Chapter - 19

11 1 0
                                    






.

.

.

.

.





Ia sampai disampingnya tanpa diketahui oleh orang itu, ia melirik-lirik apa yang ia lihat didalam dan itu ternyata hal yang tak dimengertinya. Nisbah menarik atau menyentuh lengan Raka.

Nisbah
"paman?"

masih menyentuh lengan Raka tak ada reaksi sampai kedua kalinya Raka tersentak dan spontak kaget ia sadar saat Zahrina selesai memainkan piano.

Nisbah
"sedang apa paman disini?"

Raka
"ssssttt, tunggu jangan berisik dulu!"

Raka mencoba membuat Nisbah untuk tak berbicara dulu, Raka menunduk dan meletakkan bingkisan itu dilantai.

Raka

"Paman minta kamu jangan ribut dulu"

Nisbah

"Tapi paman jika nona Zahrina... ( belum selesai bicara )"

Nisbah tak sempat bicara karna Raka mencoba menutup mulut Nisbah dengan tangannya saking takut ketahuan Zahrina dikarnakan suara Nisbah saat ngomong nama Zahrina tadi membuatnya khawatir.

 Pagi ini Zahrina juga sangat menikmati melody piano yang dimainkan oleh dirinya sendiri. Tapi.. kenpa sudah jam begini Nisbah belum pulang juga. Zahrina bangun dari tempat duduknya sempat saat melody terakhir ia mendengar ada yang menyebut namanya. Apa itu cuma perasaannya saja? ataukah Nisbah ada dibalik pintu itu, bukan? Nisbah akan langsung masuk jika sudah pulang sekolah. Namun perasaannya menuju ke arah pintu itu dan pintu tidak tertutup dengan rapat. Zahrina terbawa perasaan ia menghampiri pintu dan membukannya dan apa yang ia dapatkan dua orang yang dikenalnya, Zahrina terdiam mematung saat melihat Raka yang berada dipintu ruangannya dengan Nisbah yang disergap mulutnya dengan tangan Raka. Ada apa ini ?





.

.

.

.

.





___________________

.................

......

...

.

.

LIKE & COMENT

THANKS_~

Zahrina SyalwaaisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang