.
.
.
.
.
Kecurigaan terhadap apa yang dilihatnya sekarang, mereka saling terdiam satu sama lain. Begitu juga dengan Raka sendiri matanya terbelalak sekarang karna dirinya ketahuan, apa yang ia lakukan sekarang? dan sekarang ini terasa aneh. Zahrina melihat yang melihat Nisbah seperti itu langsung menarik Nisbah kepelukkannya.
Zahrina
"Apa yang sebenarnya terjadi?"Raka bangkit dengan rasa bersalah.
Raka
"sebenarnya.."sangat sulit bagi Raka untuk menjelaskannya dan tentu saja menit berlalu dengan cepat.
Zahrina
"Baiklah, lupakan saja. Jadi... kenapa kamu ada disini?"Raka
"ya... tadinya aku ingin berkunjung saja. Aku minta maaf jika menganggumu"Raka menundukkan kepala nya seperti anak kecil karna merasa bersalah dan Zahrina mulai tak nyaman melihat sisi Raka yang begitu.
Zahrina
"tidak, jangan merasa bersalah begitu. jadi silakan masuk."Zahrina meminta Raka untuk masuk ke ruangannya. Raka melijat sekelilingnya dengan mata yang berbinar-binar, ini benar-benar keren ? sungutnya. Perpustakaan didakam rumah biasanya jika dirumah itu hanyalah krak buka tapi ini benar2 perpustakaan memandang dengan seksama sampai melihat piano mewah disudut sana. Entah kenapa Raka merasa senang sendiri dengan perasaan yang dianggapnya istimewa, tapi rasanya kurang pas jika anak kecil itu masih bersama mereka. Begitu lama Raka memandangi Nisbah tanpa Zahrina sadari keduanya saling balas tatap menatap.
Zahrina
"Nisbah pergi siap-siap, yah?"Nisbah menganggukkan kepalanya karna ia menuruti setiap perkataan Zahrina tanpa Zahrina sadari kembali mereka berdua Nisbah dan Raka saling membalas tatap tajam.
Raka
"Apa sedekat itu dengannya?"Zahrina
"Bisa dilihat begitu, dia anak yang penurut dan juga anak yang sangat baik"Raka hampir melupakan bingkisan yang tadi dibawanya untuk zahrina.
Raka
"oh ya, ini ada sesuatu untukmu"Zahrina
"Apa ini?"Zahrina menerima bingkisan itu dan melihat isinya.
Zahrina
"terima kasih"Ungkapan itu tulus Zahrina juga merasa merepotkan Raka dan hanya Raka saja yang mengunjungi rumahnya sedangkan dirinya tak sekalipun mengunjungi rumah mertuanya. Zahrina merasa kurang senang takutnya mertuanya menganggapnya sombong. Raut matanya berbeda Raka hanya diam dan tak tau harus membicarakan apa itu.
Zahrina
"Sebenarnya banyak yang membuatku tak mengerti tentang sebuah keluarga apalagi aku mempunyai seorang adik ipar yang lebih tua dariku."Raka
"iya juga cuma itu bukan jadi masalah. Kamu bisa panggil aku apa saja, adik atau kakak itu terserah dirimu."Zahrina
"Hmmmn, sebaiknya aku memanggilmu kakak dan kamu panggil aku Zahrina saja, tapi... apa mama pernah menanyakanku?"Raka terdiam sejenak saat Zahrina menanyakan mama, bagaimana dirinya harus menjawab karna selama mereka menikah mama tidak pernah menanyakannya. tapi tak papa kan jika dirinya berbohong sekarang? itu yang terpikirkan mungkin ini harus dikarang sedikit.
Raka
"Ada kok. Setiap aku kesini itu atas suruhannya"Apakah ini akan berhasil Zahrina tak menjawab karna ia senang mendengarnya.
Zahrina
"Kirimkan salamku untuk mama"Raka
"Baiklah"Zahrina banyak bertanya tentang mertuanya sampai hari mulai petang, ia ingin tau tentang bagaimana seorang perempuan yang menjadi mertuanya apa ia punya sifat yang sama seperti ibunya. Ia juga senang mendengar kalau mertuanya seorang perempuan yang lembut pastinya sangat baik.
Raka mulai berpamitan dan keluar dari ruangannya. Zahrina tidak mengantar Raka sampai kepintu depan. tapi Zahrina memandang Raka yang sedang keluar dari ruangannya, ia kepikirankenapa iparnya ini sempat bersama Nisbah dan menutupi mulutnya Nisbah dengan tangannya dan apa yang disampaikan Nisbah kepadanya saat Raka sudah pergi.
Nisbah memberitahukan bahwa Raka sudah lama mengintipnya saat dirinya sedang main piano, Zahrina tak jauh berpikir tentang hal itu. Mungkin saja Raka tak ingin menganggunya bermain makanya Raka tak memberitahukan dirinya yang sudah datang lagi pula mereka sudah jadi keluarga jadi tidak ada yang perlu dikhawatir kan.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahrina Syalwaaisya
RomanceSemua berjalan dengan realita kehidupan, dimana itu seorang gadis bercadar ini tak bisa mengingat masa lalu nya yg indah dengan seorang lelaki yg berjanji yg akan menikahinya kelak, tapi..bagaimana bisa sekarang dia sudah menikah dengan lelaki yg di...