yang kamu ingin protes?'

Belum aku menjawab ibu langsung mencubit baha ku, aku pun meringis kesakitan, ku lihat mata ibu yang menusuk ke arah ku membuat ku takut. Akhirnya karena tidak tahan dengan cubitan ibu ku yang sakit.

' engga Tante Nita aku cuma nanya kapan tanggal pernikhaannya '

' setelah pertemuaan ini jadwal nya pernikahan mu tiga bulan dari sekarang '

Akupun hanya mengangguk-anggukan kepala ku rasa mengerti, dan cubitan ibu tadi baru di lepas, aku hanya bisa menahan sakit dengan perlakuan ibu ku.

Pertemuan ini pun berakhir setelah beberapa jam. Dan Tante Nita menyuruh aku dan Denis pergi jalan - jalan, kata nya buat lebih mengenal satu sama lain. Mau tidak mau kami menurutinya. Dan seperti itu ceritanya aku berduaan sama dia di taman ini.

*******

Aku mulai merasa bosan, dari tadi kami hanya berkeliling taman ini, dan ini sudah putaran yang ke 10. Aku pun berhenti dan Denis terus berjalan,kulihat punggung lebar Denis yang berjalan ke depan. Aku hanya bisa murung melihat punggung nya aku engga mau membuat seseorang menderita karena aku, dia mungkin punya banyak hal yang dia gapai atau bisa saja sudah punya orang yang dia cintai tapi dia malah di jodohkan dengan ku seperti ini,aku setelah menatap punggungnya aku membalikkan tubuhku danberjalan ke arah yang berlawanan.

Denis menyadari nata tidak ada di sampingnya diapun menoleh kebelakang melihat nata yang berjalan menjauh darinya.
Dalam hati Denis berkata, 'ya ampun sudah berapa kali dia dan nata memutari taman ini,pasti dia bosan dan ingin pulang aku ini bodoh sekali' tanpa pikir panjang dia berlari kearah nata dan menarik tangan nata.

Nata yang mendapat tarik mendadak itupun kaget dan tidak bisa menyeimbangkan tubuh nya yang akan jatuh tapi sebuah tangan membopong tubuhnya sehingga dia pun selamat.

Ketika hendak membuka mata dan melihat siapa yang menolong nya dia sangat kaget jarak wajah mereka sangat dekat hingga nafas mereka bisa di rasakan satu sama lain. Aku baru pertama kali melihat wajah nya sedekat ini, aku engga percaya ternyata liat dia sedekat ini jauh lebih ganteng.

' sudah puas memandangi wajah ku hmm ' katanya sambil mengangkat alisnya sebelah

Aku yang kaget dengan pekataannya buru melepaskan diri dari pelukannya, dalam hati sial aku tertangkap basah. Aku hanya bisa lari dan menutup wajah ku yang sudah merah ini.
Karena udah engga tau mau ngapain, kami memutuskan untuk pulang dan dia mengantarku ke rumah.

Kami sudah sampai di depan rumahku, tapi tidak ada percakapan, akupun merasa canggung dan gelisah karena sudah tidak perlu di bicarakan akhirnya aku pamitan "kalo gitu saya turun, makasih sudah anterin"

Karena engga ada balasan dari dia aku membuka pintu mobil CEKLEKk

" Besok pagi "
Aku yang mendengar suaranya menghentikan langkah ku dan melihat ke belakang sambil bertanya
"Besok pagi ??"

Dia yang hanya memandang lurus pun melihat ke arah ku
"Besok pagi dan seterusnya aku akan menjemputmu kesekolah"

" Gak perlu aku bisa berangkat sendiri "

" Engga usah membantah, sekarang kamu pulang dan istirahat lah "

Aku hanya mengangguk dan turun dari mobil, kutunggu hingga dia pergi, lalu aku masuk ke rumah dan menuju kamar ku.

Kurebahkan badan ku yang lelah keatas kasur, mencoba menenangkan pikiran ku yang kacau tapi tidak berhasil. Aku hanya bisa menarik napas dan membuangnya begitu seterusnya hingga aku terlelap tidur.

Net.. net...
Bunyi alarm ku yang bergema di seluruh kamar menandakan sudah pagi, kubuka mataku mengerjap-ngerjapkan nya, lalu akupun berdiri berjalan ke arah cermin. Lihatlah diriku sekarang yang menjijikan ini, make up yang engga di bersihkan semalam belum lagi Beler mata ku dan juga baju yang tak diganti. Aku ini cewek macam apa sampai sejorok ini aku hanya menarik napas dan membuangnya perlahan dalam hati aku memarahi diriku sendiri "Nata kamu ini jorok banget gimana nanti mau urus suami kalo ngurus diri sendiri aja belum bisa".

Aku mengambil handukku dan berjalan ke kamar mandi tapi tiba-tiba hp ku berbunyi tanda ada pesan, karena penasaran aku membuka dan membacanya.

0812 5376 XXXX

Aku akan menjemput mu jadi kuharap kamu sudah siap. 6.30

Aku tidak akan menunggu, lewat dari 1 menit aku tinggal

Denis..

Sial... Kulihat jam menunjukan pukul 6 dan itu artinya sisa waktu ku 30 menit karena tidak
Waktu Aku langsung berlari kekamar mandi.

******

Aku turun dari tangga dengan tergesa-gesa dan berlari kepintu depan rumah ku, kulihat mobilnya yang sudah didepan aku pun langsung menghampirinya. Dia hanya melirik ku dan membukakan pintu mobilnya, aku langsung masuk dan duduk.

Didalam perjalanan kami hanya diam, tak ada yang mau membuka percakapan, karena bingung harus apa aku hanya bisa memainkan tangan ku, sesekali meliriknya. Tapi tiba2 perutku bunyi.

Krukk..krukkkk
Aku mengumpat dalam hati, takut kalo dia dengar dan Yap dia melihat kearah ku dengan cepat mengeluarkan hpku dan berkata " iittu itu suara hp ku "
Dia ya g mendengar perkataan ku pun kembali fokus dengan menyetirnya. Aku lega karena dia percaya kalo tidak betapa malunya aku

Tak terasa kami sudah berada dikawasan sekolah, disekolah kami ada tempat parkir khusus untuk murid yang membawa mobil yaitu di basement, aku merasa bersyukur karena tidak banyak yang melihat kami berangkat bersama, aku tidak mau jadi bully para fans nya apa lagi jika Fanny melihat kami, aku pasti bakal di siksanya.

Kami turun dari mobil, aku sibuk melihat ke sekitar wanti-wanti bila ada yang lewat

" Nat "

Karena nama ku di panggil aku mencari sumber suara dan itu denis, tahu aku kaget ketika dia melemparkan sesuatu ke arah ku, aku reflek menangkapnya kulihat yang di tangan ku roti
Aku jadi bingung kenapa dia beri aku roti???

' lain kali sebelum berangkat sarapan aku engga mau mendengar suara-suara aneh dari perut mu ' setelah mengatakan ya dia berjalan melalui ku yang diam

Jadi dia dari tadi tau kalo itu suara perut ku, tapi tadi kulihat dia percaya kalo itu suara hp ku. Ya sudahlah aku ini emang engga tau malu banget, dan berjalan ke kelas ku

BERSAMBUNG

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the wedding dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang