Part 08

41 0 0
                                    

"Aku mencintaimu". Kata rehan sambil menatap alya yang kini masih dalam tangisan nya.

Degg

Sedari tadi naznin hanya diam dan mencerna perkataan rehan pada alya tetapi tidak dengan perkataan yang baru saja rehan katakan. Naznin menguatkan niatnya untuk menemui mereka.

"Mas rehan apa semua ini". Tanya Naznin dengan lembut tidak terasa air mata naznin juga ikut meluncur.

Rehan hebat dia mampu membuat dua orang wanita yg mencintainya menangis di waktu bersamaan.

"Itu bukan urusanmu". Nada dingin dari rehan

"Apa maksud nya mas? Kamu mencintai nya? Jika kamu mencintainya mengapa kamu datang kerumahku dan menemui abiku untuk menikahiku hah?". Emosi naznin kini mulai menaik di iringi tangisan nya.

Untung saja di taman ini sepi jika siang hari jadi hanya mereka bertiga yang berada disini.

"Oh jadi ini perempuan mu mas? Katanya kamu dipaksa untuk menikahinya tetapi dia bilang kamu yang menemui abinya". Alya menatap tajam pada naznin

"Stop, Naznin saya menikahimu karna kedua orang tua saya. Bukan karna rasa cinta yang dulu pernah ada. Saya mencintai Alya bukan kamu". Bagaikan petir di siang hari. Hati naznin sakit,sesak,kecewa,Ini semua salahnya karna terlalu berharap pada Rehan.

"Jika memang kamu terpaksa untuk menikahiku lebih baik jangan di lanjutkan". Ucap naznin lalu dia meninggalkan dua orang itu.

Sekarang hanya ada Alya dan rehan. Alya tersenyum karna dia lebih di utamakan dari pada naznin.

"Mas tadi naznin mengatakan jangan dilanjutkan jika terpaksa,Bagaimana mas? Bisa di batalkan pernikahan nya". Alya menghapus air mata nya dan berharap rehan akan membatalkan nya

"Maaf alya, Aku tidak bisa membatalkanya. Undangan sudah tersebar jika pernikahan ini batal kedua orang tuaku akan menanggung malu dan aku lebih mengecewakan mereka, Selama ini aku belum membuatnya bahagia tetapi dengan menikahi Naznin mereka terlihat sangat bahagia. Maaf sudah membuatmu berharap padaku". Rehan meninggalkan alya yang masih dalam tangisanya.

Ica yang melihat naznin berlari di sela sela tangisanya sempat terkejut.
"Eh naznin kamu kenapa? Eh tunggu naznin tadi kamu mau cerita". Teriak ica

"Maaf ca aku pulang dulu, Assalamualaikum". Naznin lalu mencari taxi karna tadi dia diantar oleh abi nya.

Naznin tetap lari entah hatinya begitu hancur dia tidak bisa berfikir untuk menunggu taxi. naznin terus berlari dan dikejauhan sebuah mobil menuju ke naznin. "Naznin Awass" Teriak rehan dan rehan berlari untuk menyelamatkan naznin.

Rehan mendorong tubuh naznin dan mereka terjatuh bersama di pinggir jalan tetapi kepala naznin tertatap batu yang ada di bawah.
"Mas rehan". Ucap naznin
Rehan melihat kelopak mata naznin tidak lama kemudian Naznin menutup mata.

"Naznin bangun besok kita menikah jangan seperti ini". Rehan tidak sadar menggoyahkan tubuh naznin dan  mengangkatnya lalu  membawanya menuju rumah sakit terdekat.

"Suster,Suster". Teriak rehan lalu beberapa suster menaruh nya di kursi dorong dan membawa nya di ruangan khusus

"Maaf Anda harus menunggu di luar". Kata Dokter

Rehan segera menghubungi pihak keluarga bahwa naznin masuk ke rumah sakit

"Walaikumsalam,ada apa kak"

"Naznin kecelakaan bun, dia sekarang berada di rumah sakit Citra mulia. Bunda dan ayah segera kemari".

"Apa? Bagaimana bisa? Abi naznin sudah mengetahui?". ucapnya dengan terkejut

"Kakak tidak punya nomor nya abi naznin bun. Tolong kabari mereka".

"Tunggu disana kak,Tidak lama kami kesana".

"Iya bun hati-hati".

"Semua ini salahku,Jika tadi aku tidak menyakiti,Laisya tidak akan seperti ini". Ucap rehan lirih sambil memukul dinding rumah sakit itu .

"Apakah anda keluarga pasien?". Ucap dokter membuyarkan aktivitas rehan

"Iya dok saya suaminya". Spontanitas rehan berkata suami nya.

"Baik mari ikut saya". Ucap dokter

Rehan memasuki ruangan dokter rehan duduk di tempat yg di persilahkan lalu ia menanyakan soal Naznin. "Bagaimana keadaan nya dok?".

"Tidak terlalu parah  hanya benturan kecil tapi maaf pasien belum sadarkan diri ". Hati rehan Terasa lebih tenang setelah mengetahui keadaan naznin yang tidak begitu parah.

"Lalu berapa lama dia akan sadar?".

"Kurang lebih 2 jam berikutnya sudah sadar, berdoa saja agar pasien cepat sembuh".

Rehan meninggalkan tempat itu lalu menuju pada ruangan naznin dan ternyata yusuf,yuni,Fariz,Fathur mereka sudah berkumpul disana.

"Assalamualaikum". Ucap rehan

"Walaikumsalam". Kata mereka serempak

Fathur mendekati rehan dan menepuk pundak rehan.
"Nak tolong jelaskan pada kami bagaimana bisa naznin bersamamu dalam keadaan seperti ini".

Rehan terdiam dia bingung akan menjawab nya,lalu rehan menceritakan awal mula kejadian tersebut tetapi dia tidak menceritakan penyebab Naznin berlarian.

"Abi abi, Naznin udah sadar" Fariz membuat semua orang mengucapkann hamdalah

Lalu mereka menemui naznin tetapi tidak dengan rehan,pria itu memutuskan untuk kembali kerumah.

"Mas rehan dimana?". Mata Naznin mencari sosok rehan
"Tadi rehan yang mengantarkanmu kemari lalu dia ada urusan jadi harus meninggalkanmu disini". Ucap Fariz

Naznin terdiam dia menganggap urusan itu mungkin urusanya dengan alya. "Kapan naznin bisa pulang bi?".

"Abi juga tidak tau nak,nanti abi akan tanyakan pada dokter".

"Menantu bunda meskipun sakit seperti ini kamu masih cantik saja yah,bunda tidak salah memilih menantu untuk anak bunda". Naznin tersenyum meskipun rehan tidak mencintainya tetapi kedua orang tua rehan memperlakukan naznin seperti anak nya sendiri.

"Ehehe bunda bisa aja". Hati naznin sedikit lebih tenang ini kesempatan naznin untuk mendapatkan hati rehan. Naznin tidak akan menyerah walaupun dia jatuh berkali kali.

                        》》》》
                    
Naznin POV

Kepalaku terasa pusing lalu ku putuskan untuk tidur sejenak aku harus sehat tidak boleh seperti ini jika aku terus sakit lalu pernikahan juga akan di undur semakin lambat semakin pula setan membuat ulah yg negatif
Astagfirullah.

Kata dokter besok pagi aku sudah boleh pulang lagian juga bosan sudah 2 hari berada disini.
Acara pergi ke butik milik tante nya mas rehan juga gagal dikarenakan kondisiku yang tidak memungkin kan.
Sudahlah semua ini takdir Allah tidak ada yang bisa merubah ketetapan yang Allah berikan.

Aku tidak bisa tidur hingga jam menunjukan pukul 02 pagi, segera ku berwudu lalu sholat setelah sholat kuraih Al quran yg sudah abi bawakan kemarin, aku mulai membaca Al quran karna Al quran termasuk obat segala penyakit terutama penyakit hati.

Setelah ku membacanya,kantuk ku mulai datang tapi Beberapa menit lagi adzan shubuh aku tidak bisa meninggalkanya aku putuskan untuk membangunkan abi.
"Abi sudah mau shubuh,Ayo bangun bi". Abi mulai membuka matanya
"Emm iya putriku ini abi bangun".

Setelah aku dan abi menyelesaikan sholat shubuh kini giliranku untuk membantu abi membereskan barang-barang,hari ini aku di izinkan pulang dan beristirahat di rumah.

Ikhlas Mencintaimu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang