23

127 13 0
                                    

Siang ini,Ihsan memberikan senyumannya lagi tepat pada seorang gadis berhijab didepannya.Namun setelah itu Nisa langsung menundukkan pandangannya.Ihsan benar benar faham akan hal itu.Dan bagian terkecil Nisa itulah yang selalu membuatnya jatuh hati.

"Salam Bapak dan Ibu."perintah Abinya.Nisa langsung melaksanakan perintah Abinya dengan mencium kedua tangan orang tua Ihsan kemudian duduk kembali.Seperti biasa, ia melakukannya diiringi dengan senyuman.

"Sangat baik akhlaknya."ujar Ibu Ihsan dalam hatinya.

"Aa hanya berharap kamu tidak akan mengecewakan hati manusia beberapa waktu kedepan."ujar Ihsan dalam hati untuk Nisa.

"Jadi begini,....seperti yang sudah dibicarakan pagi tadi,kami datang untuk melamar anak Bapak."ucap ayah Ihsan.

Nisa masih dalam keadaan menunduk,sekarang ia merasa tidak dapat melihat kesekelilingnya.Detak jantungnya mulai lebih cepat,tangan dan kaki nya bergetar dan wajahnya perlahan memucat.

Entah apa yang harus ia katakan beberapa menit kedepan jika pertanyaan perlahan dilontarkan padanya.Ini pertama kali baginya dan pilihan yang lebih sulit dari pada waktu ia memilih kuliah dulu.

"Nisa adalah anak saya yang pertama.Anak saya ada tiga.Anak kedua perempuan yang tadi dan yang ketiga adalah laki laki."

"Sulit untuk melepaskan anak anak saya,apalagi Nisa anak pertama saya.Dalam agama kita, Jika ada seseorang laki laki yang baik datang kerumah, dan ingin melamar anak kita,maka terimalah.Dan saya percaya nak Ihsan baik dan juga benar benar menyayangi anak saya,ini terbukti setelah beberapa kali dia mengantar Nisa pulang kerumah dengan baik."

"Setelah selesai kuliah,baru menikah.Tapi semuanya saya serahkan ke Nisa."lanjut Abi menjelaskan panjang.

"Bagaimana Nisa?."tanya Uminya.

Huh,inilah yang dikhawatirkannya saat panah pertanyaan mengarah padanya.

Ia hanya diam dan nampak dari wajahnya semakin pucat.

"A...a...sebelumnya Nisa sebelumnya."ucap Nisa gelagapan.

"Nisa tidak bisa menjawabnya sekarang abi.Nisa hanya ingin fokus kuliah dulu."lanjutnya.

"Sudah Aa bilang jangan mengecewakan hati banyak orang."ujar Ihsan dalam hati kemudian menghela nafasnya.Tapi untuk sekarang ia tidak mungkin bicara begitu didepan orang tua Nisa dan orang tuanya.

"Kami akan memberikan waktu untuk nak Nisa berfikir.Atau sekarang kita bisa saja melamar nak Nisa."ucap Ibu Ihsan.

Sekarang Nisa memang betul betul tidak dapat berfikir.Tak enak rasanya bila seorang ibu mengatakan itu padanya.

Sebuah tangan hangat menggenggam tangannya,Uminya.Tangan itu memberikan keberanian padanya.

"Maaf sekali lagi.Aa Ihsan adalah laki laki baik.Jujur,Nisa tidak bisa menerima ataupun menolak lamaran ini.Nisa hanya ingin kuliah dulu.Jika memang Aa dan Nisa berjodoh,pasti akan bertemu dilain hari."ujar Nisa.

Ihsan dan Nisa menunduk sedangkan yang lain melihat kearah Ihsan.Sekarang hatinya benar benar kecewa karena apa yang ia harapkan tidak sesuai dengan apa yang inginkan.

Mungkin dia bisa menutupi atas kekecewaan itu,tapi bagaimana dengan orang tuanya terlebih lagi adiknya yang mengharapkan Nisa segera menjadi bagian dari keluarga mereka.

                    #####
      
Saya pikir Nisa menerima lamarannya.

:'(  :'(

Vote,coment,and follow.

Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang