Part 11

23 1 0
                                    

2 Minggu setelah acara pernikahan, masih tidak ada perubahan pada hubungan Naznin dan Rehan, dan dua minggu ini mereka tidur dalam ranjang terpisah sungguh sangat menyakiti hati naznin sebagai wanita. Naznin fikir rehan akan menerima kehadiran nya tetapi justru rehan selalu menghindari naznin. Naznin dan rehan saat ini berada diruangan yang sama namun kecanggungan selalu ada pada mereka berdua.

"Mas,aku boleh tanya". ucap naznin dan rehan hanya menganggukan kepala

"Siapa Alya mas"

"sebenarnya dia adalah istriku tetapi kamu mengambil posisinya". Tubuh Naznin bergetar dan dia berusaha membendung air mata yg sedari tadi ingin keluar setelah tau jika posisi dia dimata rehan.
"Emm maaf naznin saya tidak bermaksud seperti itu,Maaf jika saya mengucapkan spontanitas tanpa berfikir".

"Terimakasih mas dan tidak perlu mengatakan maaf,lebih baik mas bicara spontanitas seperti ini,karna mas tentunya tidak berbohong".

Rehan beranjak pergi meninggalkan naznin sendiri dikamar tanpa membalas perkataan naznin.
Rehan selalu membayangkan saat-saat bersama alya, canda alya,senyuman alya,dan sifat jail alya tanpa ia sadari ia telah melukai hati istri sah nya sendiri.

                      》》》》
Malam ini seperti malam sebelum nya tidak ada  perubahan dalam hubungan rumah tangga mereka, Naznin yang selalu sabar menunggu rehan menerima kehadiranya dan disisi lain rehan selalu menyalahkan dirinya karna telah menyetujui perjodohan orang tuanya dan yang paling menyakitkan rehan dijodohkan dengan wanita di masalalu,wanita yang pernah dia ajak berdosa bersama dan wanita yang telah mematahkan semangat rehan dahulu dan parahnya setelah rehan tak mengingat wanita itu, Alya datang membawa kebahagiaan,ketenangan,keceriaan hingga dia selalu memberi harapan pada  alya untuk dijadikan istri satu satunya.
Tetapi takdir berkata lain,takdir tak memihak pada rehan dan takdir lebih memihak pada Naznin.

Jam masih menunjukan pukul 02.00 dini hari segera saja Naznin melaksanakan ibadah sholat malam agar hatinya tenang dan doa nya segera dikabulkan oleh Allah Swt, didalam sujud terakhir Naznin tak henti-hentinya menangis menyesali dosa yang diperbuat selama ini dan Naznin memohon agar rumahtangganya Sakinnah mawaddah warohmah. Dan berharap jika rehan memperlakukan sebagaimana menjadi istri sah dan selalu memberi nafkah lahir maupun batin.

Setelah Sholat naznin melanjutkan membaca ayat suci Al-Qur'an. Mulai muroja'ah ayat yang telah dihalfalnya

Adzan shubuh berkumandang setelah menjawab adzan naznin segera menunaikan sholat shubuh lalu bersiap-siap untuk menyiapkan kebutuhan suaminya,meski rehan tak peduli tetapi apa salahnya jika naznin mencari pahala.
                     》》》》

"Mas ditunggu bunda di meja makan, Mas rehan segera kesana ya". Ucap naznin sambil tersenyum

"Kamu duluan saja,Nanti saya menyusul".

Lalu naznin meninggalkan rehan dan segera menuju ruang makan

"Eits menantu kesayangan bunda kok sendirian,dimana rehan nak".
Ucap bunda yuni

"Nanti mas rehan menyusul bun". Ucap naznin
Tidak lama kemudian rehan datang dengan sapaan pagi dan ia mengambil kursi di sebelah naznin.

"Mas nasi nya segini atau kurang". Tanya naznin sambil menunjukan piring berisi nasi yg sudah ia ambilkan

"Cukup,terimakasih". Ucap rehan sambil mengambil piring naznin

"Kak Naznin gak makan?, Atau perlu mas rehan yang ambilkan". Goda nita pada kakak iparnya

"Eh bukan gitu dek,kakak lagi puasa". Ucap naznin

"Kalau kakak puasa,jangan disini nanti tergoda loh kak". Kata nita

"Hehe iya,semuanya naznin pamit ke kamar dulu". Naznin lalu beranjak pergi kekamar yg sudah ia tempati 2 mingguan ini

Setelah berada di kamar naznin melanjutkan membaca novel tentang perjuangan seorang ibu, Naznin mulai merindukan sosok Uminya Naznin  ingin menjadi seorang ibu ia ingin merasakan apa yang pernah umi ceritakan bagaimana abi nya yang selalu memanjakan umi saat beliau mengandung kak fariz dan naznin
Betapa bahagianya jika seorang suami istri saling mencintai saling memberi semangat satu sama lain, Naznin menginginkan hubungan yang harmonis seperti Umi&Abinya, Naznin terus menghayal jika suatu saat nanti ia memiliki anak agar keluarga kecilnya jadi lengkap dan memiliki  hubungan harmonis seperti abi&uminya. Disisi lain rehan melihat naznin melamun.
Rehan sedari tadi memangil nama naznin namun naznin tidak menyadarinya.

"Naznin,Apa kamu tidak dengar saya". Kali ini Suara rehan lebih keras dari sebelumnya
"Eh mas aku ingin punya anak". Ucap spontan naznin sambil berdiri dengan hayalan yang belum selesai
"Em gak mas itu eh ini mas em itu loh mas". Naznin memperlihatkan sederet  giginya lalu menggigut jari nya dengan pipi  yang sudah merah seperti kepiting rebus

Rehan melihat tingkah naznin sambil tertawa kecil yang membuat naznin semakin jengkel
"Aku keluar dulu mas,ih nyebelin". Rehan menarik tangan naznin lalu naznin berada di depan dada bidang rehan,jatung mereka sama-sama berdetak lebih kencang,setelah beberapa saat rehan membuka omongan terlebih dahulu

"Kamu puasa?" Tanya rehan lalu dijawab naznin dengan anggukan kepala

"Kalau mas minta sekarang,aku ikhlas jika harus membatalkan puasaku". Naznin menatap mata rehan lalu ia segera membalikan badan menahan malu.

"Memang nya apa permintaan saya? Sampai kamu harus membatalkan puasa". Rehan terus menggoda naznin
Naznin masih terdiam di tempat lalu rehan beranjak ke ranjang dan ia memencet tombol televisi
sambil sekali-kali melirik naznin

"Saya hanya mau mengatakan jika kamu puasa,kamu wajib meminta izin pada saya karna saya ini suami kamu bukan teman yang ada di kamarmu".

Naznin segera mendekati rehan dan menundukan kepala lalu meminta maaf karna ia belum izin "Maaf Mas, lain kali jika naznin ingin puasa naznin akan meminta izin pada mas terlebih dahulu".

"Yaudah kali ini saya maafin, dan ya satu lagi cepat beresin bajumu". Kata rehan sambil menonton televisi

"Untuk apa mas". Tanya naznin
Rehan yang melihat ekspresi kebingungan naznin membuat ia ingin menggodanya sekali lagi

"Saya akan antar kamu kerumah abi,Karna kamu puasa tanpa meminta izinku terlebih dahulu".

"Aku mohon mas,jangan kembalikan aku pada abiku,aku tidak ingin abi kecewa mas jika mas marah hukum saja aku dan jangan membawa abi dalam masalah ini mas". Rehan tidak kuat menahan dirinya untuk tertawa,sungguh polos Sifat naznin

"Kamu mau menjadi istri yang durhaka? Sudah segera turuti pintaku,apa perlu saya yang membereskan semua barangmu". Naznin hanya menurut,Satu persatu ia memasukan baju kedalam koper dan ia tidak menyangka jika rehan akan setega ini

"Sudah? Mana kopermu biar saya yang bawa". Naznin melirik tangan kiri rehan yang sudah tersedia satu koper

"Itu koper milik siapa mas?".

"yang saya bawa di tangan kiri saya ini milik saya dan koper yang ada di tangan kanan ini juga milik saya tapi yang dikanan ini berisi bajumu anggap saja kamu menyewa koper saya ini".
Ucap rehan sambil berjalan dan membawa 2 koper

"Bun, Aku berangkat sekarang ya nanti tolong sampaikan pada ayah dan adik-adiku". Rehan lalu menyalami tangan bunda nya dan naznin pun sama dengan rehan

"Assalamualaikum bun" ucap mereka serempak

"Walaikumsalam,Jaga menantu bunda baik-baik ya nak".

"Insya Allah bun". Ucap rehan sambil memasukan koper dalam mobil.

                     

Ikhlas Mencintaimu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang