Candy's;1

144 21 7
                                    

Instagram: larasrhy_19

***

DALAM persahabatan, kita pasti menemukan sebuah permasalahan. Entah itu besar ataupun kecil. Jika tak ada masalah, mungkin persahabatan yang dijalin terasa kurang menyenangkan.

Seperti sahabat ini yang masih menginjak 16 tahun yaitu Olivia dan Rizki. Mereka tengah berada disebuah rumah pohon didekat rumah Rizki dan terlihat mereka sedang memperebutkan sesuatu.

"Yang terakhir buat gue permennya, Ki. Ngalah dikit kek sama cewek!" Ujar Olivia kesal.

Cowok yang diajak bicara malah tersenyum dan terus merebut permen terakhir yang baru saja mereka beli. Kedua manusia ini memang menyukai manis, jangan heran kalau ada sesuatu makanan yang manis dan jumlahnya ganjil pasti mereka bertengkar hanya untuk mendapatkan yang terakhir. Sepele memang tapi tidakkah itu menyenangkan?

"Yahhh~" Oliv mendesah berat karena permen terakhirnya berhasil direbut oleh sahabat dari kecilnya.

Rizki menjulurkan lidahnya pertanda ia menang dan langsung saja ia membuka bungkus permen itu dan memasukkannya kedalam mulut.

"Enak banget Liv permennya~" Rizki memanas-manasi sahabatnya itu. Terlihat cewek berambut sepunggung dengan jepit rambut kecil tengah menggembungkan pipi dan mengerucutkan bibir mungilnya.

Rizki tau bahwa permen yang sedang dimakannya ini adalah permen kesukaan Olivia. Ia harus mencari cara agar sahabatnya ini bisa tersenyum kembali kalau tidak mau kena bacok.

"Yaudah sebagai gantinya gue beliin deh, pergi yuk ke minimarket"

Cewek yang ada dihadapannya ini tetap diam dan tak lupa masih menggembungkan pipi membuat Rizki ingin menoel pipinya.

"Olivia yang cantik, tinggi, bohay, baek sama abang Rizki, mau yuk pergi"

Olivia yang mendengar itu sedikit tersenyum tetapi masih dalam keadaan marah, cewek itu dengan gampangnya memunggungi cowok itu.

"Gue beliin dua toples deh, kalo gak ma-"

"YUK!"

Rizki terkekeh melihat betapa antusiasnya cewek itu dengan langsung berbalik menghadap dirinya. Syukurlah dia sudah tidak marah lagi dengannya walaupun harus merelakan sebagian uangnya untuk menebus dosanya.

"Udah gak marah?"

Olivia menggeleng cepat dan langsung menarik tangan Rizki supaya cepat membeli permen kesukaannya.

"Sabaran dong elah!"

Cewek itu menghiraukan suara Rizki yang memohon meminta tangannya agar dilepas karena ditarik paksa olehnya.

Mereka menuruni tangga rumah pohon dengan perlahan. Kemudian Rizki mengambil motornya yang ada didalam rumahnya. Melajukan motor tersebut dengan kecepatan sedang karena mereka tak ingin berurusan dengan yang namanya kecelakaan.

Tangan Olivia melingkari pinggang Rizki erat dan meletakkan dagunya dipundak cowok itu.

"Geli Liv, gue lagi ngendarain motor nih!" ujar Rizki setengah berteriak karena suaranya teredam oleh kebisingan kendaraan yang berlalu-lalang.

Oliv hanya terkekeh pelan dan melepaskan pagutan dagunya dari pundak Rizki. "Kalau peluk boleh, kan?" Tanya Oliv hati-hati.

Rizki yang tengah mengendarai motor matic-nya tersenyum simpul. "Boleh, asalkan jangan cekek leher gue"

"Apaan sih Ki, orang yang dipegang pinggang bukan leher. Bedain pinggang sama leher dong!"

"Ck! Gitu yak? Btw jangan panggil gue 'Ki' napa. Berasa kaki-kaki gitu"

Candy'S [Tersedia Versi E-Book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang