Who Knew?

78 9 2
                                    

A/N: Terinspirasi dari lagu-nya P!nk yang berjudul Who Knew, dari album I'm Not Dead (2006). Disarankan untuk memutar lagu ini terus menerus selama membaca ;)

Selamat membaca!

.

You took my hand

You showed me how

Salju terlihat menawan, ya.

Yamada Miiko menghela nafas dan memijit keningnya. Ia sekarang berada di sebuah café mungil dengan segelas cokelat panas ditangan. Memakai sweater berwarna cokelat, warna matanya, dan syal berwarna biru, warna favoritnya, ia merasa cukup hangat mengingat udara di bulan Desember kota Tokyo tidak pernah bersahabat. Kembali menghirup cokelat panasnya, pikirannya pun mengelana.

Tepatnya, menuju kenangan bersamanya.

Senyum kecil muncul di wajahnya. Aih, kenangan manis selama SD yang kemudian berlanjut menuju SMP dan SMA. Mereka berdua tidak terpisahkan sejak pertama kali mereka bertemu dan berteman dengan satu sama lain. Teman-temannya sejak SD, sebetulnya. Marie-chan dan Yuuko tetap menjadi sahabat terbaiknya. Kenta tetap bersama Yuuko, walaupun ada saatnya dimana mereka putus-nyambung. Dan dia...

Senyum kecilnya berubah menjadi senyum nostalgia. Ah, sosok Eguchi Tappei memang unik. Hanya satu-satunya. Begitu khas. Sampai Miiko merasa benar-benar beruntung karena bisa bertemu dan mengenal sosok sepertinya. He's a gem.

'Suka' ala bocah pra-remaja yang mereka berdua miliki dipupuk hingga menjadi 'jatuh cinta'. Tetapi, mereka berdua tetap orang yang paling keras kepala yang bisa ditemui. Ego mereka begitu besar dan entah mengapa tidak bisa mereka kecilkan demi mengungkapkan kata-kata atas hal yang sudah jelas bagi mereka berdua, dan orang lain. Tapi tetap saja... walaupun kata tak terucap, Tappei menggantinya dengan gestur-gesturnya yang manis.

Seperti dulu...

Ketika rasa dingin datang, ketika dirinya yang masih bocah melupakan pentingnya sarung tangan, Tappei akan mengambil kedua tangannya dan memegangnya erat, memasukkannya ke dalam kantong jaketnya. Hangat yang dipancarkan oleh mereka berdua cukup membuat tangan Miiko tidak kembali dingin. Ia ingat dulu hatinya bergetar dan wajahnya memanas.

Tappei tidak pernah menginisiasi kontak tangan sebelumnya, dan kepada siapapun. Mungkin, di beberapa 'kencan' yang Miiko lihat, ada tangan gadis lain yang memeluk lengan Tappei, tapi anak laki-laki itu tidak pernah menggenggam tangan itu.

Hanya kedua tangannya.

Hangatnya masih bisa ia rasakan sampai sekarang. Ingatan yang menghantuinya, mengejar dirinya terutama ketika ia sedang lelah. Ketika tugas-tugas kuliah menumpuk dan kehangatan yang sangat ia butuhkan tidak ada. Ketika nostalgia menghantamnya dan ia dipenuhi oleh ingatan-ingatan manis akan masa kecilnya. Ketika yang ingin ia lakukan hanya berbalik dan menggenggam kedua tangan itu, mencari kehangatan.

Kedua tangannya begitu khas.

Karena pada saat itu, Eguchi Tappei telah menawarkan kehangatakan kepada dirinya yang masih polos, dan menuntunnya kepada suatu kebahagiaan.

You promised me you'd be around

Uh huh

That's right

Ia ingat ketika mereka masih SMP dulu, mereka bertengkar. Mereka berdua sudah mengenal arti 'cinta', arti 'kekasih', dan arti 'hubungan tanpa status'. Entah mengapa, label itu yang mengikat mereka berdua. Lagi pula, mereka tidak pernah resmi 'jadian', right? Lagi pula bukan salahnya dong, pergi kencan dengan Yoshida ketika Tappei dan dirinya tidak ada hubungan resmi, dan ia sendiri melihat Tappei jalan dengan gadis lain?

Who Knew?Where stories live. Discover now