first kiss

1K 85 0
                                    

21.53 wib




Dara menunggu jiyong yang belum pulang juga. Apa dia menginap di sana? . Dara menatap sendu pada jendela kamarnya di sana terdapat pemandangan yang indah namun tetap saja
Dia menginginkan suaminya.


Apa aku begitu tidak menarik ji? Bahkan ketikaa aku bukan wanita yang cintai.
Aku tetaplah istri mu ji.


Dara menangis segugukan dalam diam .
Dara benci kesunyian dia tidak suka apabila harus Sendirian dari kecil ia selalu di manja oleh ayah dan ibunya.

Di rumahnya pun dia kerap terlibat percakapan ringan yang manis . Tapi sekarang dia mesti sendirian disini. '

EOmma appa aku merindukan kalian'




****

Di tempat Berbeda jiyong masih asik bercumbu mesra dengan soo he istri pertama nya. Ia seakan tidak ingat jika ia memiliki dua orang istri saat ini

Menikamati waktu bersama di dalam ranjang dan saling memeluk. Benar benar di mabuk cinta.

Namun dentingan ponsel mengganggu ciuman panas dan mesra keduanya. Jiyong segera menganggkatnya.



"Nee eomma"

"Kau di mana ji"

"Di rumah"

"Kau bersama dara kan"?

Perlu kalian ketahui juga ibu jiyong sangat mendukung pernikahan ini. Itulah sebab salah satu alasan mengapa pernikahan ini terjadi


"Kenapa memangnya"??

"Kau bersama dara ato tidak?!"

"Eomaa perlu di ingat istri ku bukan hanya dara, jadi aku rasa tidak ada yang aneh jika aku disini menemani soo he. Lagi pula dia tetap istri sah ku"

"mhwoo"???

"Kau tidak bersama dara sekarang? "

"Apa kau gila ji? " . Nyonya kwon memarahi anaknya habis habisan bisa bisanya dia meninggal kan dara di rumah. Aigoo!!!


Sedangkan soo he yang mendengar suara Nyonya kwon dari balik telpon jiyong hanya menyeringai licik


"aku akan membuat mu menyesal nyonya, kau berani ikut campur dalam rumah tangga ku"


soo he menyeringai di balik selimut. Namun ia cepat cepat merubahnya menjadi senyum manis pada jiyong ketika ia selesai menelpon ibunya.

"Kenapa ji"

"Aku harus pergi" . "Maafkan aku"

"Tidak ji". Tidak papa. Aku baik baik saja. Kau pulang lah temani istrimu pasti dia lelah dan tidak terbiasa di tinggalkan sendiri begitu.
Aku begitu egis"

"Tidak soo he ya kau adalah istriku sudah sewajarnya aku disini".


Jiyong segera menarik soo he ke  dalam pelukannya menenangkan nya yang menangis. Lebih tepatnya berpura pura menangis

Dan tanpa sepengetahuan jiyong, dia menyeringai Licik




****




Jiyong membuka pintu apertemen dan mendapati dara sedang tertidur di sofa.




"APa dia menunggu ku?" batinnya








"Dara bangunlah, pindah ke ranjang. Disini dingin"






Dara tetap tidak bangun. Jiyong menghela nafas panjang. Lalu perlahan mengangkat tubuh nya untuk di pindah kan ke ranjang

Dara terbangun ketika sudah berada di atas ranjang.


"Kau sudah pulang ji? Dari mana saja kau.

Aku takut disini "


aku merindukan mu"




Jiyong terkesikap mendengar penuturan dara, dia merasa bersalah di tambah lagi sekarang dia menangis segugukan.
Jiyong segera memegang tangan dara



"Maafkan aku dee.
Aku tidak tau kau begitu ketakutan.
Maafkan aku aku lupa kalau kau juga istriku. Maafkan aku"



Tapi dara masih menangis segugukan. Tapi bukannya fokus untuk mendiamkan dara. Jiyong terpaku dan fokus pada bibir ranum dara.



Ohh shitt! Apa yang kau pikirkan ji!



Tapi tetap saja bibir itu tidak bisa lepas dari pandangan jiyong. Dan Entah setan mana yang meracuni pikiran jiyong. Dia segera meraup bibir manis dara. Dan menciumnya dengan dalam.




Dara melongo tak percaya....











OKE GOMAWO GENGS:(( GW HARAP ADA YANG BACA UWU~

Beautiful wife[ Complated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang