luka yang berkata

267 6 2
                                    

Kuberlari hingga titik dimana aku mulai lelah

Ibuku berteriak mengingikan aku kembali namun aku tetap berlari.

Tetes air mataku tak terbendung
Lelehan air mataku menjadi luka yang tak pernah kering dimana semua keluarga besarku mengusirku
Ketika aku mengakui bahwa diriku waria
Lebih tepatnya aku mengaku aku
"Perempuan" secara naluri tepat di malam lebaran

Adik dari nenek,paman pamanku semua keras menghajarku hingga aku tak dapat berkata kata

Aku tetap lari
Meski ibuku berteriak

Jogja menjadi tempat pelarianku
Pertama menginjak jogja aku tak berpikir akan makan apa atau tinggal dimana ,,
Yang aku pikirkan bertahan
Jalan solo menjadi tujuan utama

Hari mulai petang dan aku mulai terasa lapar

Manusia selalu memiliki insting untuk bertahan hidup
Aku memiliki tubuh ramping,suara merdu dan keterampilan menghibur orang lain
Aku mengamen disepanjang jalan janti

Lagu yang kunyanyikan

"Bila ku mati kau juga mati
Bila tak ada cinta sehidup semati
Jadilah engkau miliku selalu"

Posesif naif
Cukup menghibur orang irang yang sedang jajan meski aku tak berdandan menor tetapi aku memiliki suara yang bisa membikin mereka memberiku uang

"Terimakasih mas"

Seruku kepada orang yang memberiku 20 ribu rupiah
Uang malam itu terkumpul 250rb

Aku mencari angkringan untuk jajan dan berlena sebentar.

Tiba tiba dibelakangku ada seorang ibu ibu muda menawariku pekerjaan

"Mba kamu tuh cantik yukk ikut aku ke sarkem bongsuwng kita melacur disana"

Aku sempat berpikir
Berbahayakah itu,dosakah itu
Tapi aku butuh uang

Aku bilang

Mba aku ada sisa uang 200rb
Bisakah kamu menunjukkan tempat kosan

Oh iya mba di dekat sarkem banyak bilik bilik kecil
Ayo kesana

Kulihat perempuan ini mau berteman denganku
Senyumnya tulus ringan
Kami sama sama pergi ke sarkem
Tiba disana aku labgsubg diajaknya kekamarnya kami berdandan bersama dia mengatakan padaku
"Kamu akan jadi bintangnya "
Kamu akan laris say

Benar saja
Pengalaman seksualku dijogja benar benar taka kan terlupa
Aku mendapat 8 pelanggan satu hari itu
Hingga sampai aku menangis pada penetrasi pelanggan terakhir
Seperti luka yang menyayatku teringat ketika semua penis itu memasuki lubang kenikmaran dibawah belakang sana

Sampai di bilik aku mencari kamar mandi
Kubiarkan tubuhku berdiri mematung kuguyur semua air ditubuhku dengan perasaan menyesal marah jijik dan sedih

Aku mulai muak dengan semuanya
Ku menangis sejadi jadinya
Hingga pagi

Harapanku aku dapat mencari tempat tinggal
yang lebih layak

Pagi yang cerah dan aku mulai mendengar adzan berkumandang lelapku kupaksakan bangun hingga akhirnya aku terjaga,,

Kamar kubersihkan dengan segera mungkin

Aku mulai menata nata kamar sesuai cita rasaku

Kubeli seprai bunga bunga ungu
Kubeli pewangi ruangan berbau appel

Kugantung dikipas angin kecilku

Pagi yang riuh
Aku mulai berinisiatif kepasar untuk membeli bahan bahan sayuean dan tempe

Sampai dipasar aku mendapat bahan tersebut

Ternyata langkahku diikuti oleh pemuda langganan tempatku bekerja ia mengamatiku sejak aku mulai berjalan didekat pasar

Ayuuu,,,
Ayo kita beli es cendol dulu aku yang traktir

Kulihat ia berpeluh keringat
Dugaanku ia bekerja didekat pasar tersebut

Baiklah mas,,,

Jawabku

Namanya irfan ,ia tidak tampan tidak juga berparas jelek hanya ia kurang memperhatikan dirinya
Ia tegap dan biasa saja
Pengucapannya kepadaku datar tetapi mengandung perhatian yang kusenangi

Ayu kamu kosan dmana?

Aku kosan dekat sarkem bongsuwung
Bang,,,

Dekat pekerjaan

Ohh,,,ini mau masak apa yuk

Oh ini bang mau masak bobor bayam sama tempe

Hanya sedikit percakapan kami
Tetapi aku nyaman didekatnya sepertu ia adalah laki laki yang siap melindungiku

Diriuhnya pasar bahkan ia tak segan mendekatiku
Dengan kondisiku sebagai waria

Ia membelikanku beberapa makanan dan buah segar

Malamnya ia berkata padaku bahwa ia telah membeli rumah di selatan yogya

Inti dari perkenalan kami ia benar benar serius dan mengajakku untuk berkomitmen

Dari pagi tadi berkenalan
Aku dibuai oleh janji janjinya
Dan memang ia serius
Bahkan ia memintaku untuk tinggal dirumah barunya yang sederhana

Lama kupandang ia menjauh pulang ,,
Karena memang keesokan harinya ada pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan

Kupandangi diriku dikaca
Kupandangi diriku dalam dalam
Apakah aku bisa sembuh atas lukaku?
Jawaban itu seperti membumbung tinggi dikepala
Seorang laki laki yang bari ku kenal dengan serius mengajakku tinggal bersama adalah suatu garis hidup yang baik

Kupoles bedakku dan kuberi lipstik dibibir

Seperti biasa aku siap untuk melayani
Melayani erotisme keliaran
Melayani dengan penuh keikhlasan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

lukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang