mengapa?

24 6 0
                                    

Kadangkala kamu harus merasakan semua ini, agar kamu lebih menghargai hidup.

****

" ehh cupu, pake nangis segala. Ngeselin ya lu.. Lama lama... "

Buuukk

'Awwww'
Suara tendangan tepat di kakiku, membuatku jatuh tersungkur. mereka bukan hanya menyakiti hatiku,  tapi juga fisik yang aku miliki.  Apa salahku?  Sampai mereka begitu jahat?

" mengapa kalian jahat padaku?  Apa salahku pada kalian?..  Hiks hiks.. "
Sandiwara di mulai, aku memerankan peranku

" hmmm gue juga ga tau lu salah ap, tapi gue seneng ajh liat lo menderita hahaha... Mampus lo... " Ujar perempuan yang konon bernama bianca

" apa yang kalian liat?  Kalian juga pengen menderita kayak si cupu ini? "
Angel menambahkan, membuat orang di sekitarnya hanya menggeleng ngeri.

Ada banyak orang di sana, banyak sekali.  Bahkan begitu ramai,  namun mengapa tuhan tak mengirimkan satu malaikat pun untuk menolong gadis lemah ini?  Kenapa tuhan begitu jahat? mereka seolah menikmati saja drama ini.  Dasar manusia menjijikkan.

" udh ahh,  guys.  Yuk kita cabut...buang buang tenaga kita ajh ngurusin si cupu ini .. " kata bianca.

" bye cupu,  ketemu besok ya... " sambung lola.

" jangan nangis lu,  jijik gue liatnya.  Dasar cewe caper,  bisanya memelas doang... Cihh " veera hanya nyelonong     setelah mengucapkan itu.

Empat orang laknat itu pun pergi..
Huhhh...  Baguslah,  setidaknya penderitaan ini, tidak berlanjut.

" ta,  lo ga papa? " aku pun cuma mengangguk dan tersenyum tipis,  sangat tipis.

" hiksss,  maafin gue. Maaf gue ga bisa nolong lo... ta... Gueee gueee... " Rara, ya rara namanya. Ia sahabat rain.

" sssssttt udh,  kamu ga salah.  Aku ko yang salah... " Ucapku menenangkan.

" ra,  bisa tolong bantuin aku ke uks gk? kakiku sakit... "
Aku meminta bantuan pada gadis itu, kakikku memang agak sedikit luka karna ulah para iblis tadi.

" ohh iya aku lupa,  ayo ta... "

Rara membantu memapah tanganku untuk berjalan ke uks,  ia gadis yang baik. Ia teman dekat 'rain',  kalo kalian bertanya mengapa ia tak menolongku tadi?  Alasannya adalah geng 'cabe' itu akan membuat siapapun mangsanya atau juga 'teman' mangsanya akan menjadi menderita.

Menderita dalam hal apapun,  seperti di bully, keluarganya akan di buat miskin,  atau yang lebih parah dia tidak akan memiliki teman di manapun dia tinggal.

Sungguh tidak punya hati.

Kadang aku berpikir,  sebenarnya geng cabe itu manusia, apa seorang iblis? Terlalu menyeramkan jika di katakan manusia,  namun tak pantas juga di katakan seorang iblis.

" Ta, lo ko ngelamun?  Lo masih kepikiran tadi ya...? " Tanyanya padaku

" hmmm gk ko ra, aku ga papa.  Kamu balik ke kelas ajh gih... Nanti kamu ketinggalan pelajaran lagi. Aku udah ga pp ko... " Bujukku

" ta,  kan aku pengen temenin kamu di sini... " Walaupun ia menolak, aku tetap meyakinkan dia untuk segera pergi.

" udahhlah,  aku ga papa. Aku ga mau ngrepotin kamu... Please... " sambil memasang puppy eyes.

" ya udah deh,  aku ke kelas dulu ya, dahhh.... kalo kamu butuh apa apa telfon aku...  Oke?"
Aku membalas dengan anggukan.

Sejujurnya, aku ingin sekali rara di sini menemaniku.  Namun,  apa boleh buat,  aku tak mau temanku itu nantinya terluka jika terlalu dekat denganku. Aku tak ingin merepotkan siapapun...tidak! sudah cukup aku saja.

" mungkin tuhan ingin kamu lebih menghargai hidup ta,  tuhan tuh sayang sama kamu... " suara itu tak begitu asing di telingaku.

" Ihh fikto,  ngagetin ajh kamu... Nyebelin deh... " Tanganku memukulnya refleks.

" kamu udah ga papa ta? " tanya lelaki yang juga 'nerd' itu.

" ya ga pp lah,  cuman lecet sedikit ajh.. "

" ya udah sini aku obatin... " kakiku di tarik halus oleh fikto.

" segini berdarahnya lutut kamu,  kamu masih bilang ga pp?  Aneh kamu rainata... "

" jadi perempuan itu ga boleh manja fikto... " balasku kesal.

" iya deh iya... Kalah ajah aku mah ngomong sama hulk tuh... "
Lelaki ini memang selalu membuatku tertawa, batinku.

Kami berdua tertawa bersama, setidaknya hal kecil seperti ini bisa meringankan sedikit bebanku. Huhhh tuhan tuhannn, aku berjanji akan membuat mereka menyesal...

" ta,  woyyyy dikit dikit ngelamun,dikit dikit ngelamun kesurupan wewe gombel baru tau rasa... " Tangan fikto sambil melambai lambai di depan wajahku.

" udah ah,  sana deh fik.  Kamu balik ke kelas ajh aku pengen istirahat tau....." Aku mencebikkan bibirku hingga maju.

" hmmmm, mencari kesempatan kamu,  mentang mentang ini pelajarannya pa killer,  jadi ga mau masuk... "

" Ihhh udah sana ah, pusing aku dengerin kamu ngoceh terus kayak perempuan..." sambil mendorong fikto keluar dari uks.

Bukk
Aku menutup pintu uks, tanganku mencari cari benda pipih milikku.

" xian,  cari tau tentang geng kurang ajar itu. "

" baik nona "

" kalian berurusan dengan orang yang salah... "
Ucapku dalam hati.

Tbc

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang