Chapter I: Introduction

941 82 24
                                    

Pada suatu hari, hiduplah seorang tuan muda dari keluarga berada. Tuan muda ini memiliki paras rupawan, manik ke abuan khas dan surai panjang yang cukup menarik, para gadis sangat menyukainya, tersipu malu tiap kali menerima godaan serta pujian sang pemuda.

Tuan muda itu bernama Wei Wuxian, atau yang teman-teman dekat serta keluarganya panggil sebagai Wei Ying.

Tuan muda Wei adalah putra tunggal dari Wei Changze dan Cangse Sanren, mereka adalah pasangan yang cukup berada di sebabkan oleh tuan Wei memiliki sebuah perusahaan OEM di Yunmeng, sayangnya saat Wei Ying berusia lima belas tahun sepasang suami istri itu mengalami kecelakaan pesawat ketika akan melangsungkan business trip ke Kanada dan tidak bisa di selamatkan.

Sebelumnya, tuan Wei berteman dekat (sahabat) dengan tuan Jiang Fengmian yang berprofesi sebagai Jendral Polisi di kepolisian Yunmeng.

Setelah sepeninggal orangtuanya mansion keluarga Wei sempat kosong sementara waktu karena tuan muda Wei menerima ajakan tinggal bersama dengan keluarga Jiang. Saat itu tuan Jiang atau yang di panggil paman Jiang oleh tuan muda Wei memberi ajakan kepada yang berkabung untuk tinggal di rumah keluarga Jiang, paling tidak sampai sang anak berumur cukup untuk hidup sendiri.

Oleh karena itu, jadilah tuan muda Wei tinggal bersama keluarga Jiang yang terdiri dari tuan Jiang, nyonya Yu Ziyuan dan anak-anak tuan Jiang yaitu, Jiang Yanli dan Jiang Cheng selama enam tahun hingga ia lulus universitas dengan lulusan yang menunjangnya untuk meneruskan perusahaan orangtuanya yang ditanggungkan pengacara selama ia belum cukup umur.

Sebenarnya Wei Ying sangat menyukai tinggal bersama keluarga Jiang, sangat malah. Memang nyonya Yu agak galak tapi nyonya Yu sebenarnya sangat baik menurutnya. Yanli Da-Jie juga sangat baik selalu memanjakannya seperti kakak sendiri selain tuan Jiang yang demikian. Lalu Jiang Cheng yang seumuran dengannya, mereka sudah seperti saudara sedarah, kata orang-orang mirip seperti orangtua mereka dulu.

Sekarang umur Wei Ying sudah menginjak dua puluh satu menuju dua puluh dua beberapa hari lagi. Ia mengepak barangnya di bantu Jiang Cheng dan Jiang Yanli atau sekarang lebih di kenal dengan sebutan madam Jin karena dua tahun lalu perempuan yang ia anggap bak kakak sendiri itu sudah menikahi Jin (peacock) Zixuan dan bahkan sudah memiliki seorang anak laki-laki yang mereka namai Jin Ling.

Hal pertama yang membuat suasana hati ketiga saudara itu anjlok adalah keadaan mansion keluarga Wei yang agak tertutup debu. Walau (kata pengacara yang datang ke rumah keluarga Jiang kemarin hari) mansion keluarga Wei rajin di bersihkan setiap hari tetap saja efek dari tidak ada orang yang tinggal di sana memberi kesan kotor plus, angker.

Syukur-syukur dalam sehari penuh, dengan berkat kekuatan bulan dan beberapa *house sourcing yang dipekerjakan demi membabat habis ke angkeran mansion keluarga Wei.

Tertinggallah tiga bersaudara itu letih lemah dan lesu di ruang tamu pada sudut-sudut sofa.

".. Akhirnya!..."

Si pemilik tunggal mansion itu terpar di atas sofa, sikap serampangnya tak berubah sejak kecil bisa di lihat dari tak pedulinya dia dengan kaki kirinya yang tergolek sembarang di atas punggung sofa.

Padahal mansion keluarga Wei sama besar dengan "rumah" keluarga Jiang tapi entah kenapa dengan pembersihan masal seperti tadi terasa sangat melelahkan untuk Wei Ying (yang terbiasa di hukum nyonya Yu untuk mengepel setiap lantai rumah keluarga Jiang jika membuat onar berlebih di sekolah atau kampus).

Jiang Cheng tak berbeda jauh, namun posisinya lebih sopan tentunya dari si pemilik mansion, duduk di pinggiran sofa lain dengan kepala bersender pada punggung sofa dan wajah yang ia tutupi dengan handuk basah.

Little ButlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang