Ckiiittttt BRUKKK'Mimpi ini lagi, ngga suka gua!'
Selalu aja ada cewe yang manggil-manggil gue di mimpi. Bukan mamah. That's someone else. I dont now her, dont now her at all. All i know is the name. Is she the most special?
"Main kuy, bosen gua! Hari libur loh man." Ajak Rama dengan nada yang cukup kencang."Males gua, mager njirr. Lu aja sana sama Tasya! Lu mah udah tau punya PACAR, ngajak gua. ajaklah pacar lo." Protes Aksa karena mager gk mau kemana-mana.
"Cemburu lu?"
"Amit amitt gua mah! Udah ah mager gua!" Celutuk Aksa.
"Btw tentang Tasya, gua dah putus.."
"Lah ngapa? Perasaan baek2 aja?"
"Makanya ajak lu tuh, gua mau cerita bocah!"
"Halahh, crita2 idih amat!"
"Gua traktir nonton+makan plis ke mall MT yaa? Ma pren?"
"Hmmm boleh uga. Oke cuss dah gua!"
"Giblig sekali."
Ramadan Abdulaziz sahabat kecil Aksa yang selalu nguntit kemanapun Aksa pergi. Orangnya, alimbangsat gimanaaa gitu. Dulu SD Rama dan Aksa selalu mencoba untuk kabur dari sekolah tapi pastinya—selalu gagal. Rama sahabat yang selalu membawa keburukan buat Aksa, walau keburukannya hanya sebatas kabur dari 'penjara' alias sekolah. Begitulah Rama.
Aksa yang Sembari berlari kecil menuruni anak tangga, menemui Mamah yang sedang memasak di dapur untuk menyiapkan makan siang.
"Good afternoon My love Mommy!" Aksa yang mengagetkan Mamah dengan ciuman hangat di pipi.
"Hey dear, mau kemana sih? Keren banget deh. Ohh, jgn2 mau.." Mamah yang sedang mengiris bawang seketika berhenti karena melihat anak bungsunya yang sudah rapi.
"Mamah ngira yang nggak-nggak ahh!" Protes Aksa dengan nada seperti anak kecil merengek karena tidak dibelikan mainan.
"Kira Mamah kamu udah punya pacar. baru pulang dari German kok udah punya bebep aja! Kaget Mamah." Ledek mamah yang terlanjur suudzon duluan
"Aku mau main sama temen ya mah. Later in afternoon im back to home. May you please?..." jelas Aksa yang pengen cepet2 naik motor ninja nya.
"Hmm, yes you can. But not for a long time, ok? i'll miss you later. Oh iya, jangan lupa besok masuk sekolah loh yaa. Siapin tas sama buku kamu!" Perintah mamah sembari mencium pipi dan kening Aksa.
VROMMM
'had not boarded my favorite ninja motorbike for a long time. *vermisse meinen kleinen Bruder' dalam hati Aksa sembari mengelus2 motor ninjanya dengan penuh kasih sayang unchh.
*aku sangat merindukanmu kawan ku.Nizzaraksa Rifqie Nugraha anak bungsu, yang paling manja. Makna 'Aksa' dalam bahasa Arab adalah yang berbudi tinggi dan mempunyai akhlak yang shaleh.
Aksa 5 tahun tinggal di German bersama Tante, dan kakek tersayang. Kakek lahir di German. Nenek lahir di Bandung tetapi, Nenek keturunan Arab. yaa nurun ke anak dan cucunya, yang pasti pada cakep-cakep. Aksa seperti meng-copy muka Ayah keseluruhan. Susah kalau ngejelasin semuanya dengan rinci, intinya Aksa itu kayak 'buah yang matang dan manis selalu dipenuhi semut.'
Dari kelas 8 SMP- 12 SMA Aksa bersekolah di German. Bukan karena papah, mamah memaksa Aksa buat sekolah di German, tapi memang kemauan Aksa sendiri. 2 bulan sekali mamah dan papah menjenguk Aksa di German. Kadang Aksa yang ke Indo buat jenguk mamah, papah.
Aksa ingin sekali seperti kakek yang menjadi Direktur perusahaan, kerja di tempat ber-AC, duduk di kursi besar menghadap meja yang sudah tersedia laptop lebar dan secangkir kopi. Dulu kakek bilang..
'Kamu harus bisa sukses sama kayak kakek, kalau bisa lebih dari kakek. Saat kamu sudah besar nanti, kakek kepingin sekali liat kamu sukses.' Itu kata-kata dari kakek yang selalu memotivasi Aksa ketika malas belajar, tapi yaa gitu. Bukan Aksa namanya kalau kadang males, kadang nggak— kecenderung males sih aslinya.
Tapi beda sama tahun ini. Tahun ini Aksa harus menetap di rumah aslinya di indonesia. Karena sudah kelas 12 SMA aksa harus lebih serius untuk melaksanakan UN nya.Saat sudah sampai di Mall MT, Aksa memarkirkan motor kesayangannya di basement terlebih dahulu. Dengan bingung Aksa masuk Mall tersebut, baru pertama kali Aksa ke Mall MT.
Daripada menunggu di depan pintu masuk Mall, mening Aksa ke cafe. Saat sedang asyik meminum hazelnut latte sembari menunggu Rama, terlihat sekilas wajah yang Aksa kenal, tetapi bedanya cewe itu memakai kerudung.
'Kayak pernah liat? Tapi, dimana?' Dalam hati Aksa bertanya2."WOI, bengong mulu kayak kecebong! Mikir apa hah? Cewe?" Teriak Rama sembari menepuk punggung Aksa dengan keras.
"Ehh, eh Bodat! Peang lu bisanya ngagetin orang!" Celutuk Aksa sembari mengelus dada, karena jantungnya yang hampir copot.
"Ayo dah ke atas! Gua udah beli tiketnya." Kata Rama yang menarik tangan Aksa.
"Widihh, udah mesen tiket aja lu! Canggih2!" Jawab Aksa Sembari bertepuk tangan kecil.
"Yeee, emang yang canggih cmn German aje? Di Indonesia juga canggih bro!" Timpal Rama yang membanggakan negaranya.
Saat berada di dalam lift yang sepi, Rama menekan tombol berangka 5. Berhenti di lantai 4, karena ada yang mau menaiki lift. Ada dua cewe yang tadinya mau menaiki lift, tetapi tiba2 mereka menjauh dari lift dan berkata 'maaf'.
Ya! Itu orang yang tadi sekilas Aksa kenal.
Why? Is there any problem?Sesudah nonton film 2 jam lebih. Aksa, Rama menaiki lift untuk turun ke lantai 2 karena ingin makan. Saat masuk lift, ada dua cewe tadi yang tidak ingin masuk lift, plus 3 cowo bapak-bapak.
"Habis dari haipershop ya?" Tanya Rama dengan santainya kepada kedua cewe tersebut.
"Iya." Jawab cewe berkerudung abu.
"Ohh, sama kita juga habis dari san—AAA!!" Belum selesai Rama ngomong Aksa mencubit paha Rama dan menariknya keluar lift.
"Maaf, duluan." Kata Aksa sembari menarik tangan Rama kuat2 dan turun di lantai 2.
"Ogeb! Lu tuh, malu2in bgt sih jadi orang! Lama-lama males gua jalan sama lu!!" Protes Aksa sambil berlari ke restoran ramen di foodcourt.
"Jangan marah lah bray. Tadi cewe keliatannya baik, Sholehah, mana ada yang nggak tertarik. Tapi gua ngerasa kayak pernah liat mukanya? Bodo ahh. Kalau jodoh mah pasti dipertemukan lagi. Makan yuk!" kata Rama menenangkan Aksa yang sudah lebih dulu jalan.
"Ram, cewek tadi kan yang awalnya nggak mau masuk ke lift karena ada kita. Jutek banget sih. Rese lama2 ngebayanginnya. Btw, Emng gua seserem apa sih?" Tanya Aksa sedikit agak kesal.
"Seserem Dugong! Aelah man ma'lumin lah, namanya juga cewek, labil biasa atau nggak lagi bad mood. Biasa nya lagi 'M' kali. udah lah makan aja. Abisin yaa nak." Jawab Rama yang sama tidak tahu, dan menyuruh Aksa makan seperti ayah menyuruh anaknya makan.
Sesudah makan dan nge gossipin Tasya yang memang terkenal 'matre'. Aksa harus segera pulang karena sudah jam setengah 6 sore—takut dimarahin mamah.
Saat Aksa berjalan menuju basement.."Kak, maaf."
Thanks for reading friends.
See you in the next episode :)