Prolog
Jangan menghujatku.
Aku hanyalah manusia biasa berjenis kelamin wanita bernama Laila. Yang dilahirkan dari rahim seorang ibu bernama Ana dan mempunyai ayah bernama bapak Sulam.
Yah.... Laila namaku. Eh kurasa sudah disebutkan diatas. Yah tak apalah , biar kalian bisa ingat. Hehehe.
Jadi begini. Saya ini manusia biasa. Yang sekarang berkuliah di salah satu universitas standar.
Bukan bukan...
Bukan!!!Nama universitasnya bukan standar. Tapi universitasnya itu loh yang bisa dibilang standar.
Aish! Lupakan! Balik ke awal.
Nah kehidupan perkuliahan saya biasa-biasa saja. Standar-standar saja. Mungkin tidak menarik karena sangatlah standar untuk dibaca.
Hmm...
Tapi gak asik ah. Masa saya dah ketik capek-capek tapi gak dibaca?
Uhuk... Maafkan atas kekakuan saya ini.
Oke balik ke point.
Begini saya wanita yang bernama Laila ini adalah orang yang tidak pernah pacaran sebelumnya.. yee boro boro. Liat cowok aja saya eneg.
Yah bukannya saya gak normal. Hanya saja saya merasa memang bukan waktu yang tepat untuk berfikir kearah sana.
Jadi begini. Bukannya saya songong atau apa. Tapi hidup saya masih ditopang orangtua saya jadi. Saya hanya bisa mengikuti kata-kata mereka seperti.
"Jangan dulu pacaran, kuliah yang bener"
Itu perkataan bapak saya.
Impian saya juga standar sih. Hanya ingin membahagiakan kedua orang tua saya. Yah salah satunya ini. 'Tidak Pacaran' yang memang bukan untuk kebahagiaan orang tua saya dunia akhirat. Namun untuk kebahagiaan saya juga dunia akhirat.
Karena perkara pacaran sudah diperingatkan dalam qur'an surah al-isra ayat 32.
Alhamdulillah. Walau saat ini pengetahuan agama saya juga masih standar. Setidaknya ada satu ayat yang saya ingat . Sama seperti potongan hadist berikut.
Sampaikanlah walau hanya sebuah ayat. HR.
Saya lupa periwayat hadistnya. Ya udahlah.
Oke balik ke pembahasan.
Jadi karena saya teringat kata-kata orang tua saya dan firman allah diatas.
Maka dari itu. Ketika saya menyukai seseorang. Membuat saya memendamnya sendiri.
Seperti halnya sekarang. Saya hanya bisa memandang 'dia' dari kejauhan.
Saya hanya meliriknya sekilas. Untuk melihat apa yang sedang ia lakukan. Dan cowok yang saya suka ini adalah teman sekelas saya.
Yah. Inilah yang akan mengawali kisah perjalananku.
Kisah perjalanan hidup yang bisa dibilang standar dan tak ada yang istimewa.
Tapi tak ada salahnya kan bercerita?
Itu saja yang mau saya ceritakan tentang diri saya. Seorang Laila :)
Oh iya lupa. Saya anak tunggal.
Ini hanyalah cerita pengantar untuk lebih mengenal saya. Selanjutnya saya akan bercerita lagi byeeeee :*
----------------------------------------------------------------------
^^ silahkan komen jika ada yang ingin saya lanjutkan cerita gaje ini kalau banyak yang berminat saya usahakan akan menulis cerita Laila ini. Well, ini semi-fiksi karena mengambil dari cerita pengalaman hidup saya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Standar Motor
Short StoryLaila adalah cewek normal biasa yang standarnya rata-rata. tampang standar. hidup standar. otak standar. segalanya serba standar. tidak ada yang istimewa dari dirinya. karena dia selalu merasa dirinya adalah standar Manusia biasa pada umumnya. #summ...