🌻Without You🌻

114 4 1
                                    


.
.
.
.
.

AUTHOR POV

Setelah tiba di Korea Selatan beberapa jam yang lalu, Amel segera pergi menuju apartment yang telah di sewa ayahnya.

"Ahhh, mengapa aku begitu mudah lelah?" Keluhnya.

Ting Tong

"Tck...sore-sore begini kok datang bertamu" gerutu Amel.

Cklek

"Annyeonghaseyo" sapa seorang gadis berambut panjang sepinggang itu pada Amel.

"Maaf, anda siapa?" Tanya Amel.

(Btw ini mreka pke bhs Korea ya, Amel kan kpopers, jadi dia udah fasih bhs Korea)

"Ah, perkenalkan aku Park HaEun" tutur gadis itu sambil membungkuk.

"Aku Ki- ah, Jeon Amelia" ucap Amel dengan sedikit kesalahan saat menyebutkan marganya.

HaEun menyirit.

"Apa anda baru saja ingin mengatakan Kim?" Tanya HaEun.

"Eoh, a-ania" bantah Amel.

"Jujur saja. Hmmm, kurasa kita bisa menjadi tetangga sekaligus teman yang baik" tukas HaEun.

"Ya, ku rasa begitu" balas Amel kikuk.

"Hey jangan malu-malu denganku. Kau baru pindah kan? Ayo aku bantu beres-beres"

HaEun menerobos masuk ke dalam apartment Amel. Amel hanya terdiam melihat tingkah kurang sopan tetangga barunya itu.

"Wah kau sudah menikah rupanya, lalu dimana suamimu? Ahh, aku harus memanggilmu eonni. Benarkan?" Cerocos HaEun.

Hati Amel kembali mencelos, ia merutuki kebodohannya karena teledor membawa foto pernikahannya bersama Taehyung saat di Gereja.

"E-eonni. Gwaenchana? Apa aku mengatakan hal yang salah tadi?" Tanya HaEun panik saat mengetahui Amel menangis.

"Annia, aku baik-baik saja" jawab Amel.

"Ayo duduk dulu" HaEun menuntun Amel duduk di sofa.

"Cerita saja eonni, siapa tau kau bisa merasa lebih tenang" ucap HaEun sambil terus mengelus bahu Amel.

Dan akhirnya Amel menceritakan semua kisahnya bersama dengan Taehyung.

"Maaf, ceritaku terlalu panjang"
Gadis ini mencoba tuk tersenyum pada HaEun.

"Anni eonni, sekarang ada aku. Anggap saja aku ini adikmu sendiri" ucap HaEun dengan semangat.

"Gomawo"

Drtt...drttt

"Mwo? Kau mengangguku saja oppa" umpat HaEun pada seseorang dari seberang telfon sana.

"Ne ne arraseo"

Tutt

"Eonni, aku harus pulang. Curutku satu itu memang menyebalkan" HaEun mencebikkan bibirnya kesal.

"Pergilah, oppamu pasti sangat merindukanmu" kekeh Amel.

"Ya eonni!! Dia itu bukan oppaku, tapi namchingku yang menyebalkan" gerutu HaEun.

"Yayaya...sekarang cepat temui dia"

"Ne, see u tomorrow eonni" HaEun memberikan flying kiss pada Amel.

---

"Kenapa kau kemari oppa?" Getrutu HaEun.

"Kau tak merindukanku eoh?" Tanya lelaki bersurai peach tersebut.

"Tidak. Kasihan eonniku" HaEun mencurutkan bibirnya.

"Sejak kapan kau punya eonni HaEun?" Sebal Laki-laki itu.

"Tetangga baruku" jelas HaEun.

"Kalau begitu ayo kita jenguk dia" kata laki-laki itu.

"Yak!! Jimin oppa, jangan" HaEun melarang laki-laki bernama Jimin itu tuk menemui Amel.

"Wae?" Tanya Jimin.

"Dia sedang tidak baik-baik saja" jelas HaEun.

Jimin hanya mengangguk.

---

In Indonesia

"Makanlah Taehyung" Dahyun hendak menyuapkan sesendok nasi pada Taehyung, namun dengan sigap Taehyung menolaknya.

"Aku tidak lapar" jawab Taehyung dingin.

"Jangan begini sayang, mama sedih. Atau kau mau Airin yang menyuapimu?" Tawar Dahyun.

"Aku bahkan tak sudi melihat mukanya" ketus Taehyung.

"Dia calon istrimu sayang" ucap Dahyun sambil mengelus rambut Taehyung.

"Cihh, dia hanyalah seorang jalang di mataku. Mana ada seorang perempuan baik-baik mau merusak hubungan rumah tangga orang lain"

Dahyun yang tak tau harus berkata apa memilih untuk diam.

Drtt drttt

Tiba-tiba handphone Taehyung berdering menandakan panggilan masuk.

Honey💜😜 is calling




















































.
.
.
.
.

Hohoho....aing kambek, maap ya pendek. Nenes lagi kurang fit soalnya. Jangan lupa voment, lupyuuhhh


My Husband Is Fanboy [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang