Chapter 4

6 0 0
                                    

"Eh Ra, kenapa ya? Muka Yessi kok pucet banget? Keringat bercucuran kyk gitu juga." Ucap Rendy. Yap, Rendy adalah salah satu sahabat Yessi dan Rara Sejak duduk di bangku SMP.

"Eh iya ya, kepanasan kale? Atau ga dia sakit, atau gak di juga belum makan?" Ucap Rara sambil ngomong dengan suara pelan.

"Iya kale ya, gue takut dia sakit, Ra." Ucap Rendy dengan nada yang begitu khawatir.

"Udah gpp, santai aja kale." Kata Rara sambil menggaruk tengkuknya yang gatal.

2 jam materi sudah selesai dilaksanakan. Raka selaku ketua panitia mempersilahkan para junior untuk istirahat selama 30 menit.

"Yuk kantin ah! Gue dah capek, laper lagi." Kata Rara sambil mengajak Rendy dan Yessi.

Akhirnya mereka bertiga pergi ke kantin untuk makan dan istirahat sejenak.
Di kantin, Yessi hanya diam, ga mau makan, hanya mengaduk minumannya, dan banyak melamun, entah apa yang dipikirkan oleh Yessi saat ini.

Seusai 30 menit para junior istirahat, akhirnya Senior pun membariskan para junior di tengah lapangan dan berbaris disana, entah apa yang dimkasut para senior tersebut.
Kali ini posisi mereka bertiga sejajar. Yessa berada di tengah antara Rara dan Rendy.

Braak!
Kini mendapati Yessi tengah pingsan, untung saja Rendy yang disebelah Yessi langsung menahan tubuh Yessi.

"Yes, bangun Yessi!." Ucap Rendy sambil menepuk pipi Yessi.

"Kakak senior! Nih junior ada yang pingsan kak!." Kata Rara sambil teriak supaya mendapat respon dari senior.

Deg

Setelah mendengar bahwa ada yang pingsan, seketika pula pikiran Yessa tiba-tiba tertuju pada Yessi.
Langsung Yessa pun berlari menuju arah yang didapati kerumunan itu.
Dan benar saja itu adalah Yessi.

"Yessi! Aduh lu kenapa dek? Yes bangun Yess." Yessa segera membawa Yessi ke UKS dan segera mencari minyak aroma terapi. Setelah menemukannya langsung ia olesi ke hidung, tangan, dan kakinya seraya cepat sadar.

Dan..

Next Chapter

YOU IN METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang