Chapter 7

234 58 7
                                    

Hari yang dinantikan Jaehwan akhirnya datang, dengan hati senang Jaehwan tak henti hentinya mengangkat kedua ujung bibirnya dan menarik narik lengan Daniel agar mempercepat jalannya menuju ruang transit di bandara.

"Jjae bisakah kau tenang ?" ujar Daniel.

"Kau ini .... tak tahukah kalau aku sedang senang ?" cibir Jaehwan pada Daniel.

"Ya ... ya .... ya aku tahu kau sedang senang... oh ya sudahkah kau memberitahu Jonghyun hyung bahwa kita akan pulang ke Korea ?" tanya Daniel.

Jaehwan menggeleng - gelengkan kepalanya.

Daniel sontak mengerutkan dahinya dan mengangkat salah satu alisnya.

"Tumben ... kenapa tak memberitahu kakak mu itu ?"

"Kan kau ada niel .... jadi tak usah menunggu oppa menjemputku nanti di bandara .... lagi pula hitung hitung kejutan untuk nya" ucap Jaehwan santai.

Daniel langsung mengacak rambut Jaehwan.

"Yak !!! Kang Daniel .... rambut ku jadi berantakan tau" ucap Jaehwan sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

Daniel hanya terkekeh kecil tanpa mau meminta maaf pada Jaehwan akan ulah nya itu, toh menurut nya dia tidak bersalah.

Tak berapa lama mereka menunggu di ruang transit, terdengar pemberitahuan bahwa pesawat yang akan mereka naiki akan lepas landas, untuk itu kedua nya langsung berdiri dan melangkah menuju pesawat yang akan mereka naiki.

Ddrrt

Ddrrt

Sender : Minhyun-ie Oppa

Jjae kau sedang dimana ? apakah minggu ini kau benar jadi ke Korea ? kalau ia nanti saat kau sampai sini aku akan menjemputmu.

Jaehwan sempat melirik notifikasi pesan dari Minhyun tersebut, hanya saja Jaehwan berniat ingin mengerjai Minhyun, untuk itu ia tidak segera membalasnya.

Jaehwan terkekeh sambil melihat layar handphone nya,dan setelah nya ia mematikan handphone nya karena pesawat yang ia naiki akan lepas landas.

"Ada apa denganmu ?" tanya Daniel yang duduk disamping Jaehwan sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada.

Jaehwan tidak menjawab, melainkan hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya sebagai jawaban pada Daniel.

'Kau aneh Jjae'  gumam Daniel dalam benak.

"Niel seperti nya aku lelah ... aku ingin tidur dulu ya ... beritahu aku kalau sudah sampai ditempat transit berikutnya"

"Hng"

Daniel hanya berdengung menjawab perkataan Jaehwan itu, sedangkan Jaehwan langsung menyandarkan badannya di kursi, memposisikan diri di tempat yang membuat nya nyaman, lalu memejamkan maniknya perlahan.

***

Korea

Minhyun sedari tadi sibuk melangkah kan kaki nya mondar mandir, seperti seorang yang gelisah.

"Ish dimana gadis itu ? tak biasanya ia tak membalas pesanku" gerutu Minhyun pada dirinya sendiri.

'Bodoh .... kenapa tak kutanyakan saja pada orang yang kusuruh menjaganya' monolog Minhyun dalam benak sambil mengacak rambutnya.

Dengan cepat Minhyun mengambil handphone nya, dan menghubungi anak buahnya itu.

"Hallo"

"Hallo bos"

"Sedang dimana gadis itu ? apakah kau masih memantau nya ?"

"Maaf kan saya bos, saya sudah tak memantaunya ... terakhir saya memantau nya dari jauh bahwa ia sedang di bandara ... saya rasa sekarang ia sedang berada di pesawat bos"

"A...-ah .... pantas saja ia ta— .... ekhem.. baiklah ... terimakasih"

'Hampir saja aku mengungkapkan kegelisahanku di depan anak buahku'

"I..-iya sama sama bos"

Setelah puas dengan informasi yang ia butuhkan Minhyun segera memutuskan telefon tersebut.

"Jjae ... Jjae ... kenapa tak memberitahu ku kalau kau sudah berangkat ke Korea" gumam Minhyun.

Rasa khawatir yang sempat menyelimuti hati nya kini seakan terangkat, dan perasaan lega yang kini ia rasakan.

Kedua ujung bibir Minhyun tanpa sadar terangkat, ia mulai membayangkan bahwa sebentar lagi Jaehwan akan berada dekat dengannya.

"Jaehwan-ah cepatlah sampai disini, aku sudah rindu padamu"

...
...

Prank !!!

Seorang pemuda tampak gusar dan berkali kali melempar minuman alkohol yang berada pada meja bar di hadapannya.

Semua anak buah nya tak ada satupun yang berani mendekati nya. Mereka terlalu takut mendekati atasannya yang kini terlihat sangat kalut dan berantakan.

Tentu saja suasana bar itu tampak sedikit lebih mencekam dari biasanya. Untung saja salah satu anak buah nya mengambil inisiatif untuk menutup sebagian bar nya untuk umum sementara waktu.

"Kau !!! kemarilah" bentak pemuda itu pada salah satu anak buahnya.

Dengan ragu ragu salah satu anak buahnya menghampiri pemuda itu.

"Cepat kau cari tahu kelemahan dari musuh menyebalkan ku itu .... Hwang Minhyun ... aku tak sudi ia mengacak acak bisnis terbesarku yang berada di Kanada" ucap Jongin.

"Ba..-baik bos saya akan mencarinya"

"Bagus ..." ucap Jongin seraya mengangkat salah satu sudut bibirnya menunjukkan senyuman 'smirk' dengan makna yang dalam sambil menepuk nepuk kepala anak buah nya itu kasar.

Anak buah nya hanya dapat diam menuruti kemauan Jongin. Ia tahu jika atasannya itu dalam posisi kalut ia menjadi tak terkendali, cenderung melakukan hal hal dengan semaunya, tanpa memikirkan resiko yang mungkin ia akan hadapi kedepannya.

'Kau .... akan menyesal karena kau ... tidak pernah mau mengalah padaku Minhyun-ah' monolog Jongin dalam hati.

Jongin selalu tak suka pada Minhyun, karena sejak dulu ia selalu merasa di kalah kan oleh Minhyun dari segi apapun.

Untuk itu, ia menetapkan pada hatinya bahwa ia akan mengalahkan Minhyun bagaimanapun caranya ..... atau merebut kebahagiannya.

....................

TBC

See you next chapter

Please leave comment and vote ......

.
.

Seya

CHANGE FOR YOUR SAKE [MINHWAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang