9 : A Cheap Shot

2.1K 264 51
                                    

Behind You
by Sleepy Asha
————————

Today

Sakura-chan

"Aku ingat waktu kau makan di rumahku, ibuku memasak banyak ramen saat itu. Lol. I just can't forget that moment, you eat it all! 😂"
[16.50]

Me
"Wwwwwww"
[17.05]

"Aku ingat itu, buatan ibumu enak sekali, aku jadi rindu hehe"
[17.05]

Sakura-chan
"Huh, lama sekali balasnya:( "
[17.06]

"Btw, kita sudah lama tidak bertemu. Ketemuan ya hari ini, aku dapat jam kosong sebelum pertandingan besok ✨✨✨"
[17.07]

Me
Typing...

"Oke, kasih tahu saja jam berapa 💕"
[17.09]


Shikamaru di sampingnya ketika ia membalas pesan dari Sakura setelah hampir setengah tahun lamanya mereka tidak saling mengirim kabar.

Naruto baru saja menghela napas lelah ketika Shikamaru berkata,"Temanmu ini bermasalah, kusarankan untuk memutuskan hubunganmu dengannya."

Shikamaru yang sedari tadi diam memperhatikan akhirnya ikutan muak sendiri. Ia tidak bermaksud untuk menyela di pertengahan karena ia sendiri pun penasaran dengan cara Naruto membalas pesan yang di dalamnya penuh makna tersirat. Kasarnya satu contoh seperti ini, "Kau punya banyak hutang denganku, ingat? Turuti kemauanku ya."

Seven hells. Shikamaru sampai ingin memakan hati seseorang ketika menyadari teman akrabnya sendiri dimanfaatkan seperti ini.

Semua akan terlihat baik-baik saja jika manusia bernama Sakura-chan ini mempertanyakan lebih dulu ada atau tidaknya kesibukan Naruto pada hari itu. Itu normal, dan mungkin saja Shikamaru berhasil dikecoh hingga tidak menyadari kalau temannya dimanfaatkan.

"Kau selalu seperti ini dengannya?" tanya Shikamaru, makin penasaran. Gaara, Kiba, dan Lee juga sama. Namun, Shikamaru berhasil mewakilkan mereka tanpa diberi titah.

Bibirnya cemberut ke bawah, ia bergidik bahu kemudian, "Entahlah. Setidaknya seminggu sekali kami jalan bersama.

"Hanya sesekali aku diminta untuk menjemputnya jika teman yang satu arah dengannya tidak ikut."

Yang paling pertama menunjukkan reaksi adalah Kiba, ia beberapa kali berdecak prihatin terhadap nasib Naruto. Orang bodoh sepertinya saja tahu kalau itu sebuah bentuk nyata dari parasitisme. "Astaga, Naruto, Naruto."

Kiba mengelus bahu Naruto, hitung-hitung modus sama kawan kecilnya yang sesekali membuatnya bergairah dengan sifat tomboinya. "Sejak kapan kau tahu kalau kau dimanfaatkan?"

"Beberapa bulan yang lalu!" Naruto membalasnya dengan kesal. Sial, ia mengingatnya lagi—ketika Sasuke dan Sakura sengaja tidak sengaja membuatnya merasa dimanfaatkan. Itu menyakiti hatinya. "Dan berhenti mengelusku, Kibaka!"

Tawa renyah Kiba terdengar di ruangan itu. Di kamar Naruto yang sengaja pintunya terbuka.

Heh, jangan harap Kakashi mengijinkan gadisnya terkurung dengan keempat pemuda (yang Kakashi anggap tolol) itu. Tidak akan, dan jangan pernah berharap akan terjadi jika Kakashi masih bernapas di dekat Naruto.

BEHIND YOU [COMPLETED√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang