L

533 72 0
                                    

Sepulang sekolah terlihat Taehyung dan jungkook berjalan beriringan di koridor sekolah. Sesekali terdengar gelak tawa diantara mereka. Taehyung masih asik bercerita sementara jungkook sesekali tertawa sambil memperbaiki posisi kardus yang di bawanya.

"oii tae, dicariin joohyun tuh. Udah ditungguin di ruang club drama. Buru tae, dia ngomel terus. Malah aku yang kena" ujar namjoon yang berpapasan dengan mereka. Sedikit kesal dan lega ada padanya karena berhasil menemukan Taehyung.

"oh iya. lupa, ada latihan drama. duluan ya kook" ucap taehyung santai dengan memasang cengiran bodoh khasnya

"nih gitarnya " ucapnya lagi sambil meletakkan gitar yang sedari tadi dibawanya ke atas kardus yang dipegang jungkook.

"eeeh. Iya. Makasi tae udah bantu bawain" ucap jungkook yang dibalas acungan jempol oleh taehyung sebelum menghilang dari sana.

"joon, tolong bantu bawa gitar " pinta jungkook pada namjoon yang masih berdiri disana

" eh. Sori kook. Bukannya malas atau apa. Kau tau kan aku mau ke club olimpiade" Jawab namjoon diikuti kedua tangannya yang mengkatup sebagai ucapan maaf

"oh yaudah. Aku duluan ya joon "

Namjoon dan jungkook pun berjalan menuju club masing masing.

.

Dengan langkah ringan jihyo menyusuri satu persatu anak tangga, ia berniat pulang setelah baru saja menyelesaikan tugas piketnya.

Namun ada yang terasa aneh baginya. Diliriknya kebawah, pantas. Tali sepatunya lepas. Jihyo berjongkok sambil membetulkan tali sepatu nya. Ulur dulu, tarik, ikat. Selesai.
Saat jihyo berbalik tak sengaja ia bertubrukan dengan siswa lain.

"maaf" ujar siswa itu. Ia meletakkan kardus yang dibawanya lalu mengambil gitar yang terjatuh.

"untunglah tidak ada yang rusak" ujarnya lega setelah mengecek kondisi gitar yang terjatuh

"maaf. Aku tak sengaja" ujar jihyo.

"ah tak apa. Tidak ada yang rusak kok" ujar siswa itu sambil tersenyum

'deg'

Sedetik yang singkat, jihyo merasa seperti ada getaran aneh setelah melihat senyumam siswa itu. Sadarlah, Ini bukan apa-apa. Otak jihyo seakan mengatakan itu. Tanpa mengucap sepatah kata lagi jihyo berlalu dari siswa itu

"eh tunggu! " ujar siswa itu. Detik itu juga jihyo berhenti di tempat

"kau buru buru? Bisa tolong bantu aku dulu. Kupikir akan sulit membwa kardus dengan gitar di atas saat berjalan di tangga" jelasnya. Terlihat jelas dari raut wajahnya ada keraguan disana. Ragu jihyo akan bersedia membantu

Jihyo tampak merenung.

"kau sibuk ya. Tak apa kalau memang tidak bisa" ujarnya lagi

"aku bisa. Club musik kan?" tanya jihyo memastikan. Siswa itu mengangguk. "tapi aku hanya mengantar sampai depan pintu" ujar jihyo. Lalu mengambil alih gitar darinya.

Siswa itu berterima kasih...

.
Didepan pintu club
"maaf, bisa tolong bukakan pintunya dulu. Sepertinya belum ada yang datang" jelas siswa itu

Jihyo memutar knop pintu.

Siswa itu masuk untuk meletakkan kardusnya di meja. Dari luar pintu jihyo bisa melihat sepertinya benar. Ruang itu masih kosong tak ada siswa yang anggota klub didalam.

Jihyo memberanikan diri masuk. mengikuti siswa itu,ia meletakkan gitar diatas meja.
Siswa itu mengucapkan terima kasih lagi.

"aku jungkook" ucap siswa itu ramah

Aku tau, memangnya siapa yang tidak kenal jungkook di sekolah ini. Bahkan murid sekolah lain pun mengenalmu, batin jihyo.

"aku pergi" ucap jihyo dingin tak perduli secara tak langsung barusan jungkook menanyakan namanya.

Jungkook tersenyum canggung
"gumawo" ucap jungkook agak keras karena jihyo sudah berjalan menjauh

Tangan jihyo terulur kedepan ingin membuka pintu, namun tanpa menyentuh, pintunya sudah terbuka. Tepat dihadapan jihyo rombongan anggota klub musik berdiri dengan ekspresi terkejut melihatnya

"Eh?! "

Flying ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang