BAB 24
H
alaman Istora senayan siang ini sangat ramai, banyak boots boots yang menjajakan berbagai macam merchandise bulutangkis. Barisan beratus ratus orang menghiasi loket pintu masuk, mengantri untuk melihat pertandingan berlaga itu.
Deretan kursi terisi sedikit demi sedikit.
Lain hal nya dengan Gadis bersweater yonex warna putih itu yang mempunyai akses masuk khusus, berjalan di lorong dekat ruangan atlet sambil menggenggam tali tas selempang putihnya Melangkah sambil memindai pandangan nya, mencari keberadan seseorang.Mata nya berhenti saat menemukan orang itu, melangkah dengan cepat menghampiri seorang yang mengobrol berada di antara beberapa orang.
"ANYAA!" Panggil gadis itu dari jauh.
Anya otomatis menoleh.
"NIKKK."
Mereka heboh, terutama Niken, maklum sudah tiga hari ga ketemu."Hallooo gaeesss."
"Bubar bubar Ada Niken." Celetuk Kevin
Membuat Gadis berkulit sawo matang itu mengerucutkan bibirnya melirik Kevin dengan tatapan sebal."Lo naik apa kesini?"
"Terbang pake unicorn!" Jawab Niken dengan antusias, Anya membalasnya dengan tatapan bertanya seolah hal tidak masuk akal yang di lontarkan Niken adalah kebenaran, wajah Anya yang super duper polos bikin Niken pengen nampol.
"Ya naik mobil lah Anya sayang." Lanjutnya dengan nada gemas."Sendirian? Jomblo banget, ajak dong si itu."
Saat Anya menyebut si 'itu' Niken jadi senyum senyum sendiri. Si 'itu' adalah doi Niken yang tidak perlu di bahas disini.
Intinya mereka dekat, tapi status nya gak jelas. Membuat Niken galau dan menjadikan Anya sebagai pendengar segala curhatannya.
"Mending kalian kesana, jangan gibah mulu udah mau mulai tuh pertandinan nya. Partai pertama ganda putra."
Ucap Anthony yang sedang duduk sambil mengikat tali sepatunya"Ck, ganggu aja lagi seru juga."
"Yaudah yuk Nik, cepetan kesana."
"Ecie Anya mau cepet cepet ketemu mas Jommm."
Ucapan Niken barusan membuat Anya gelagapan.
"Eh Bukaan-engga, Ntar kita gak dapet kursi yang di depan.""Biar bisa ngeliat mas Jom dari deket yaaaa, cieeeeeeee." Suara Niken yang seperti toa memenuhi Ruangan itu mengundang perhatian, orang orang yang berada di ruangan menoleh ke arahnya. Niken yang gak berenti ngoceh membuat Anya membekap mulut toa gadis itu dan menarik Niken ke luar dari ruangan ber AC itu.
Untung gak ada Rian, coba kalo ada, mau di taruh mana muka Anya.
Suara Riuh menggelora memenuhu seluruh penjuru gelanggang olahraga itu ketika Rian dan Fajar memasuki lapangan.
Jersey warna kuning melekat apik di tubuh mereka.
Dibabak Semi final atau 8 besar ini mereka akan berhadapan dengan duo tiang asal china, Li/Liu yang beberapa kali sempat menjadi musuh bebuyutan Minions di babak Final.
Jika Fajar dan Rian Lolos, maka kemungkinan besar peluang nya akan bertemu Minions dan menghasilkan All indonesian Final.
Partai pembuka yang sangat seru.
KAMU SEDANG MEMBACA
The way I love You [Rian Ardianto] TAMAT
JugendliteraturRian. Remaja irit ngomong yang gemar bermain tepok bulu angsa, dan misterius. Anya. Gadis dingin, minim ekspresi dan mempunyai banyak rahasia. Rian dan Anya Sepasang insan manusia yang dipertemukan oleh takdir. Mempunyai kesamaan rasa, yaitu sama sa...