"Kenapa?" tanya naya heran ketika ridho melihat kearahnya ,tatapannya berbeda dari hari biasanya, "apakah ada yg salah dari gue?" Batin naya cemas. Ia adalah kannayah putri mahendra, anak dari pemilik yayasan madrasah aliyah yang sangat terkenal dengan kedermawanannya.

Ridho menghiraukan pertanyaan dari naya. Ia malah membuang pandangannya kearah lain, seakan-akan naya pernah melakukan kesalahan yang fatal kepadanya.

Pikiran naya menjadi kacau, seharusnya saat ini ia harus menghafalkan teks ujian praktek Bahasa Inggris nya dan sekarang kepalanya sudah dipenuhi oleh pertanyaan tentang ridho.

"Oh my god, apa bener ridho percaya omongan gue di chat semalem...mati gue! Tapi kan itu cuma dare dari rey." Batin naya.

Flashback on (di chatting)

Naya : "dho"

Ridho : " kenapa nay? Tumben loe ngechat gue?"

Naya : " gue mau curhat ke loe"

Naya : "boleh nggak?"

Ridho : "boleh kok nay, curhat tentang sultan?"

Ridho : " saran gue nggak usah deh loe cinta sama orang yang susah peka kayak dia tuh"

Naya : " gue gak cinta lagi kok sama dia dho, gue nggak suka lagi sama dia, gue udah ikhlasin perasaan gue selama ini, udah bertahan sejauh ini tapi tetap aja nggak ada balasan"

Ridho : " itu baru pilihan yang tepat nay, gue yakin loe pasti bisa nay, semangat!"

Naya : " makasih ya, loe udah mau dengerin curhatan gue selama ini"

Naya : " gue mau ngomong ke loe dho"

Ridho : " ngomong apa nay? Serius banget, santai aja kali"

Naya : " gue suka sama loe"

Ridho : " hahh"

Ridho : " jangan bikin gue baper dong"

Naya : "bolehkan?"

Ridho : " boleh kok, gue suka ada orang yang suka sama gue"

Naya : " tapi loe janji, nggak bakal ngasih tau ke temen kelas kita, dan lo janji loe akan memperlakukan gue sebagai orang yang nggak pernah ngomong ini ke loe"

Ridho : " iya, gue janji"

Ridho : "loe tau nggak, loe udah bikin gue baper malm ini"

Naya : " yaelah"

Ridho : " gue bikin snap nih"

Naya : " bikin aja, tapi di krop yehhh.. "

Ridho : " loe udah bikin gue nggak bisa ngapalin teks ujian praktek b.ing gue nay"

Naya tersenyum puas setelah dare nya sudah di laksanakan.
" hahaha, maaf ya dho ini cuma tantangan dari rey ke gue yang melibatkan loe"

Flashback off

Setelah rey keluar dari ruangan praktek ia langsung dihampiri naya.

" heiii, gila rey.. gawat...gue jadi takut nih..gue udah ngelakukan dare dari loe. Dan sekarang ridho berubah ke gue, dia ngelihat gue dengan tatapan yang nggak seperti biasanya" ucap naya sembari mencari chattingannya semalam dengan tergesa-gesa.

"Nggak seperti biasa gimana? Santai aja kali" jawab rey sambil memasang sepatunya.

"Nggak bisa santaiiii ini gawat,, mati gue kalo sampai tu cowok ember kekelas kita re,, kalo sampai tu cowok ember mampus gue,, muka gue tarok dimana coba?" cerocos naya panjang lebar.

Tiba-tiba seorang guru keluar dari ruang praktek, dan memarahi mereka berdua karena telah membuat keributan di depan kelas praktek. Dan langsung saja mereka berdua berlari tergesa-gesa menuruni anak tangga.

Brukkk...

Naya terjatuh karena tidak melihat ada lelaki yang berjalan berlawanan arah kepadanya.

Rey langsung tertawa lepas ketika sahabatnya itu terjatuh dihadapannya "Astogeee nay,, dapat kodok nya?"

Ekspresi wajah naya langsung berubah mendengar perkataan sahabatnya sendiri "yaelah re bantuin napa"

"BTW maaf ya, gue nggak ngelihat loe tadi, soalnya gue diomelin sama bu Nita" ketika naya mengulurkan tangan nya kepada laki-laki itu. Spontan naya dan rey terkejut karena yang mereka tabrak tadi adalah Ridho.

Tidak ada balasan sepatah katapun yg terlontar dari mulut ridho, melainkan naya mendapat tatapan mengerikan dari ridho.

"Tuhh kan rey, gue disinisin" oceh naya sambil memasang ekspresi sedih.

"Padahal dia janji dia bakalan nggak ngejauhi gue" lanjut naya

"Yaelahh, napa loe sedih nay, Kan itu cuma dare dari gue, lagian tu doi loh mau dikemanain?" Tawa lepas rey.

"Anjirr loh" kekeh naya.

"Amit-amit gue suka sama tu cowo, dia tu babu gue nulis waktu meringkas ipa"oceh naya mempercayai rey.

"Heisss, mulut loe itu dijaga nay, nggak inget apa, loe dulu juga ngomong gitu ke sultan, amit-amit lah, najis lah dan sekarang terbukti loe suka dan berharap sama sultan" balas rey yang mengingatkan kejadian itu lagi

Flashback on

Ketika pelajaran pak dedi berlangsung dikelas 9.1, serentak tawa murid tersebut memenuhi ruangan. Pak Dedi adalah guru yang di senangi banyak murid karena cara mengajar nya yang sering menjodohkan anak-anak muridnya.

Setelah pak Dedi selesai menulis di papan tulis, muridnya menyalin tulisannya di buku catatan mereka masing-masing.

Sultan yang kala itu sedang tertidur pulas dikursi pojok terbangun akibat mendengar suara dentuman yang terjadi ketika pak Dedi memukul penggaris kayu ke papan tulis.

"Sultan jelasin apa yang baru Bapak sampaikan" senyuman pak Dedi muncul ketika sultan terkejut dengan ekspresi mulut terbuka.

Sontak tawa para murid dikelas itu timbul"maju kamu" perintah pak Dedi

Sultan berjalan menuju kedepan kelas nya dengan jalan santai. Tiba-tiba suara rey muncul dari depan "woii sultan loh malu-maluin naya aja, pak naya pak" teriak rey membuat pak Dedi penasaran.

"Naya maju kedepan kamu" perintah pak Dedi kepada naya.
Naya yang tidak terima tidak mau maju kedepan.

"Naya maju, atau kamu nilainya saya tidak tuntas kan" ancam pak Dedi yang membuat naya menatap tajam rey lekat-lekat, rey membalas tatapan naya dengan cengengesan sembari menaikkan alisnya, seraya menyuruh kedepan kelas.

Naya berdiri meninggalkan kursi tercintanya dan berjalan mendekati sultan.

"Sultan apa benar kamu pacaran naya?" Tanya pak dedi yang membuat ekspresi wajah naya langsung berubah.

"Nggak kok pak, naya nggak per--" penjelasan naya terpotong karena pak Dedi

"Saya bertanya kepada sultan?" Jelas pak dedi.

Sultan yang mendengar suara pak Dedi tersenyum lebar.

"Iya pak , kemaren saya jadian, iya kan nay"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Judul standar - Tulis judul sendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang