Prolog

186 15 5
                                    

Mereka bertemu, saling menyembuhkan, saling menguatkan, saling memulihkan. Namun sayang, cinta hanya lahir di satu pihak. Dan ini tentang kerelaan satu pihak yang mencintai secara sendiri.

Walau mereka tak bersatu, setidaknya mereka pernah saling mengobati hati mereka masing-masing. Tentang sebuah keikhlasan untuk bersorai, sekalipun ada asa yang dipaksa mati.

****

Pagi yang cerah di SMA Golden Sky. Aksa dan teman-teman nya, berkumpul di depan gerbang. Memang kebiasaan mereka sebelum bel bunyi, mereka pasti diam didepan gerbang entah itu menggoda cewek atau hanya sekedar diam saja. Memang enggak ada kerjaan.

"Gue masuk kelas duluan," ujar Aksa

"Lah Sa, belum apa-apa ini," teriak Zidan "tumben tuh anak gak biasanya."

Gerombolan cewek di koridor kelas mulai ribut, ya jika Aksa lewat mereka senang, melihat wajah Aksa yang sangat-sangat tampan sekaligus badan yang bidang karena dia atlet renang, para cewek pun bingung mendeskripsikan wajah Aksa bagaimana, "kelewat ganteng tuh orang," itulah omongan-omongan para cewek yang telah melihat Aksa. Mereka bersyukur hanya memandangi nya, apalagi memilikinya.

Duggg

"Aw, maaf gue gak sengaja, " ucap cewek dengan nada pelan.

"Bisa liat gak sih kalau jalan tuh," bentak Aksa.

"Gue udah minta maaf, ribet banget sih lo jadi cowok," tegas cewek itu.

"Wih, ada apa nih ngumpul-ngumpul, gue gak diajak nih, Sa?" sambung Zidan

"Sa, udah lah buruan masuk kelas, gak usah lo layanin cewek itu, " ucap Arzan untuk meredamkan suasana panas ini.

Aksa jalan lurus dengan muka dingin nya, tanpa ekspresi melewati cewek itu. Baru kali ini ada cewek yang berani melawan Aksa. Ya sudah Aksa gak peduli, apalagi hanya karena cewek, malas untuk memikirkannya. Tapi Arzan dan Rayhan selalu saja men-comblangi Aksa dengan cewek lain, cewek cantik dan populer pun Aksa tidak ada selera untuk mendekatinya, untuk melihat fotonya pun Aksa anti apalagi dalam hal menyukai sangat mustahil.

Arzan, Rayhan, Farel dan Zidan teman dekat Aksa. Jika mereka ber-lima ini jalan di koridor sekolah atau kantin, cewek-cewek sering berteriak "Aduh Geng Cotam datang."  Cotam itu singkatan dari Cowok Tampan.

Arzan dan Farel paling dekat dan tau lebih dalam tentang Aksa, sedangkan Zidan dan Rayhan mereka satu komplek dengan Aksa, ya jadi Aksa selalu diajak main oleh mereka.

"Edan sini lo," teriak Rayhan

"Apa sih, gue tuh lagi sibuk nih harus urusin tim gue dulu, lagi gak bener, " ucap Zidan dengan nada agak tinggi.

"Lo tuh sebagai kapten basket yang gak bener. Malah salahin tim lo."

"Sialan, ada apa sih, Han?"

"Mana botol minum tupperware gue?"

"Astaga, gue lupa."

"Mati, mati gue sama nyokap."

"Gue ganti, ribet amat lo."

"Gue berjanji gak akan pernah pinjamin tupperware gue sama lo, edan!"

"Bodo amat, anak mami dasar."

Aksa, Farel dan Arzan hanya melihat percakapan mereka dengan geleng-geleng. Karena paling rusuh, jail, rese yaitu mereka Zidan dan Rayhan. Zidan yang di sebut Edan oleh teman-temannya karena seperti kelakuannya yang Edan. Rayhan yang sering dibilang anak mama karena tiap harinya dia bawa bekal makan dan botol minum.

RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang