10 : Berita Buruk

1K 83 1
                                    

BAB X

Anthony berdecak sambil meringis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anthony berdecak sambil meringis.
"Tuh kan bener."

"Bener apaan ting?" Kata Jojo tiba tiba.
Anthony pun menceritakan semuanya, dan jadilah mereka bergosip.

...

Suara knop pintu terbuka dengan keras, membuat rian menoleh kan kepalanya. Mendapati kevin di ambang pintu, serta Jojo, Fajar, dan ginting juga ada.

Pasti mau main ps lagi.
Alamat gak bisa tidur lagi nih Rian.

"Woi, jom, anak orang maneh apaken euy?"
Fajar dateng dateng ngomong gitu, membuat rian menautkan alisnya "Hah?"

Kevin memberikan hp nya pada Rian,"Ini nih lo liat."
Rian tersentak setelah membaca tentang dirinya Kenapa ada berita seperti itu? Pahadal niatnya cuma ingin menolong.

Sementara Anthony menatap nya dengan tatapan tidak mengerti.

Sementara Anthony menatap nya dengan tatapan tidak mengerti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasti mau main ps lagi.
Alamat gak bisa tidur lagi nih Rian.

"Woi, jom, anak orang maneh apaken euy?"
Fajar dateng dateng ngomong gitu, membuat rian menautkan alisnya "Hah?"

Kevin memberikan hp nya pada Rian,"Ini nih lo liat."
Rian tersentak setelah membaca tentang dirinya Kenapa ada berita seperti itu? Pahadal niatnya cuma ingin menolong.

Sementara Anthony menatap nya dengan tatapan tidak mengerti.

Anya mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, membelah jalan raya ibu kota, membiarkan roda dua itu melaju ke sembarang arah. Pandangan nya lurus kedepan, tsngan nya mencengkram stang motor.
Dia semakin di buat bingung dengan dunia,

Kejadian tempo hari membuatnya di skors dari kampus. Padahal dia tidak bersalah sepenuhnya. Dia harus di fitnah karena hal yang tidak pernah di lakukan nya.

"Maaf, Anya. Kamu harus di beri sanksi yaitu skors selama 2 minggu."

"Baik, saya akan terima sanksi itu, tapi jangan pernah beritahu nenek saya."

Anya merasa sangat tidak adil, ingin sekali dia marah, berteriak.
Dia ingin menangis, menumpahkan semua rasa sesak nya, tapi air mata nya sudah kering.
Seiring berjalan nya waktu, dia menjadi gadis yang dingin dan berhati batu.

Dan sekarang dia harus pura pura berangkat ke kampus supaya nenek nya tidak khawatir.

BRUGGH!

Sial. Motor nya terserempet mobil. Membuatnya tersungkur ke tanah.

Mbak wid, Rian, dan atlet yang lain sedang berkumpul di lapangan indoor.
Sudah beberapa hari berita itu beredar,
Semakin banyak komen komen aneh di media sosial, serta direct masage yang masuk ke akun instagram Rian. Dari mulai kata kata kasar, hingga hujatan hujatan yang tidak pantas.

Kalau boleh jujur, Mental Rian sedikit down, dia tidak bisa berkonsentrasi dengan latihan nya karena berita itu tidak kunjung reda. Akibat ketenaran Rian dan kekuatan media sosial, membuat berita itu cepat tersebar, bahkan sampai ke telinga Ci Susy.

"Yang sabar ya mas Jom."
"Kita turut prihatin sama lo."

"Udah ada kabar dari gadis yang di foto itu?"

"Kemarin gue udah kerumahnya dan ngajuin permintaan supaya dia juga ikutan klarifikasi soal berita ini, tapi dia nolak Pak." Jawab Mbak wid.

Tidak ada yang bisa di salahkan dalam hal ini, baik Rian maupun Anya.

"Mas Jom, mobil nya udah siap." Rian akan menemui Anya langsung.

...

Mobil Rian mengerem mendadak, pak supir menoleh ke kursi belakang
"Waduh, kita Nabrak orang mas."

Rian membelakan matanya.

"Mending lo jangan turun Jom, biar gue sama pak supir aja."
Kata teman yang duduk di sebelahnya.

Temannya dan pak supir pun mengecek orang yang di tabrak barusan.

"Loh ini kan cewek itu pak."

"Iya mbak, ini mbak Anya."

Anya meringis, menyadari itu mbak wid membuka helm yang masih melekat pada gadis itu.

"Aw."
"Anya kamu gak papa kan?"

Anya menautkan alis nya sambil menatap mbak wid

"Inget saya nggak, kita yang waktu itu kerumah kamu."

Ah Anya ingat sekarang. Dia meringis merasakan Dahinya yang sakit.

"Astagaa Kamu luka, pak angkat dia ke mobil, kita bawa kerumah sakit."

Awalnya anya menolak, tapi mbak wid terus memaksa, mendengar celotehan ibu ibu itu membuat anya tambah pusing, akhirnya dia menurut saja. Toh mereka juga yang salah dan memang sudah sehatusnya bertanggung jawab.

Akhirnya Anya di bopong ke kursi belakang, Mata Anya membulat saat mendapati Rian dalam mobil itu. Rian pun sama kaget nya.

Tapi Rian membantu gadis itu untuk naik ke mobil.
Jadi di kursi belakang ada Anya yang di apit Rian dan mbak Wid di sisi kanan dan kiri.

"Lo gak papa?"
"Maaf, Pak Seno gak sengaja nabrak lo."

Sementara gadis itu diam saja sambil memegang dahi nya yang luka.

"Jom, lo seriusan mau bawa dia kerumah sakit?"

Bisik Mbak wid. Rian mengangguk.
Bagaimana pun dia harus tanggung jawab.
Tapi jika di bawa kerumah sakit umum pasti mengundang perhatian. Di tambah lagi Rian bersama Anya itu.

"Gimana kalo kita bawa ke Pelatnas?"
Rian setuju, dan mobil itu berbalik arah menuju pelatnas.

"Gimana kalo kita bawa ke Pelatnas?" Rian setuju, dan mobil itu berbalik arah menuju pelatnas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The way I love You [Rian Ardianto] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang