Reuni, 2019

12 2 0
                                    


Selama lima belas menit aku hanya terdiam didalam mobil, menatap keluar dimana satu persatu orang yang pernah kukenal memasuki restoran yang menjadi tempat reuni. Sejak tujuh tahun yang lalu memutuskan untuk menghilang, aku tidak pernah bertemu lagi dengan mereka, termasuk sahabat dekatku Gita dan Anna. Mereka selalu mengadakan reuni setiap satu tahun sekali, dan aku selalu mendapatkan undanganya melalui Ibu, namun aku tidak berani menampakkan wajahku dihadapan mereka. Padahal setelah dipikir pikir, mereka adalah orang orang baik yang pernah hadir dalam hidupku, bahkan tidak ada sedikitpun kenangan buruk bersama mereka. Kenangan buruk itu, aku sendiri yang menciptakanya tanpa ada campur tangan mereka.

"Astaga, Jei!" suara Gita setengah berteriak saat aku baru saja memasuki restoran.

"S-selamat malam, teman teman." Ucapku sembari memaksakan seulas senyum yang terasa amat canggung. Selama beberapa detik, semua orang terdiam seolah tidak mempercayai bahwa kehadiranku ditengah tengah mereka ini nyata.

"Jei! Dasar sialan! Kemana saja kau selama ini?"

Gitta lantas berlari memelukku dengan erat sementara Anna menatapku dengan mata berkaca kaca. Rasa rindu yang selama ini tertahan akhirnya dapat terobati. Kedua sahabatku itu sama sekali tidak berubah, bahkan pelukanya masih terasa hangat meskipun tujuh tahun telah berlalu.

"Kemana saja selama ini Je?" tanya seorang pria yang tidak kuingat siapa namanya.

"Hm-mencari jati diri?" jawabku yang langsung disambut tawa oleh semua orang. Aku mengamati satu persatu wajah yang sangat familiar itu, mencoba mengingat ingat siapa nama mereka dan kenangan apa saja yang kumiliki bersama mereka, hingga pandanganku terhenti pada seorang pria yang kini tengah menatapku dengan tatapan sendunya.

"Apa kabar, Jemi?" ucapnya dengan suara lembutnya yang seketika membuat dadaku berdebar. 

Nice to Meet You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang