15. Yakin

3.4K 596 19
                                    

Dikarenakan kondisi Hyunjin yang tidak memungkinkan untuk membawa mobil, Jeongin meminta Jinyoung untuk mengantar mereka

Hyunjin duduk dibangku belakang penumpang dan menatap keluar jendela,

Jinyoung hanya terfokus pada jalanan dan enggan untuk mengeluarkan suara

Tidak tahan karena suasana canggung, Jeongin membuka suara

"tch kalian kenapa sih? Masih aja canggung. Kan ga lagi di arena"

Jinyoung melirik kearah Jeongin dan menghembuskan nafasnya pelan,

"Hyunjin lo ko bisa tabrakan?"
Jinyoung melirik singkat kearah spion mobilnya

"Mobil yg nabrak tiba tiba oleng, spontan gue banting stir terus nabrak pohon"

Jinyoung hanya mengangguk dengan mulut yang berbentuk 'O'

"lu udah biasa kali ya? Masa aja pembalap gapernah cidera"
Kekeh Jinyoung

Hyunjin hanya tertawa sarkas

"gapernah sekalipum dalam hidup gue, gue tabrakan gara2 balapan"
Hyunjin tersenyum sinis dikaca spion Jinyoung

Jinyoung meremat stir mobilnya dengan kuat, menahan amarah yang bisa mencuat kapan saja

Melihat situasi malah memanas Jeongin berinisiatif membuka suara

"makasih kak udah mau anter,hehe"
Jinyoung tersenyum dan mengusak surai gelap Jeongin

"Santai aja Je"

Jeongin hanya menanggapi dengan anggukan,

Tidak berapa lama, mobil Jinyoung kini terparkir di depan lobby apartement Hyunjin

"Makasih ya Hyung, maaf merepotkan, hati hati dijalan"

Ucap Jeongin dan mau membuka pintu

Tapi tangannya kini tengah ditahan

"Yakin gaakan tinggal sama Hyung?"

Jeongin mengangguk pasti

"Yakin, Jeje baik baik aja ko sama Hyunjin. Dia juga bisa jagain Jeje"

Jeongin melenggang keluar menyisakan Jinyoung yang kini menatapnya miris


















Diam diam Hyunjin tersenyum dalam hati

.
.
.

Jeongin meletakan tas nya diatas sofa,mengambil satu cream salep dan melangkahkan kakinya kearah wastafel berkaca dikamar mandi

"Lo mau kemana?"

Jeongin menghentikan langkahnya

"kamar mandi, mau olesin obat"

Jeongin berniat melanjutkan langkahnya, tapi terhenti lagi karena cengkraman lembut di tangannya

"sini gue aja"

Jeongin mendengus kesal

"gue bisa sen-"


"gue bilang sini gue aja yg obatin"
Ucap Hyunjin final,

Jeongin hanya bisa mengangguk dan menuju arah sofa

Duduk dan menghadap kearah Hyunjin

Hyunjin mengeluarkan gel dan mulai mengoleskannya dengan telaten pada wajah Jeongin,

Jeongin hanya dapat memandang wajah Hyunjin yang kini temgah serius mengoleskan obat pada lukanya

Sesekali Hyunjin meniup luka di wajah Jeongin pelan

Jeongin masih terpaku dan menatap pahatan Tuhan yang begitu sempurna dihadapannya


"Hyung, kalo gue suka sama lu gimana?"

Seketika Hyunjin menghentikan aktifitasnya dan memandang Jeongin intens



"maksud lo?"



"ya kalo gue bilang gue suka sama lu, reaksi lu bakal gimana?"

Hyunjin semakin membolakan matanya,

Bagaimana lelaki dihadapannya menyatakan perasaanya dengan sangat mudahnya



"Lu suka gue?"

Jeongin hanya mendelikan bahunya cuek,

"gue juga belom tau, kan gue cuma nanya "kalo" aja"

Bahu Hyunjin melemas,

"oh yaudah kalo gitu"

Hyunjin kembali mengoleskan salep pada wajah Jeongin, dan mengganti perban yang telah kotor dengan yang baru

"sip udah"

Jeongin meraba raba mukanya

"makasih Hyung"

Jeongin hendak beranjak dari tempatnya namun sebuah tangan kekar sukses menariknya kembali duduk di pangkuan lelaki itu,




















"ini ga gratis, ada bayarannya"

Tbc
.
.
.




[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang