Grup chat
Doni menatap teman-temannya dengan antusias, "Kita buat grup chat kuy!"
"Oke."
"Bagus tuh!"
"Boleh boleh."
"Yaudah, lu buat Yud!"
"Gak, makasih."
"Lu aja lah yang buat Don."
Doni mendengus mendengar jawaban dari para kawannya yang susah bareng senang sendiri itu.
"Yaudah, gue buat." Doni menyalakan ponsel pintarnya dan membuka aplikasi Line.
"Wa aja. Gue gak ada line." Saran Yudan.
"Yah, lu donlot lah bego!" Ucap Jala yang sedang fokus main mobil lejen.
Yudan mendengus, "Ogah, mahal."
Ciko mengernyitkan dahinya, "Aplikasinya gratis kok."
"Tau nih anak, di sekolahin bukannya tambah pinter malah tambah gesrek." Ucap Jala lagi.
"Tetap aja mahal."
"Apanya yang mahal?" Tanya Ciko heran.
"Yaudah, lu ser-it line gue aja." Saran Doni yang langsung keluar dari aplikasi Line dan siap membuka aplikasi SHAREit.
"Ogah."
"Mau lu apa sih?" Doni menggeram kesal.
"Mau gue wa. Praktis."
"Yaudah wa aja."
"Gak, Line!" Jala menatap tajam Doni dan Yudan.
Doni secara refleks mengangguk, "Oke, Line."
"Serah lu ye, gue maunya wa."
Jala tersenyum sinis saat melihat kata 'Savage' di layar ponsel pintarnya, kemudian pandangannya berubah tajam saat menatap Yudan. "Yaudah, lu gak usah gabung."
Yudan membalas tatapan Jala dengan tatapan menantang. "Gue gak gabung berarti Ciko juga gak ikut."
Jala menatap tajam Yudan dan Ciko, "Kalau bukan Line, gue ama Doni gak bakal gabung."
Ciko dan Doni yang namanya di seret-seret hanya bisa melongo dengan tatapan jangan-bawa-bawa-nama-gue-lagian-ini-cuma-grup-chat.
Setelah diskusi panjang lebar dengan melibatkan berbagai argumen dan debat tak berujung, akhirnya kompetisi antara Line vs WhatsApp dapat diselesaikan.
"Yaudah, kita gak usah buat grup chat." Ucap Doni pada akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys
Genç KurguWarning* *Cerita ringan yang beberapa chapter hanya berisi satu atau dua kalimat doang. *Terdapat kata-kata kasar/umpatan. *Tidak ada prolog/sinopsis, langsung baca aja. Cerita sepaket : Titik Bukan koma (TBK) > MangaToon/Noveltoon