Chapter 6 - Mating

7.6K 648 36
                                    

Christian begitu mengagumi pemandangan yang  ada di taman tersebut. Malam itu sebenarnya cukup dingin  namun  Christian merasakan tubuhnya mulai kepanasan. Wajahnya mulai merah  dan  ia penciumannya menajam. Ia mencium bau  jasmin disekitarnya semakin kuat. Ia juga mencium bau  cokelat soft  yang  semakin lama  semakin kuat menuju ke arahnya. Ia begitu menyukai bau cokelat karena aromanya  begitu  menenangkan. Dan  dari  kegelapan  muncul  bayangan  seseorang. Bayangan itu  semakin lama  semakin dekat  dengannya dan dari  bayangan itu ia melihat sosok yang dikenalnya.

"William?!" gumamnya. Ia berusaha menstabilkan pandangannya. Benar,  pria itu muncul  dari  bayangan hitam itu. Raut wajahnya kelihatan begitu khawatir.

"Christie, ada  apa denganmu?" tanya  William. Ia melihat  wajah pria itu  sudah merah padam  dan  dari tubuhnya  tercium  aroma madu dan vanila yang begitu manis.

"Aku tidak tau. Tubuhku  terasa  aneh, panas..." jawabnya. Kini pandangannya  semakin  kabur,.kepalanya terasa berat dan  kesadarannya  semakin  lama semakin hilang. Ia hampir  saja  jatuh. Beruntung  William  langsung menangkap pria itu, membopongnya  dan membawanya ke dalam  mobil.

"Kita pulang sekarang." ujar William kepada supirnya sembari menggendong tubuh Christian dengan bridal style. Wajah pria itu begitu  khawatir memandang  pria di sampingnya. Sepanjang perjalanan ia menggenggam tangan Christian  dengan  erat. Tangan pria cantik itu begitu dingin.

"Kau akan baik-baik saja  Christie  sayang." bisiknya ke  telinga pria itu. Sesampainya di rumah,  ia menggendong Christian dan membawanya ke kamar. Ia membaringkan tubuh pria itu di ranjang. Di rabanya kening sang pria dan suhunya begitu panas. Wajah pria di depannya itu juga begitu merah.

"Ah.. Jangan-jangan sudah waktunya." gumam  William.

"Sepertinya aku tidak bisa menunggu lama lagi." ujarnya. Ia membuka  baju Christian,  melucutinya hingga menampilkan tubuhnya yang indah mempesona  tanpa  kain  sehelaipun. Tubuh ramping dengan kulit putih pucat dan puting susu berwarna pink yang menonjol menambah keindahan pria itu. Ia mencium  bibir Cristian, melumatnya dan menjilatnya.

"Manis sekali. " batinnya  sambil mencium bibir ranum pria cantik itu.

Secara berangsur  ia  mencium dari  leher pria itu hingga ke  dadanya. Kemudian ia menghisap salah  satu puting susu Christian yang berwarna pink itu dan melumatnya dengan buas. Salah  satu  tangannya memainkan puting susu yang lainnya.

"Ugh..umph.. " gumam  Christian. Ia perlahan membuka matanya yang begitu berat dan melihat sesosok pria di hadapannya.

"William?!" ujar pria itu berusaha memfokuskan pandangannya. Ia melihat pria itu sedang  menghisap puting susunya  dengan  begitu buas seolah ingin melahapnya dan salah satu tangannya mempermainkan penis milik Christian dengan lihai.

"William? " ujarnya  lagi. Sang pria memandang wajah  Christian yang begitu merah dan  kelelahan.

"Shhh.. Serahkan semua padaku." bisik  pria itu  ke telinganya.

"Akan kubuat kau puas sayang." bisiknya  lagi. Kali ini suhu tubuh Christian meningkat. Ia merasa seluruh tubuhnya memanas dengan  drastis. Ia juga merasa penisnya sudah mengeras dan anusnya begitu basah serta berkedut.

"William.." ujar  Chistian. Air mata ngalir dengan deras di pipinya. Seluruh tubuhnya terasa begitu  sakit dan  suara tangis pecah di udara.

"Huaa.. Hiks.. Hik.. Apa yang  terjadi padaku? Sakit sekali.. " tangisnya. Suara tangisan  Chistian membuat hati pria di depannya teriris. Ia tidak ingin melihat  pria yang begitu  dicintainya menangis di hadapannya.

"Shhh.. Tenanglah. Semua  akan baik-baik  saja." ujar  William berusaha menenangkan pria itu. Ia mengelus-elus kepala pria dihadapannya dengan lembut.

"William.. Hiks.. Hiks.. "

Pria itu hanya bisa melihat pria yang dicintainya menangis. Tubuhnya sedang bertransformasi membentuk sebuah rahim yang akan dipersiapkan untuk menerima benih  dari pasangannya. Setelah 30 menit rasa sakitnya mulai mereda namun diikuti  gairah  seksualnya yang meningkat. Ia melihat tubuh  kekar William dan membuat bagian terbawahnya semakin terangsang dan anusnya yang basah tadi semakin berkedut, meminta untuk dipuaska. Ia mengulurkan tangan miliknya, menggenggam penis milik William yang sudah menonjol dari balik celana panjang miliknya dan mengelus-elusnya.

"Aku mengiginkannya.. Berikan padaku!" ujarnya sambil menangis. Ia melebarkan paha mulus miliknya dan menampakkan anusnya yang sudah basah itu.

"William, please.. Berikan padaku." ujarnya. Ia membuka pahanya lebar-lebar hingga menampilkan anus miliknya itu. William yang melihat tubuh seksi pasangannya tentu saja membuat tubuh bagian  bawahnya terangsang. Ia tidak menolak undangan pria itu. Dilucuti baju dan celananya hingga menampilkan tubuh idealnya yang tanpa busana dan menampilkan penisnya yang sudah mengeras dan membesar itu.

"Apa kau yakin Christie? Setelah ini kau tidak bisa kembali lagi." ujarnya. Sang pria tidak bisa berpikiran jernih, yang ada dipikirannya hanya ingin melakukan seks. Ia menganggukkan kepalanya, menggenggam penis milik William dan mengarahkannya tepat di depan anus miliknya.

"Lakukanlah sesukamu. Aku tidak tahan lagi." jawabnya. Dengan  sigap William menghentakkan penis besarnya memasuki area terdalam pria itu hingga penis miliknya terkubur dengan sempurna di tubuh  sang pria. Ia menghentakkan penisnya keluar masuk dan memijat prostat milik Christian.

"Ahh.. Ahh.. Ah.." erang  Chrostian. Di sela-sela erangannya  terdengar suara kenikmatan.

Hentakan demi hentakan  diberikan William hingga memperdengarkan suara nakal. Sambil menghentak, William membuangkam mulut pria dihadapanya dengan sebuah ciuman.

"Agh.. umh.. uhh.. " desah Christian.

Akhirnya tiba saatnya ia menyemburkan cairan hangat berisi benih miliknya ke bagian terdalam pria tersebut. Tubuh Christian menegang dan jari-jari tangannya meremas seprai dengan kuat.

"Terimalah benih milikku Christie  sayang." ujar William.

Ada rangsangan seperti sengatan listrik dari tubuh Christian menandakan tubuhnya  telah menerima benih milik  pria tampan itu seutuhnya. Sang  pria tampan  terus melakukan aksinya hingga beberapa ronde  dan di akhir ronde ia menggigit leher Christian, meneguk darahnya yang begitu manis dan nikmat itu. Ada rasa hangat  yang dirasakan  Christian  dari gigitan tersebut. Ia merasakan kenikmatan yang luar biasa dan seolah kecanduan  saat  darahnya dihisap oleh William. Kemudian pria tampan itu memandang pria di depannya, menggigit  bibir miliknya dengan taringnya hingga berdarah dan mencium bibir  Christian seolah membiarkan pria itu meminum darah miliknya. Suara tegukan  terdengar  dari  mulut Christian. Kini darahnya  telah mengalir di tubuh  Christian dan mereka telah sah menjadi pasangan baru.

Sang pria mendekatkan bibirnya di telinga Christian dan  berbisik, " welcome to my world, my beautiful wife."

[BL] My  Bloody Partner [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang