💞💞Happy Reading💞💞
💕_💕_💕
Cindy mengikuti langkah Bu Devi yang mengantarkannya ke ruang kelas. Sepanjang perjalanan menuju kelas, ia tak pernah diam. Ia selalu saja bertanya kepada Bu Devi. Mulai dari jumlah pelajar di SMA Bakti, peraturan SMA Bakti, dan masih banyak lagi yang membuat Bu Devi menjadi malas dan ingin cepat-cepat sampai di kelas XI IPA 4. Ya, kelas Cindy di SMA Bakti yaitu kelas XI IPA 4.
Setelah sampai di depan pintu kelas XI IPA 4, Bu Devi mengetok pintu ditengoki semua yang ada dalam ruang kelas.
"Selamat pagi Pak Rehan." Sapa Bu Devi sopan. "Selamat pagi Bu." Balas Pak Rehan sambil tersenyum. "Silahkan masuk Bu." Lanjutnya.
"Selamat pagi." Sapa Bu Devi.
"Selamat pagi Bu" balas para siswa yang sementara belajar. "Jadi anak-anak, hari ini sekolah kita kedatangan siswa baru, dan ia akan masuk di kelas kalian." Ucap Bu Devi, ketika masuk dalam kelas."Silahkan. Perkenalkan diri kamu ke teman-teman dan Pak Rehan." Bu Devi mempersilahkan Cindy untuk memperkenalkan dirinya.
"Ok. Sebelumnya terimakasih untuk waktu yang diberikan kepada saya untuk memperkenalkan diri saya, saya harap kita dapat berteman dengan baik. Langsung saja perkenalkan nama saya Cindy Claritta Marciano, harus di panggil Princess. Saya pindahan dari SMA Husada. Saya pindah karena terpaksa. Terpaksa karena suatu hal. Sekian perkenalan dari saya. Jika masih ada yang mau di tanyakan , silahkan ditanyakan besok-besok. Terimakasih." Begitulah perkenalan diri dari seorang siswa yang belum diketahui apakah ia tidak akan di tendang keluar dari SMA Bakti. Karena SMA Bakti dikenal dengan kedisiplinannya yang tinggi, bahkan mengalahkan kedisiplinan di SMA Husada.
"Padahal gue mau nanya, jomblo apa nggak."
"Satu kata buat kamu. Cantik."
"Hai Princess."
Seperti itulah celotehan para kaum adam dikelas tersebut.
"Gak ada kali yang mau nanya."
"Idih , kepedean."
"Dih princess , mau muntah gw."
Berbeda dengan kaum adam, kaum hawa malah memberikan komentar negatif kepada Cindy.
Cindy tidak menanggapi komentar-komentar para tukang sirik. Ia hanya menganggap hal itu sebagai angin yang berlalu.
Ia pun berjalan menuju salah satu bangku yang kosong di belakang. Ia duduk dan langsung menyimak penjelasan Pak Rehan tanpa mengeluarkan alat tulis dari dalam tasnya. Karena memang ia tidak membawa buku maupun pulpen saat itu dengan alasan bahwa ia belum tau daftar mata pelajaran untuk hari itu, karena ia baru pertama kali memasuki SMA Bakti dan mengikuti pelajaran.
Dari sikapnya kita bisa menebak bahwa Cindy adalah siswi yang tidak berprestasi. Namun, kembali kita camkan bahwa kita tidak bisa menilai seseorang dari penampilannya saja.
Cindy merupakan siswi yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik tetapi ia kurang dikenali disekolahnya dengan piala-piala penghargaan olimpiade dan semacamnya karena ia malas untuk mengikuti hal-hal semacam itu.
Namun, disekolahnya ia tak pernah keluar dari peringkat 3 besar. Hanya saja, dengan kelakuannya yang susah diatur dan bersikap semaunya membuat dirinya dicap sebagai siswi yang tidak memiliki sopan santun.
Sepanjang pembelajaran, ia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda bahwa ia mengerti mengenai materi yang Pak Rehan ajarkan.
"Bagaimana, apa kalian sudah mengerti?" Tanya Pak Rehan setelah menerangkan materi limit.
"Mengerti pak." Jawab siswa kepada Pak Rehan dengan suara nyaring.
"Mengertiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii pakkkkkkkkkkkkkkkkkkk." Siapa lagi yang akan menjawab demikian jika bukan Cindy.
Semua mata tertuju padanya setelah ia mengucapkan 2 kata dengan cara yang berbeda daripada yang lainnya. Ia hanya tersenyum menyeringai.
"Kalau begitu, kamu maju ke depan dan kerjakan nomor 1 bagian a dan b. Sekarang." Perintah Pak Rehan sambil memelototkan matanya menatap Cindy."Hanya itu pak?" Tanya Cindy seraya berdiri menuju papan tulis. Ia tersenyum lebar kepada Pak Rehan dengan tujuan meluluhkan hati Pak Rehan karena ia taau bahwa apa yang ia katakan tadi bisa saja membangkitkan amarah Pak Rehan. Ia seakan menantang Pak Rehan.
"Baru kali ini saya mengajari siswa seperti kamu. Kamu sekarang maju ke depan dan kerjakan yang saya perintahkan. Jangan banyak bicara." Ucap Pak Rehan sambil menggelengkan kepala tak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan siswa seperti Cindy.
"Baik Pak. Siap laksanakan." Respon Cindy semakin menjadi-jadi.
Ia mulai mengerjakan soal yang diberikan Pak Rehan. Mulutnya tak berhenti mengoceh, entah apa yang ia ucapkan. "KalibagitambakurangkalibagiTambakurangminusplus..........blabla" seperti itulah yang ia komat-kamitkan di depan.
Tak sampai 4 menit, ia selesai mengerjakannya. "Sudah selesai paaaaaakkkkk." Sungguh ia tidak takut dengan kemarahan Pak Rehan.
Semua melongo tak percaya. Dengan waktu yang kurang lebih 4 menit ia sudah menyelesaikan soal yang diberikan Pak Rehan. Sedangkan siswa SMA Bakti tau betul bahwa soal-soal yang diberikan Pak Rehan adalah soal-soal yang tergolong susah. Namun, Cindy mampu mengerjakannya kurang dari 5 menit. Mereka semua takjub. Namun, mereka belum tau apakah jawabannya benar.
"Eh, lo kok bisa ngerjain soal Pak Rehan secepat itu?" Tanya siswa yang duduk di depan.
"Ya bisa dong. Kan mikirnya pake otak. Ups hehe." Lagi-lagi ia membuat kesal teman-temannya dengan jawabannya.
Pak Rehan sementara memeriksa jawaban Cindy. Ia kali ini benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi. Ia benar-benar takjub melihat jawaban Cindy. Semuanya benar.
"Cindy, jawaban kamu semuanya benar. Saya harap kamu bisa berbagi ilmu dengan teman-teman kamu." Ucap Pak Rehan sambil menunduk. Jujur saja ia merasa malu telah meremehkan siswanya.
"Terimakasih Pak. Saya sangat ingin berbagi ilmu. Tapi saya malas Pak." Ucapnya sambil tersenyum lebar.
"Sudah-sudah, saya sudah capek meladeni kamu. Sekian pembelajaran kita hari ini. Minggu depan kita ulangan harian. Soalnya pilihan ganda 50 nomor." Ucapnya sambil berjalan keluar kelas.
Sebagian siswa masih tinggal di kelas sambil mengeluh mendengar pesan Pak Rehan sebelum keluar kelas tadi. Tapi itu percuma, Pak Rehan tetap saja akan melaksanakan apa yang ia katakan.
Gimana menurut kalian?
Maaf yah kalo ngebosanin🙏🙏, because this is my first work. Eak sok Inggris. 🤣Trus ? Gimana nih? Lanjut gak .👀
Jangan lupa Voment yah.
LoveU.😍 Readers_tersayang😘😘
Ingat ya jan lupa Voment, iya voment😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Yourself
Teen FictionWelcome readers😘😘 oh iyaa ini karya pertama aku. Semoga kalian suka ya. Cindy Claritta Marciano, si cewek yang terkenal karena kenakalannya di sekolah. Dengan sikapnya yang keras kepala. Ust,,, bukan hanya di sekolah. Sikapnya sama...