PENDAHULUAN
Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Sehingga motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakan manusia untuk bertingkah-laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu.
Wexley & Yukl (1977, hal.75) memberikan batasan mengenai motifasi sebagai "the process by which behavior is energized and directed". Ahli yang lain memberikan kesamaan antara motif dengan needs (dorongan, kebutuhan). Dari batasan di atas bisa disimpulkan bahwa motif adalah yang melatar-belakangi individu berbuat untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian mengenai motivasi seperti yang dikemukakan oleh Wexley & Yukl adalah pemberian atau penimbulan motif. Dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Jadi, motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu motivasi kerja dalam psikologi karya biasa disebut pendorong semangat kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasinya.
Ciri-ciri motif individu yaitu :
1. Motif adalah majemuk, dalam suatu perbuatan tidak hanya mempunyai satu tujuan tetapi beberapa tujuan yang berlangsung bersama-sama.
2. Motif dapat berubah-ubah, motif seringkali mengalami perubahan. Ini disebabkan karena keinginan manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan atau kepentingannya.
3. Motif berbeda-beda bagi individu, dua orang yang melakukan pekerjaan yang sama tetapi ternyata terdapat perbedaan motif.
4. Beberapa motif tidak didasari oleh individu, banykak tingkah-laku manusia yang tidak disadari oleh pelakunya. Sehingga beberapa dorongan (needs) yang muncul seringkali karena berhadapan dengan situasi yang kurang menguntungkan lalu ditekan di bawah sadarnya. Dengan demikian seringkali kalau ada dorongan dari dalam yang kuat sekali menjadikan individu yang bersangkutan tidak bisa memahami motifnya sendiri.
PEMBAHASAN
Hakekat Kerja
Dalam kehidupan, manusia selalu mengandakan bermacam-macam aktivitas. Salah satu aktivitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan kerja. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Pada hakekatnya orang bekerja, tidak hanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, tetapi juga untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.
Menurut MC. Gregor (dikutip dari Smith & Wakeley, 1972), bahwa bekerja adalah suatu bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan, dan aktivitas ini melibatkan baik fungsi fisik maupun mental.
Dapat disimpulkan bahwa bekerja adalah aktivitas manusia baik fisik maupun mental yang dasarnya adalah bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapatkan kepuasan. Ini tidak berarti bahwa semua aktivitas itu adalah bekerja, hal ini tergantung pada motivasi yang mendasari dilakukannya aktivitas tersebut.
Job Performance
Pada umumnya, job performance diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan (Maier, 1965). Lebih tegas lagi adalah Lawler dan Porter (1967), yang menyatakan bahwa job performance ialah "Successful role achievement" yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya. Dari batasan-batasan tersebut jelaslah bahwa yang dimaksud dengan job performance ialah hasil yang dicapai oleh seseoarang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
Membahas motivasi kerja tidak bisa dilepaskan dari pembahasan mengenai job performance, oleh karena motivasi kerja adalah merupakan bagian dari tingkah laku kerja tersebut. Tingkat sejauh mana keberhasilan seseorang di dalam melakukan tugas pekerjaannya disebut level of performance.