Hari telah sore ketika Dale melajukan mobilnya menuju kediaman orang tuanya setelah mengantar Floria pulang ke apartemennya. Seharian ini yang dilakukannya hanyalah bercumbu. Berciuman, melakukan seks hebat dan tidur kembali dalam posisi berpelukan. Mereka terbangun ketika perutnya membutuhkan makan.
Senyum tampak dibibirnya. Ia tidak pernah merasa relaks seperti ini. Rasanya ia begitu lega, kepalanya ringan dan tubuhnya lebih terasa bertenaga. Ahh, mungkin ini efek dari tidur nyenyaknya atau kegiatan seksnya?
Dale harus mengingkari sendiri ucapannya ketika berkata bahwa ia tidak akan membuat Floria berpikir bahwa dia dibutuhkan hanya diranjang. Namun kenyataannya memang seperti itu. Gairahnya selalu muncul jika berdekatan dengannya. Telah lama ia tidak pernah merasakan ini. Melakukan seks seharian. Dulu, setelah menikah pun dan ketika bulan madu, Dale tidak pernah mengurung istrinya dikamar. Tapi kenapa jika dengan Floria seperti ini. Ada apa dengan akal sehatnya? Mungkinkah ini hanya kebutuhan seks semata atau ia harus berkonsultasi tentang kebutuhannya yang berlebihan?
Sepuluh menit setelahnya Dale menghentikan mobilnya. Ia berjalan masuk dengan santai, sesekali ia tersenyum tipis membalas sapaan dari beberapa pelayan.
Suara riuh serta teriakan terdengar dari lantai dua, dimana ruang santai berada. Kakinya melangkah menuju sumber suara. Ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Matanya menyusuri setiap sudut tempat. Ternyata tidak banyak berubah, sejak dulu hingga sekarang. Foto-foto masa kecilnya dan keluarga besarnya terpasang disepanjang lorong. Koleksi benda antik ibunya juga masih berada disudut sedikit berubah mungkin hanya terletak pada lemarinya yang lebih besar.
Dale mendengus, ibunya memang suka sekali dengan barang-barang seperti itu meski harus merogoh kocek yang lumayan Bob Gritson tidak masalah dengan itu. Yang penting istrinya senang maka ia juga ikut senang meski Bob tidak mengerti dengan hal-hal seperti itu.
Dale berhenti diambang pintu, ia bersandar. Tangannya bersidekap dan melihat bagaimana rumah bisa seramai ini. Ternyata mereka berempat bermain kartu yang entahlah, Dale tidak tahu seperti apa cara mainnya. Yang jelas sebagian wajah mereka tercoreng dengan cat air dan Anneta adalah pihak yang paling bersemangat jika harus menghukum yang kalah.
Senyuman Anneta ternyata menular padanya. Hanya sesuatu yang kecil tapi mampu membuatnya bahagia dan Dale telah berjanji untuk membuat anak-anaknya bahagia. Meski Dante jarang memperlihatkan bagaimana kebahagiannya tapi Dale tahu apa yang bisa membuat anak itu bahagia.
Bob yang menyadari kehadiran Dale memberitahu istrinya. Maria menoleh dan tersenyum hangat, senyuman khas seorang ibu.
"Kemarilah" tangannya melambai. Ibunya menyuruh Dale bergabung. "Mateo menghubungi rumah, bertanya apakah kau disini atau tidak. Apakah ponselmu mati?"
Dale segera mengambil tempat disebelah ibunya setelah mengecup kepala Anneta, Dante dan kemudian mencium pipi ibunya.
"Aku lupa mengisi baterainya dan aku sudah menghubunginya tadi." Meski pernyataan kedua adalah kebenaran maka pernyataan pertama adalah kebohongan. Yeah, Dale berbohong, padahal yang sebenarnya adalah ia sengaja mematikan ponselnya setelah malam panas antara dirinya dan Floria. Dan ia baru ia hidupkan ketika perjalanan kemari.
Dale tidak tahu apa yang membuat ia melakukan itu. Semalam, tangannya bergerak sendiri dengan menekan tombol off pada ponselnya. Entahlah, itu kejadian yang terjadi diluar nalarnya. Dan Dale tidak menyesal melakukan itu. Anggap saja ia memang membutuhkan istirahat total meski tidak sepenuhnya total.
"Jadi - bagaimana makan malamnya?" Meski Maria telah mendengar cerita dari Anneta, ia belum puas jika belum mendengar dari Dale. Karena ia begitu penasaran, apa yang membuat Dale menyetujui permintaan Anneta. Biasanya ia akan menolak orang asing yang datang ke rumahnya kecuali orang-orang yang direkomendasikan ibunya. Contohnya seperti Valencia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD LAWYER [Sudah Terbit]
RomancePLAGIAT DILARANG MENDEKAT...!!! Floria Mithcell 27th Dia adalah seorang wanita berkebangsaan Inggris lebih memilih meninggalkan negaranya hanya untuk mendapatkan kedamaian. Meski dia hanya menjadi pengajar disalah satu sekolah kindegarteen, namun hi...