Esok harinya, tiba-tiba saja Vea memberikan pesan kepada Aletta."Ta, klo gue ada salah gue minta maaf ya, gue gak ngerti aja kenapa lo kemarin marah sama gue tiba-tiba"
Aletta yang awalnya risih pun akhirnya menjawab pesan dari Vea.
Aletta : Yaa
Vea : Lo gak marah lagi kan
Aletta : Udah enggak Ya
Vea : Serius? Terus lo marah tiba-tiba kenapa?
Aletta : Ceritanya panjang, paling juga guenya yang salah paham. Udah lupain aja
Vea : Tai lo, padahal banyak meme yang mau gue kasih tahu lo
Aletta : Anjir gue juga, ngakak banget kita sumpah
Vea : Udah lah besok aja di sekolah, biar recehnya bareng-bareng.
Aletta : Hahaha tai lo, yaudah
Aletta pun kembali meletakkan ponselnya di atas tempat tidur, kemudian ia pergi ke bawah untuk mencari makan.
Malam harinya, ia memberikan pesan maaf kepada Elora, namun Elora tak membalasnya.
Aletta : Maaf
Aletta : Gue minta maaf, kalau gak dimaafin juga gapapa
Sepuluh menit ia menunggu, akhirnya ponselnya berbunyi.
Elora : Ya
Aletta pun langsung membuka chatnya.
Singkat jelas padat banget anjir, Batin Aletta.
***
Jam menunjukkan pukul 7.30 pagi. Dimana hanya masih sedikit murid yang baru datang.
Pada saat itu pintu kelas masih di kunci, dan harus ada salah satu yang pergi ke ruang guru untuk mengambil kuncinya.
Tapi tak ada satupun yang mau mengambilnya.
Kebetulan Vea lewat, Aletta pun menyapanya dan Vea juga menyapanya. Lalu tiba-tiba saja mereka tertawa.
"Banyak tahu meme yang mau gue kasih tahu" ucap Vea lalu Aletta pun mengucapkan kalimat yang sama.
Setelah mereka selesai melihat meme yang ditunjukkan satu sama lain, mereka juga memiliki hal unik, yaitu memperhatikan orang-orang disekitarnya.
"Pintu kelas di kunci ya?" tanya Xila kepada teman-temannya.
"Iyaa" ucap salah satu dari mereka, tapi anehnya Xila tetap menuju ke pintu kelas dan mencoba membuka pintunya.
"Ya lihat Xila coba, gak kuat gue" ucap Aletta menyuruh Vea membalikkan badannya.
"Haha, udah tahu di kunci Xil, masih aja coba dibuka" ucap Vea lalu mereka pun tertawa bersamaan.
"Iya, bego banget gue sumpah" ucap Xila lalu ikut duduk di depan kelas.
Sebentar lagi kelas akan masuk, namun masih tak ada satupun yang mau pergi mengambil kunci.
"Pintu kelas belum di buka ya?" tanya Sandra yang melihat teman-temannya masih duduk di depan kelas.
"Sandra..sandra, kalau udah di buka juga gak bakalan nangkring di luar San" ucap Aletta sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOROSIS [Completed]
Teen Fiction#2 Ervan [23-02-19] #1 Ervan [26-06-19] Aletta dan ke-empat temannya sedang dalam masa beranjak dewasanya. Masing - masing dari mereka menyukai abang kelasnya kecuali Elora. Hanya dia seorang lah yang tidak tertarik dengan lawan jenisnya, bahkan ia...