Andra -5

193 10 2
                                    

'Kring.. kring.. kring..' suara alarm yang ditimbulkan oleh jam berbentuk Doraemon itu berdering keras sedari tadi. Akan tetapi, sosok mahluk kasar dan kasat mata yang menepati kamar tersebut tidak kunjung bangun dari tidurnya.

'Brruuakkk!!' Terdengar suara gedoran pintu yang cukup keras. Pintu terbuka mendapati Zudith yang berkacak pinggang melihat adik satu-satunya ini tidak bangun-bangun.

"Rann bangun!! kebo banget sih Lo" Zudith menggoyang-goyangkan badan Rann, agar cewek itu terbangun. Namun nyatanya nol besar, Rann masih tetap tidak bangun.

Zudith berpikir keras, sangat keras agar bisa membangunkan adiknya. Seketika satu ide terlintas dipikirannya. Zudith berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamar Rann. Ia membawa gayung beserta air di dalamnya. Cowok itu memercikan air sedikit demi sedikit ke muka Rann.
Tapi apa reaksi Rann? Ia hanya menutupi dirinya menggunakan selimut tebal miliknya.

Cara kesatu gagal, Zudith tersenyum licik lalu membuka selimut Rann dan mengguyur semua air yang ada di gayung tadi ke wajah Rann tanpa belas kasihan.
'bbyyuuurrr' air mengenai tepat pada sasarannya.

"Ya Allah, banjirrr!!" Teriaknya keras. Membuat Zudith merasa senang sekaligus tertawa melihatnya. Kini misinya berhasil dengan baik, meski tadi ada halangan sedikit saat membangunkan Rann.

Rann bangkit dari kasurnya dan melirik abangnya itu dengan raut wajah kebencian. Dan yang dilirik tajam hanya menunjukan sederetan giginya dan mengangkat tangan membetuk huruf V.

"Abang!!" Teriak Rann menggelegar.

Zudith berlari sekencang-kencangnya menuju ke lantai bawah. Menghindari amukan kebo yang bangun tidur. Rann mengumpat kasar, ada rasa ingin mencekik leher Zudith sekarang juga.

Rann melirik jam yang tertempel dinding kamar nya. "Astagfirullah!! gue udah telat" dengan kecepatan kilat Rann menuju kamar mandi. Mandi selama 5 menit, itu adalah rekor mandi tercepatnya. Setelah itu, ia berganti baju dan menyisir rambut lalu menguncir rambut nya asal-asalan.

🌼🌼🌼

Sesampainya di sekolah, Ia berlari menyusuri koridor sampai di kelas. Untung saja bel masuk sekolah berbunyi masih 7 menit lagi jadi Rann bisa bernapas lega sekarang.

"Good morning Rann" sapa Cacha dengan senyuman yang selalu menempel di wajah imutnya.

"Pagi Cha, eh.. lo udah ngerjain PR fisika belum?" Tanya Rann kepada Cacha.

"Sudah dong. Ambil gih kerjaan gue, Lo belum kan?" ucap Cacha. Jika di dunia ini ada banyak Cacha, aku mau boking satu.

"Lo emang sahabat terbaik gue Cha. Thanks ya babe" seru Rann sambil mengambil buku di tas Cacha. Dengan kecepatan kilat Rann menyalin jawaban Cacha ke bukunya.

"Rann kantin yuk!!" Ajak Dafa yang tiba-tiba muncul dihadapan Rann.

"Gak bisa daf, gue mau nyalin PR dulu. Nyawa gue terancam ini" jawab Rann dramatis tanpa memalingkan matanya yang masih fokus kepada buku miliknya.

"Alay lo, untung cantik" jawab Dafa.

Rann tak menghiraukan dan lanjut mengerjakan kembali PR nya. Bel tanda masuk berbunyi tepat saat Rann sudah menyelesaikan tulisannya. Lega! Itu yang dirasakan Rann saat ini. Ia mengambil botol air yang ada di tas milik Cacha, meneguknya hingga tersisa setengah lalu mengembalikan ketempat semula.

🌼🌼🌼

Di kantin sekolah..
Rann, Cacha, dan Dafa berjalan menuju bangku yang kosong sembari membawa nampan berisi makanan dan minuman masing-masing.

Orang-orang memakan makanan mereka dengan tenang. Tapi ketenangan itu sirna karena tak lama ada sekelompok laki-laki yang datang membuat heboh seisi kantin.

Hanya datang saja sudah menimbulkan kericuhan, bagaimana kalau mereka bikin konser bisa kaya mendadak sekolah ini ya?
Banyak sekali pasang mata menatap kagum kearah mereka khususnya sang ketua, siapa lagi kalau bukan Andra.

Cool boy

Kenapa jodoh orang ganteng banget sih?

Ajak nikah sirih aku bang..

Gantengnya ukiran tuhan

Dan masih banyak lagi teriakan-teriakan heboh lainnya. Rann yang melihat itu hanya bisa tersenyum, melihat betapa banyak fans Andra. Kalian harus tau, Rann diam-diam menjadi fans rahasia Andra. karena rasa kagum itu sudah muncul begitu saja pada dirinya, entahlah rasa kagum itu tumbuh sejak kapan.

🌼🌼🌼

Kuyy tinggalkan jejak kalian
Makasih 😚

Salam Author
Fira

ANDRA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang