.

251 7 0
                                    

Voment!!
















Ku takut kalian g dpt feel hey:')












-JK POV-

Aku seorang gay, kuakui itu. Aku menyukainya, Dari awal berjumpa kusudah menyukai nya. Mata nya yang tajam, hidung nya nan bangir bak perosotan, serta rahang tegas menggoda nya. Aku tau aku tak mungkin bisa dekat dengannya. Aku tau rasa ini tidak normal. Aku juga tau dia seorang Homophobic. Namun ku tetap bertahan dari semua siksaan dan hinaan orang lain padaku. Bukan berarti aku lemah ya!

Hingga suatu waktu, aku bertemu dengan seorang wanita, saat itu kami tidak sengaja bertabrakan. Dia tidak cantik, namun manis. Dia tidak feminim seperti wanita pada umumnya, dia tomboy. Dia gadis yang baik. Dia sungguh pemberani, dia bahkan menolongku ketika diriku sedang menghadapi makanan sehari-hariku. Bully.

Sejak saat itu kami mulai menjadi dekat. kami sering makan ke kantin bersama, kami bahkan sering makan diluar layak nya kencan pada umum nya, beda nya, kami tidak memiliki hubungan apapun selain sahabat. Kami juga sering pergi ke kampus bersama. Aku sering mengantar jemputnya menggunakan motor sport ku. Hey! Jangan kira karna ku menyukai seorang lelaki dominan, maka pembawaan ku layak nya subsmisif, Tidak! Kalian salah besar!

Perlahan, perasaan suka ku mulai hilang pada pemuda itu.

Aku tak mengerti, jantungku sering berdegub kencang saat dekat dengan wanita kuat itu. Aku juga sering gugup apabila ada sesuatu yang mengganggu penampilanku didepan wanita itu. Aku sadar, aku mencintainya. Dan tanpa kuduga, diapun sama mencintaiku.

Kupikir, cerita ini akan menjadi Happy ending. Tapi seperti nya pemikiran ku ini salah.

Pemuda itu, pemuda yang dulu begitu kusukai datang kepadaku, menyatakan cinta padaku. Aku tak mengerti, bukankah dulu ia begitu membenci rasa yang seperti ini?

--------------------------------------------

-TH POV-

Aku benci gay. Benci. Sangat benci. Aku tau pemuda itu gay. Tentu saja! Lelaki yang disukainya itu aku!

Ia sering memperhatikan ku dari jauh, Atau dibalik pohon ditaman yang sering aku datangi. Aku risih, tentu saja! Bukankah sudah kubilang bahwa aku benci gay?.

Aku memiliki seorang kekasih cantik, dan tentu saja dia wanita. Aku amat menyayangi nya. Aku tidak memperdulikan pemuda itu. Aku sangat membenci nya, oleh karna itu aku menyuruh teman-temanku untuk membully nya habis-habisan. Sekedar informasi, teman-temanku juga seorang Homophobic, sama seperti ku.

---------------------------------

Sudah dua minggu ini aku tak melihat pemuda itu. Ia juga tidak terlihat lagi dibalik pohon di taman itu. Oh iya, aku sudah putus dengan kekasih wanitaku. Rupanya bajingan itu hanya menginginkan uang dan kepopuleranku. Sialan!

---------------------------------------

Sudah 3 bulan berlalu, pemuda itu masih tak kunjung kulihat. Entahlah, Aku tak mengerti apa yang terjadi pada diriku, tapi aku sangat ingin menemuinya, melihatnya.

Saat hendak ke Supermarket tadi, aku melihatnya! Iya! Pemuda itu! Ia sedang di Cafe dekat Supermarket tempatku berbelanja, ia bersama seorang wanita.

Aku hendak menghampirinya. Menurutmu apa yang akan ku lakukan saat sudah berada didepannya? Tentu saja aku ingin meminta maaf.

Aku ingin melakukan pendekatan padanya. dalam waktu 3 bulan aku cukup menyadari bahwa aku mulai terbiasa dengan keberadaan nya, merasa nyaman akan eksistensi nya.

Singkatnya, kurasa aku menyukai nya, setiap mengingat kebiasaannya yang suka menguntitku, rasanya seperti ada kupu-kupu beterbangan di perutku. Setiap mengingat wajahnya, jantungku rasanya sakit, terlalu kencang berdetak tau!

Dengan senyum dan penuh harapan, aku melangkah ringan ketempat nya berada.

Akan tetapi, sebelum aku sampai padanya, aku melihatnya menggenggam tangan wanita yang sedang bersama nya itu dengan lembut dan mencium tangannya. Dan, apa-apaan dengan tatapan lembut yang ia berikan pada wanita itu?

Langkahku terhenti.
















Dia sudah tidak mencintaiku lagi?

Karna wanita itu?

Wanita yang menolong nya ketika disekolah dulu?

Aku mengurungkan niatku menghampiri mereka.

------------------------------------

"Jauhi dia"

ucapku tak terbantah. Ya, setelah aku melihat mereka kemarin, aku memutuskan untuk mengurungkan niatku, dan menghampiri wanita tersebut di jam istirahat sekolah pada hari ini. Tentu saja tanpa sepengetahuan Jungkook.

Wanita itu mengernyit heran,

"Siapa yang kau maksud?"

"Jeon Jungkook." Ucapku,

Namun, wanita ini menolak dengan tegas perintahku.

"Aku mencintainya, dan dia juga mencintaiku" ucapnya tegas.

"Jungkook mencintaiku, jadi enyahlah kau dari hidupnya!" Aku berucap tajam. Namun ia menantangku,

"Mari kita lihat siapa yang dicintainya"

"Baik! aku akan meminta nya menjadi pacarku, dia pasti akan menerimanya!"

------------------------------

Esoknya, aku mengajak Jungkook untuk bertemu, tentu saja setelah menguntit nya hingga pulang kerumah.

Aku membawa nya ketaman tempat di mana ia sering memperhatikan ku dulu. Ahh mengingatnya semakin membuat ku cinta padanya. Aneh? Biarkan saja!

Aku menyatakan perasaan ku pada nya. Dapat kulihat wajahnya amat terkejud. Dia pasti juga masih mencintaiku! Aku yakin itu. Aku tersenyum lebar.

Aduh, jantungku berdetak kencang sekali. Hei jantung, tolong bekerja sama disaat seperti ini!

Namun senyum ku tak bertahan lama saat mendengar jawabannya. Dia menolakku. Dia memilih wanita itu. Dia mencintai wanita itu!

Bajingan!


Tunggu ajal mu wanita sialan!

Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Pemuda itu hanya milikku. Hanya milikku. Tidak ada yang boleh memiliki nya atau pun dimilikinya, hanya aku yang boleh memilikinya ataupun dimilikinya.

Aku tersenyum kembali pada pemudaku setelah mendengar jawabannya. Senyum yang amat lebar. Hingga membuatnya mulai merasa ketakutan.

Aku mendekat padanya, dan berbisik,




























































"Jika kau tak menerima cinta ku, maka tidak ada yang boleh menerima cintamu, termasuk wanita itu."





























FIN.
END.
TAMAT.
HABIS.














Iya tau judul gasesuai isi:')

TURN  [Oneshoot] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang