BAB 51
Niken berdecak sambil bertolak pinggang, mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru jangkauan matanya, tapi dia tidak menemukan Anya, padahal tadi Niken sudah menyuruh Anya untuk menunggunya disini. Dasar, Sahabatnya itu emang bandel.
Kalo ilang terus di culik uwa uwa kan gak lucu.
"Anyaaa!Lo di manasiih?!"
Teriaknya Frustasi.Niatnya mau nyari Rian, tapi Anya juga ikutan ilang, bikin repot Niken aja kerjaan nya.
"Anyaaaaa woii, anya lo dimana woiiiii etdah."
Niken melangkah kan kakinya ke sekitar tempat itu sambil meneriaki nama Anya.
"Apa dia udah balik ya?"
Langkah kakinya terhenti saat melihat punggung Seorang gadis yang duduk di kursi yang tidak jauh dari tempat Niken berdiri.
Gadis berkuncir satu dan memakai sweater abu abu.
Niken yakin bahwa itu Anya, dengan langkah gontai Niken menghampiri nya.
"Woi, buset dah, gue nyariin lo kemana mana tau nya enak enakan duduk di sini, pegel kaki gue tau gak nyariin lo."
Walaupun ngoceh ngoceh gini, sebenernya Niken tuh cemas sama Anya.
Niken tersentak kaget saat melihat maya Anya yang berkaca kaca.
"Lah lo kenapa?"
"Anya lo kenapa?!" Tanya Niken dengan cemas, dan heboh, bikin telinga Anya sakit.
Anya menggeleng sambil mengerjapkan matanya.
"Gak papa, yuk balik kesana."
Niken tau, di balik kata 'gak papa' pasti ada 'apa apa'
Tapi Niken lebih memilih untuk diam dulu, nanti juga Anya bakalan cerita sendiri."Yaudah yuk."
♡
Rian menghentikan langkahnya saat melihat Anya duduk sambil menundukan kepalanya, menangkupkab kedua telapak tangan nya menutupi wajahnya.
Rian tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Dia bingung,
Rian harus menghampiri Anya dan menjelaskan semua nya, dia harus.
Tapi bukan sekarang, waktunya tidak tepat, bisa bisa Anya menghindarinya dan tidak ingin berbicara lagi dengan nya seperti beberapa waktu lalu.Dia hanya mengamati Anya dari jauh, kemudian tak lama Niken datang menghampiri gadis itu dan mereka berjalan masuk kedalam gedung.
Rian mengusap wajahnya kasar.
Giliran pemuda itu yang menenangkan diri.Sumpah demi apapun, jika jatuh cinta serumit ini, Rian tidak akan pernah mencoba untuk jatuh cinta.
Masalah Rian dengan Sania sudah Clear, tapi kenapa cepat sekali muncul masalah baru, membuat kepalanya mumet.
Udara malam semakin dingin, menusuk sampai ketulang. Kelamaan disini bisa membuatnya masuk angin.
Hatinya sudah remuk, dia tidak bisa membiarkan tubuhnya ikutan remuk, bisa mati berdiri nanti.Dia menghela napasnya kasar
Dia memutuskan kembali keruangan teman teman nya berkumpul.
♡
"NAH, ini nih, kemana aja mas Jommm, dari tadi di cariin, ilang kemana koe hmm?" Ucap Fajar saat menilaht Rian muncul di ambang pintu.
Rian tidak menyahut, pandangan nya bertemu dengan Manik Anya.
Pemuda itu menatapnya sendu saat Anya mengalihkan pandangan nya."Ada usul gak mas Jom, kita mau liburan nih rencana nya."
"Woi Jom."
"H-ha?"
"Rekomendasi tempat liburan mas Jommm, ha ho ha ho aja, yang bisa pulang hari, trus deket.
"O-oh Dufan bagus." Ucap Rian tanpa sadar. Banyak kenangan yang yidak bisa di lupakan di sana.
Anya menoleh sekilas ke pemuda itu."Dufan?? Seriusan??" Tanya Gel heran
Rian seakan menyadari ucapan nya barusan.
"Hah Maksudnya pantai bagus tuh pantai,""Fokus jom fokus." Ucap Kevin sambil menepuk nepuk pundak Rian.
"Nah iya, mending pantai."
"Pada setuju gak semuanya kalo minggu ini kita ke pantai?"
"Setujuuuuu."
"Manut wae manut."
"Jo bisa ga?"
"Bisa bisa."
"Kirain ngebucin lagi jo, jo."
"Bisa kok bisa."
"Bisa semua yaa, asik nih kalo gitu."
"Nanti duduk bareng gue ya Nya, biar lo gak ilang ilangan, capek gue nyariin lo."
"Kayaknya gue gak bisa ikut deh."
"Lah kenapa?"
"Gak ada jatah libur dari club."
"Laaah, kan kita satu club nya, kita aja libur masa lo engga."
Sahut apri.
"Coach, Anya dapet liburkan?"
"Ya jelas laaah."
Dan tidak ada alasan lagi untuk Anya menolak ajakan mereka.
♡
Kevin menyandarkan punggungnya pada pintu kamar nya.
"Jadi apa lagi yang bikin lo seperti mayat idup kayak tadi?"
"Ya paling Sevanya, sape lagi."
Sahut ginting sambil merebut toples kacang dari tangan Fajar."Lah, bukan nya masalah lo sama si Sania udah kelar, trus hambatan nya apalagi Jom?"
"Tadi Seva liat gue pelukan sama Sania.
"Gila koe jom, ya pantes Anya kayak gitu tadi."
"Gw ngga bermaksud begitu, tapi sania pusing dan mau pingsan jadi gw nolong dia, Gue mesti gimana?"
"YA KASIH PENJELASAN LAH"
Ucap Kevin, Fajar dan Ginting bersamaan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The way I love You [Rian Ardianto] TAMAT
Teen FictionRian. Remaja irit ngomong yang gemar bermain tepok bulu angsa, dan misterius. Anya. Gadis dingin, minim ekspresi dan mempunyai banyak rahasia. Rian dan Anya Sepasang insan manusia yang dipertemukan oleh takdir. Mempunyai kesamaan rasa, yaitu sama sa...