Yang Terindah

110 10 13
                                    

Aku tidak bisa menceritakanmu hanya dengan sepatah kata. Kau tinggi seperti mega. Megah seperti jingga pada senja. Sayang, hadirmu sekadar sapa. Lalu hilang ditelan gulita.

Diksi tak mampu mewakili.  Kau terlalu semu untukku rangkai menjadi puisi. Kau rahasiaku yang tersembunyi. Hanya aku dan Ilahi yang mengetahui.

Laa tahzan Allah ma'ana. Tetaplah berdiri tegak di sana. Jangan memintaku untuk ada. Aku bukanlah protagonis atau pun antogonis. Bukan juga figuran. Aku hanya penonton. Melihatmu di kejauhan dengan segala bentuk kekaguman.

Bukankah begitu caranya menikmati senja?

Langsa, 20190331

A/n:

Dear, singgah juga ke lapak aku yang lain, kumpulan cerpen dan sajak-sajak kehidupan ...

Di sana, kamu akan menemukan kisah yang berbeda.

Kuy, baca!

Kumpulan Puisi Berjudul Sajak-Sajak Kehidupan

Dan

Kumpulan Cerpen
Berjudul: Jejak-Jejak Kehidupan


Jangan lupa kritik dan sarannya, dear.

Gerimis ProsaisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang