.
"Ai'No, bagian ini kenapa salah lagi?" Type bersuara dengan nada tinggi.
"Hah?" Techno menjawab seperti orang yang baru saja sadar dari komanya.
"Tsk! Lo jangan ngelamun aja dari tadi! Ini bagian lo dibenerin dulu!"
Type mulai frustasi dan memberikan tugas Techno yang sebelumnya dibaca olehnya, sehari lagi tugas kelompok mereka akan dikumpulkan dan Techno tidak bisa mengerjakan bagiannya dengan benar. Techno bukan mahasiswa yang pintar tapi dia juga tidak sebodoh itu hingga membuat kesalahan yang berulang-ulang.
"Coba gue liat?" Champ mengambil pekerjaan Techno dan membacanya dengan seksama.
"Hhmm, lo harusnya gak pakai rumus ini Ai'No. Bentar gue benerin." Butuh waktu beberapa saat hingga Champ membetulkan pekerjaan Techno, dan pemuda itu hanya bisa melihat temannya mengobrak-abrik tugasnya yang memang sejak awal tidak serius ia kerjakan karena pikirannya yang sudah penuh dengan hal lain.
"Champ yang cuti setahun malah lebih pinter dari lu, No. Gimana sih, lo! Gue gak mau dapet nilai jelek lagi gara-gara lo gak niat bikin tugasnya!" Type ngegas, bukan salah Type jika ia marah-marah karena tugas kelompok mereka sebelumnya dapat nilai C karena Techno yang lupa membuat tugas bagiannya dan berakhir menyelesaikan tugas tersebut dengan alakadarnya.
"Maaf, Type, Champ...." Techno menundukkan wajahnya dengan rasa bersalah membuat Type yang hendak marah mengurungkan niatnya dan balik merasa bersalah karena wajah Techno seperti orang yang minta dikasihani.
"Udah-udah, ni udah gue benerin lu jangan sedih gitu dong No."
Champ mengusak rambut Techno dan Techno memandang Champ dengan berkaca-kaca karena memang hanya Champ yang bisa menolongnya saat Type mulai marah-marah.
"Iya, gue udah gak marah, gak usah manyun kek gitu napa!"-Type
"Gue gak manyun!" Techno menendang kaki Type dan Type bisa menghindarinya lalu menjulurkan lidahnya mengejek pria kurus tersebut.
Champ segera merangkul pundak Techno menghentikan perkelahian antara Type-Techno.
"Udah Type, kita mesti perhatian sama sahabat kita satu ini...." Champ meletakkan kepala Techno pada pundaknya sambil menepuk nepuk kepala Techno.
"Dia ini lagi galau. Udah di tolak cewek mulu, sekali ada yang suka malah cowok, gimana gak galau coba?" tambahnya menggoda Techno dan Techno kini beralih menendang Champ yang ternyata tidak sebaik yang ia duga.
Type hanya tersenyum kecut mendengar kalimat Champ, mau bagaimana lagi dia juga termasuk dalam jajaran pria yang menyukai Techno dan hanya Tharn saja yang tahu hal tersebut.
===
"P'No akhir-akhir ini jarang bales chat gue, telpon gue juga jarang diangkat."
Pemuda tampan itu berbicara sambil mengeluarkan nafas beratnya, memandang ke arah jendela dengan tatapan kosong.
"Trus lo ngajak gue ke kafe ini berharap bisa liat P'No lewat gitu?"
Technic menyesap coffee latte nya, ia dan Kengkla sedang berada di kafe yang berada di dekat kampus Techno. Pandangan Kengkla selalu ia alihkan di luar jendela dan sesekali mengedarkan pandangannya di ruangan kafe tersebut berharap ia bisa menemukan sosok lelaki pujaannya.
Ia tahu jika sekarang adalah musimnya para mahasiswa sedang menghadapi ujian, termasuk Techno yang beberapa hari ini tidak pulang karena menginap di tempat Type untuk belajar atau menyelesaikan tugas mereka. Tentu saja itu membuat Kengkla frustasi membayangkan lelaki kesayangannya tidur dengan pria lain, Kengkla mencoba meredam kecemburuannya karena ia takut jika ia akan mengganggu waktu belajar Techno.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother's Best Friend
RomanceKengkla seorang anak lelaki SMA menyukai kakak dari sahabatnya sendiri. Dia tidak peduli walaupun usia mereka terpaut 3 tahun, Kengkla selalu bisa mendapatkan apa yang dia mau. "Oohh, iya dia phi..." "Dia imut, kenalkan aku dengan dia!" Nic yang be...