Chapter 4

7 5 0
                                    

" Krieettt ... " suara pintu pun terdengar . Aku mulai masuk ke dalam kelas yang berwarna biru yaitu kelas Inggris .

Disana aku menemukan perempuan yang berambut panjang sehingga hampir menutupi alisnya . Namanya Stephanie Alexandra biasa aku memanggilnya Fani . Dia adalah perempuan yang cantik sehingga banyak laki - laki yang menyukainya .

Kembali lagi , aku pun langsung duduk di tengah - tengah kelas tepatnya disebelah Fani .

" Hai Fani " sapaku " Hai juga , bagaimana kabarmu ? " tanyanya , entah ingin menyinggung atau memang dia ingin bertanya . " Ehm , tidak baik aku diganggu oleh si apel . " 

Apel adalah sebutanku untuk si Stephen karena dia sangat suka makan apel saat apelnya diambil , tanpa segan - segan dia langsung merebut apelnya kembali .

" Biarkan saja , apa yang kita bisa perbuat , Jan ? " katanya . Katanya agak sedikit mengesalkan tidak sesuai ekspektasiku yang akan membelaku .

" Tapi , bukan itu saja , aku tadi  sekelompok dengannya saat pelajaran Biologi , dan dia tidak mau bekerja sama dia hanya ingin mencontek dariku . " belaku membela diriku sendiri .

" Hmm , bagaimana kau berikan saja contekanmu ? Kan tidak membuat permasalahan kembali . " katanya kembali mengesalkan

Sekarang aku bisa tahu bagaimana banyak laki - laki yang menyukainya . Ya , karena dia selalu mengalah pada laki - laki . Memang dia adalah pribadi yang lemah lembut .

Tanpa tanggung , aku pun bertanya " Fan , apakah kamu bisa membantuku untuk mengerjakan biologi ? Tugasku bersama Stephen belum selesai .

" Akan ku tanyakan kepada orang tuaku dahulu . " katanya sambil mencari - cari sesuatu di tasnya .

Ternyata yang dicari adalah Smartphonenya setelah itu dia pun langsung mengetik - ngetik . Dan tidak menunggu waktu lama dia berkata " Ups . Maaf Jan , aku ada les Inggris hari ini . Jadi aku tidak bisa menemanimu . Maaf ! " ucapnya .

Selain lemah lembut , dia juga sibuk , pintar , ramah . Pantas saja dia sangat banyak memiliki fans , mungkin lebih dari 5 lusin . Mungkin dia ingin berjualan nanti .

" Oh oke tidak apa - apa . " kataku kepadanya menutupi kesedihanku . Berarti aku akan sendiri melanjutkan penelitian itu . Apakah waktunya akan cukup ?

Miss Anne hanya memberiku 1 jam setelah pulang sekolah , memang guru menyebalkan . Aku pun melihat kertas penelitian ku , dimana sel ribosom , sentriol , dan sentrosom yang belum kuteliti .

Mungkin meskipun Stephen nakal ku harap dia bisa membantuku dengan penelitian ini . " Uughh ... " ucapku sambil sedih dan kesal ditinggalkan Stephen .

Dia hanya memberiku kertasnya dan tidak ingin berbuat apa - apa . Jika saja boleh kerja individu maka akan lebih gampang . Tidak harus memberi contekan agar nilai kerja sama kita menjadi baik .

Aku sangat kesal dengan hari ini . Kuharap besok tidak akan terjadi hal hal yang menyedihkan kembali . Semoga ibu peri dapat merubah nasib  ku kedepan .

" Jane !! " ucap Mr. Shan dan aku yang sedang melamun pun kaget tetapi untuk menutupinya aku bertanya " Iya pak ! " padahal tidak tahu apa yang diberi tahunya , agar menutupi kemaluan saja .

Lalu aku pun bertanya kepada Stephanie , " Fan , tadi disuruh melakukan apa ? " tanyaku . " Oh disuruh membuat
• perbedaan past tense sama past perfect
• Membuat cerita dongeng minimal 1000 kata
• Dan menceritakan pengalaman terindah selama hidup ini
PRnya terakhir dikumpulkan 2 minggu lagi kok . " jawabnya

Sungguh menyebalkan mengapa aku yang berumur 13 tahun ini harus melakukan PR yang sangat banyak .

" Kringgg ... " bunyi bahwa waktu sekolah sudah selesai . Tanpa berkata panjang aku pun langsung menuju ke ruang biologi untuk melanjutkan tugasnya .

Aku pun langsung mengambil sel sel yang kurang tersebut , kuambil stetoskop dan mulai meneliti . Sial , karena tadi aku menangis , aku tidak terlalu bisa fokus melihat sel yang terlalu kecil .

Sudah kucoba mengusap mataku , tetapi apa yang terjadi ? Aku malah menangis . Air mataku otomatis keluar entah karena aku sedih atau karena mataku perih sengan baketri yang ada di stetoskop tersebut .

Aku pun menangis dan memutuskan untuk berhenti melakuka penelitian itu . Aku mulai merenung dan mulai mendiamkan diriku agar tidak terlalu menangis .

Ku ambil tisuku dari tasku dan mengusap air mata yang mengalir dari mataku . " Krieett .. tiba tiba ada seseorang yang datang.

In BetweenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang