First.

17 2 1
                                    

Seoul, Korea Selatan, 27 Maret 2016.

" Damn lo semua." amuknya di dalam kamarnya sendiri sambil melempar hp ke kasur.

"santai bro! Lo kenapa?" tanya seorang temannya yang mencoba menenangkannya. "Percuma. Percuma gue kembali kesini, kalo si jalang itu udah sama cowok lain" ucapnya dengan masih nada marah.

"Siapa? Hyuna? Haha." nada humor temannya, Sehun.

"napa lu ketawa? Gue nyuruh lu ketawa HAH?" nadanya masih dengan emosi.

"Santai bro! Dinginin kepala lu jangan emosi kaya gini. Serem lu kalo kaya gini"

Park Chanyeol, tipe orang yang emosian, dia selalu bertindak semaunya ketika sedang emosi. Bahkan hal yang diluar pikiran kitapun akan dia lakukan.

Berbeda dengan Sehun, tipe orang yang berwajah serius. Namun, sebenarnya dia adalah orang yang periang juga humoris. Selalu mendinginkan suasana ketika teman-temannya sedang beradu mulut atau sedang ada masalah apapun.

"huft...." suara nafas Chanyeol menghembus.

"Why Kenapa ada apa aya naon ini teh Hyung? Cerita sini sama aa Sehun Tampan." ucapnya mendekati Chanyeol dengan memeluk pundaknya.

"Dih apaan homo lu." Chanyeol menjauh mencoba melepaskan pelukan Sehun. "Ya calm aja, gue masih doyan lobang" ucap Sehun.

"benci gue sama dia Hun" ucapnya sambil berjalan ke arah jendela kamar, tatapannya tertuju pada sebuah keindahan kota Seoul di malam hari.

"Sapa? Hyuna? mantan lu yang aduhai itu?" tanya Sehun sambil berbaring di kasur empuk.

Chanyeol masih menatap ke arah keindahan malam lewat pantulan jendela di kamarnya. Mungkin sekarang tatapannya kosong.

Menyandar kepada dinding dekat jendela, mata melihati ke arah kota namun pikirannya kosong.

"Hmm.... Gue bela- belain balik ke Seoul cuman untuk ketemu dia. Nyatanya pas gue datang kesini dengan senangnya....Hh. Ekspetasi tak seindah realita."

Sehun bengong dengan yang diceritakan temannya itu "Maaf mas Chanyeol, saya tidak paham sama kata-katamu"

Chanyeol kesal sekali pada Sehun, dia hanya menatap pada temannya itu. "Dahla otak lu emang udah menguncup" ucapnya sambil duduk di sofa.

Sehun bangun dari tidurnya. "Apa? Mas Chanyeol menyayangiku. Ahhhhh. Sayang juga" ucapnya sambil beraegyo di hadapannya dengan dua tangan yang seperti ingin dipeluk.

"Dih najisin gitu, dasar uke" ucap Chanyeol pergi ke dalam kamar mandi.

"Goblok." tiba tiba Sehun berdiam Setelah mendengar kata uke.

**

Chanyeol masuk ke dalam air, membasuh mukanya. Lalu melihati dirinya di depan cermin. Lagi-lagi melamun. Entah apa yang dia lamunkan dari tadi.

• • • • • • • •
Chanyeol sedang melihati aplikasi di gadgetnya yang membuat candu. Ya, Instagram. Dia melihati postingan teman-temannya yang membuat dia tertawa, ngakak, dan lainnya.

Wajah dia berubah saat melihat sebuah postingan dari seorang gadis. Hyuna. Sang mantan. Ternyata di postingannya dia tak sendiri, melainkan dengan seorang lelaki....Yang sedang....Foto bermesraan. Chanyeol langsung menjatuhkan Handphonenya ke kasur.

"Damn Lo semua!"

• • • • • • •
"Ngapain sih gue inget terus si jalang itu. Cwih! Arghhh taulah!" ucapnya masih memandang diri di depan cermin.

"ngapa liat-liat, gue tau lu bodoh, tolol, masih aja sayang sama dia." ucapnya pada bayangan dirinya sendiri.

Dia menatap lekat pantulan dirinya di cermin. Beberapa detik kemudian dia melontarkan kepalan tangannya ke cermin itu. "ARGHHH!!!!!" Teriaknya. Suara Kaca dan dirinya beradu disana, yang berakhir dengan darah bercucuran, tangannya masih berada pada cermin yang menempel di dinding itu.

Seseorang mencoba membuka pintu kamar mandi, tapi nihil. Pintu terkunci dari dalam.

"Woi buka lu gapapa hyung? Buka anjir" teriak Sehun dari luar dengan paniknya.

Chanyeol hanya menatap sebentar ke arah pintu, lalu mencuci tangannya yang berdarah. Tanpa membersihkan darah darah yang masih ada di cermin, dia langsung membuka pintu yang dikunci itu.

"Hyung! Lu kenapa?" tanya Sehun, dia melihati arah tangan Chanyeol yg berdarah " apa-apaan lu gak gentle amat sparing sama cermin" ucap Sehun memukul kepalanya.

"berisik lu!"

"okey obatin luka lu sendiri ya gue mau balik"

"yaudah maafin gue, obatin gue sini. Pundungan lu najis."

"Tuhkan butuh juga lu sama gue" ucap Sehun.

Lalu, Sehun mengambil kotak P3K. Dia mulai mengobati luka Chanyeol, memakaikan perban pada tangannya. Dia masih melihati sosok itu, matanya sayup seperti sedang memikirkan sesuatu. Dia tahu, pasti sosok Hyuna itu yg membuatnya begini.

"SHIT! Bitch Damn!!!!"

Sehun hanya diam, mengerti dengan situasi Chanyeol saat ini. Sehun mencoba membiarkannya sampai keadaannya lega.

**
Sehun pergi ke balkon apartment Chanyeol, memijit-mijit tombol yang ada di gadgetnya. Lalu, diletakannya gadget itu di telinga sebelah kanan.

"Anyeyonghaseyo, aku membutuhkan bantuanmu!"

"mwo?"

"Gue butuh bantuan lu biar Chanyeol bisa moveon. Kita ketemu sekarang di Cafe"

"Oke!"

Jangan lupa vote dan commentnya.

The Last [PCY X JS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang