-8

90 17 3
                                    

                                ***

"Eh gila si eca ga bangun bangun, mati suri kali ya?"-tanya sapa ketika selesai sarapan di ruangan inap klinik.

"Ahahaha anak si haerr mana bisa mati suri"-kata umi.

"Bisaa lah, wawlahualam."-kata sapa so religius.

"So lu nisaa sabun"-ledek araa.

"Abtahiyatttt"-sapa bersenandung dengan suara agak melengking macam toa masjid yang udah eror.

"Wabsalammm"-sambung wawa dengan mata yang ingin melotot namun gagal.

"Ansyaruuu"-ucap bilaa

"Udah dah gaje nya mulai smuaa"-eluh umi.

Sedangkan ara hanya menepuk nepuk jidatnya saja, kelakuan teman teman nya ini memang sulit di tebak. Kadang eror, kadang 4G.

"Aduhhhhh"-ecaa terbangunn.

Semuanya langsung terdiam dan menatap eca.

"Ca? Lu kenapaaa? Baruu bangun?"-tanyaa dina.

"Anjing, guaa mau balik aja lah asu gamau disini gua"-bangun bangun eca udah nge gas aja, padahal belum sarapan batu kolar.

"Lah lah? Ngapa lu?"-tanya wawa.

"Dokter nya psikopat"-jawab eca singkat namun dapat membuat teman temannya terdiam.

"Maksud lo?"-tanya sapa yang bermaksud untuk memperjelas omongan eca barusan.

"Semalemm dia dateng ke ruangann ini, terus nge bekep gua pake bantal sampe gua pingsan. Gua teriakkk tapi lo gapada denger. Anjing lo semua"-kata eca dengan nada kesal.

"Cih gua mah ja ngga denger"-ucap ara.

"Iya gue jugaa"-kata umi.

"Kebo sih lo semua mah"-kata sapa dengan bangga.

"Emang lo denger sap?"-tanya dina.

"Ngga"-kata sapa menggeleng santai.

"Pengennn rasanya gua tabok tu mulut"-cibir bilaa.

"Jangan dong kan cakittt"-kata sapa dengan meniru suaraa anak kecil.

"Idih najis"-cibir bilaa kesal.

Pintuu rawat inap terbuka, menampakan seorang dokter yang melangkah masuk mengahmpiri mereka ber7.

"Bagaimana ecaa? Sudah mendingan?"-tanya dokter tersebut.

"Muke lu mendingan. Orang semalem lu nge bekep gua pake bantal"-ceplos eca.

Dokter itupun mengerutkan keningnya, ia bingung dengan omongan eca barusan.

"Saya semalem di ruangan saya, dan saya tidur."-jelas dokter tersebut.

"Halah, yakali lo ngaku"-kata eca dengan sinis.

"Ca, jangan gitu dulu. Kitaa cari tau dulu kebenarannya"-kata umi.

"Apasi, orang udah bener ko. Jelas jelas semalem gua di bekep sama orang pake baju dokter"-kata eca yang mulai kesal.

"Lo liat muka nya?"-tanya sapa.

Eca menggeleng, otak nya terus berfikir keras. Mengingat kejadian semalam membuat kepalanya terasa pusing.

"Kalo kalian gapercaya kita bisa liat cctv ruangan ini aja"-kata dokter tersebut.

"Aduh si dokter kenapa ga bilang dari tadi"-ucap bila.

                                ***

Kini mereka ber7 sedang berada di ruang pribadi dokter. Eca yang duduk di kursi roda terlihat sangat penasaran.

Dokter pun mulai memutar hasil cctv semalam, setelah beberapa menit terlihat lah kejadian tersebut. Namunnn!! Yang mengagetkan mereka ber7 sekaligus dokter itupun adalah ketikaa kejadian ituu ecaa memang benar di bekap dengan bantal. Namun tak ada siapapun disana, tak ada seseorang yang menggunakan pakaian dokter seperti yang eca bilang. Disana kosong! Hanya ada adegan ketika ecaa di bekap bantal.

Seperti biasa, muka umi sudah berubah menjadi muka panik. Muka sangar bila pun sudah berubah menjadi muka penakut. Muka idiot sapa pun sudah berubah menjadi muka melas. Muka dina sudah berubah menjadi muka yang becek karna keringat. Sedangkan eca, wawa dan ara masih sama, masih pada muka yang penuh kebingungan.

"Pasti ada yang aneh."-kata dokter itu.

"Maksud dokter?"-tanya bila.

"Sebelumnya disini gapernah ada kejadian kaya gitu"-jelasnya.

"Maaf sebelumnya atas ketidak nyamanan pasien, saya minta maaf kurang memberikan pelayanan yang cukup"-katanya lagi.

"Oh iya dok gapapa, kami juga cukup memaklumi"-kata sapa.

"Kalo gitu kita balik ke ruangan inap dulu dok"-pamit ara.

"Iya, silahkan"-kata dokter.

                                ***

Kini mereka tengah kembali berada di tempat ruangan dimana eca di rawat.

"Apasi maksudnya ini semua, gua gangerti sumpahhh"-kata umi dengan nada bicara yang sudah ingin marah namun tak bisa karna terlalu lelah.

"Guee tauuu solusinyaa!!!"-teriak bilaa antusias.

"Apa bill?"-tanyaaa dinaa.

Sementara wawa, eca, ara, dan sapa masih menunggu pembicaraan bila selanjutnya.

"Orang yang meninggal karna tumbal itu sebenernya masih ada bukan? Cuma menurutt kita aja mereka udah mati. Padahal mah cuma jasad nya aja yang mati. Ingett ga? Yang jurnalrisa pernah ngomongin soal ini."-jelas bila.

"Oh iya iya gue inget"-kata eca.

"Terus maksud lu bil?"-tanya ara.

"Kitaa panggil roh orang yang di tumbalin kemaren. Kita cari tau apaa yang terjadi di balik ini semuaaa"-lanjut bila.

"Gilaa lu bil"-ucap wawa langsung.

"Bil, lu nyari mati?"-tanya sapa.

"Ga, ga. Gue gamau"-kata dina sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Emmm, tapi si bila ada benernya juga. Kalo kita gini terus kita bakalan jadi korban selanjutnya. Apa lo pada mau?"-kata eca.

"Iyaa, gimana kalo kita cobaa dulu. Nanti kalo awalnya udah buruk kita udahin semua ini. Kita balik ke sepatan. Gimana?"-ucap ara yang membuat mereka kembali berfikir.

"Oke deh"-kata wawa.

"Sip, gue ngikut."-disusul dengan sapa.

"Yaudah gue juga iya"-kata dina.

"Mi, lo gimana?"-tanya araa.

"Sebenernya gue takut, tapi yaudah deh gue cape kalo harus di teror terus"-kata umi.

"Oke semuanya deal?"-tanya bila.

"Okeeee!!"-kata mereka secara bersamaan.

Siang ini eca sudah dibolehkan untuk kembali ke vila. Kini mereka ber7 sedang bersiap siap untuk kembali ke vila.

"Jadi kita ke vila nya jalan?"-tanya dina.

"Ngesott"-jawab bilaa ngaco.

"Udah ayo buruuuu nanti keburu kesorean di jalan."-kata sapaa

Mereka sudah keluar dari klinik, melanjutkan perjalanan untuk pulang. Melewati pepohonan yang tinggi. Keadaan disini sangat sunyi dan sepi, udara yang dingin menambah suasana kemisterian disini.

Waktu sudah menunjukan pukul 17.08 sebentar lagi matahari akan terbenam, dan mereka masih di perjalanan.

"Woiii udah matahari udah mau terbenam niii, dan bentar lagi magrib. Terus kita belum sampe"-umi sudah mulai panik.

"Ayoo jalannya buruannnn"-teriakk sapa dari belakang.

                                ***

Hantu BuldogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang