"GOODBYE_LY" (🔞?)

3K 286 1
                                    

"Biarkan aku membuat satu tweet dulu Jungkook!" Jimin menjauhkan dirinya dari pelukan si maknae. Jungkook merengut di tempat menatap Jimin yang berjalan menjauh.

"Hyung~ Berikan aku satu pelukan dulu" kedua tangan Jungkook terangkat dan menjulur, berusaha menggapai Jimin yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Nah sudah" katanya.

Pandangan nya beralih pada pria disampingnya, masih dengan bibir yang ditekuk, Jimin memajukan tubuhnya lalu memberikan satu kecupan singkat di bibir merah Jungkook.

"Aku inginnya pelukan bukan kecupan!" Jungkook menggerutu lagi.

Kali ini Jimin yang kesal, dia melipat tangan didada lalu menatap tajam kearah sang kekasih.

"Niat baikku tak berbalas dengan mulus" gumamnya.

Dia memalingkan wajah, berusaha memberi tahu Jungkook bahwa sekarang dia sedang kesal.

"Aku hanya...rindu dirimu, hyung..." suara dalam dan pelan milik Jungkook masuk ke indra pendengaran Jimin, disusul dengan tangan yang melingkar membungkus badannya.

Jungkook disana, menumpukkan kepalanya di bahu Jimin, sesekali meniupkan sengaja nafas hangatnya membuat Jimin sedikit meremang.

"Kook...bisakah-" ucapannya terpotong karna gigitan menggoda di telinga oleh si pelaku.

"Bisakah kita bermain malam ini, hyung?"

Kepala Jimin mendongak, memberikan akses lebih kepada Jungkook, tak butuh waktu lama lidahnya sudah bergerilya di kulit leher Jimin. Mengabsen setiap jengkal kulit putih Jimin, seraya tangannya yang tak bisa diam.

Mulai dari mengenggam dan meremas tangan Jimin, lalu naik kearah bahu dan membuat elusan teratur, turun lagi kearah perut rata Jimin, dan berakhir naik ke bagian dada.

"Ahh.." satu desahan lolos dari bibir penuh Jimin. Jungkook mengeluarkan smirk nya, merasa telah berhasil.

Dalam satu hentakan tubuh Jimin dibaliknya, disudutkan pada dinding kamar hotel miliknya, mengelus perlahan pipi mochi itu dengan si empu yang tak bisa berbuat apa-apa lagi. Tangan Jimin bertumpu pada bahu Jungkook,jujur saja sekarang kedua kakinya sudah tidak bisa menapak, dia mungkin bisa saja terjatuh ke lantai jika Jungkook tidak sedang memegangi pinggangnya dan menahan tubuhnya.

"Kau indah...dan selalu indah" tukas Jungkook sebelum akhirnya kedua labium itu menyatu.

Jungkook menggerakan lidahnya di permukaan bibir bawah dan atas Jimin, mencecap rasa manis yang selalu menjadi candu baginya, tangan kanannya dia gunakan untuk menekan tengkuk Jimin, dan tangan kirinya masih setia menahan pinggang Jimin agar tetap berada pada posisinya.

"Ahh..shh..kookhh" Jimin mendesah keras saat tangan Jungkook turun dan mulai memainkan nipple nya dari luar kaos putih yang dia gunakan saat konser tadi.

Srak!

Satu tarikan nafas kaos Jimin sudah terlepas dari tempatnya. Dan kini hanya menampilkan pemandangan kulit yang putih dan halus. Jungkook terdiam sejenak, matanya menelisik ke semua bagian di tubuh Jimin.

Jimin sendiri sedang menahan malu, wajah dan bibir nya sudah memerah sejak tadi. Dia menutupi setengah wajahnya lalu memukul bahu Jungkook,

"Jangan melihatku seperti itu! Aku malu!" Amuknya.

Jungkook terkekeh. Tangannya kembali berjalan, kali ini perut Jimin yang menjadi korbannya. Bibirnya kembali memgaut labium penuh Jimin, menyesap dan berusaha mendobrak agar bibir itu mau terbuka dan sukarela memberikan lidahnya pada Jungkook.

Celana hitam milik Jimin kini sudah Jungkook buka perlahan, masih perlahan karna sesekali Jimin menahan tangannya. Tapi Jimin tak sekuat itu untuk menahan lebih lama, apalagi kini tangan Jungkook sudah mengelus kejantanannya dari luar.

Lidah Jimin pun kini sudah habis dilahap sang predator, tak sampai disitu, Jungkook mengangkat tubuh Jimin lalu membantingnya lembut ke atas kasur tanpa melepaskan pagutan mereka.

"Ahhhh...jungkookhh...kookiehh.."

"Yaa sayang? Kau suka? Hm"

Jungkook kembali menyentuh 'adik' Jimin, mengundang kembali desahan keras dari sang empu.

Wajah dan tubuh Jimin sudah total basah dan memerah, lehernya sudah banyak dipenuhi bercak-bercak tanda cinta, tak lupa juga bibir Jimin yang membengkak. Jungkook bangga sekarang, bangga karna telah membuat maha karya yang sangat indah.

"Mari lakukan ini dengan cepat hyung" ucap Jungkook secepat dia melepas celana milik Jimin.

Masih tersisa celana dalam sebelum dia benar-benar bertemu dengan sosok yang sudah lama tidak dia tengok.

Mereka terlalu sibuk untuk konser, jadi saat tau ini adalah konser terakhir tentu saja mereka-lebih tepatnya Jungkook-tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas seperti ini bukan?

Jimin sudah siap mengeluarkan desahannya karna tangan Jungkook yang sudah berada dipinggir celana dalamnya sebelum sebuah ketukan dan teriakan terdengar diluar sana.

"YAK JEON JUNGKOOK! JANGAN BUAT JIMIN HABIS DIBAWAH KUKUNGANMU! INI BELUM SELESAI!" Suara Jin terdengar diluar. Jungkook dan Jimin saling menatap. Detik berikutnya Jungkook mengangkat bahu dan kembali memulai aksinya.

"KELUAR SEKARANG DAN BERKUMPUL DI RUANG TUNGGU! ATAU KAU AKAN MATI DI TANGANKU SEKARANG! DASAR BOCAH MESUM!" Dan teriakan terakhir itu tak bisa lagi mereka tolak.

Jimin tersenyum canggung, tangannya bergerak mengelus lengan kekar Jungkook yang bertumpu di masing-masing tubuhnya.

"Mari ikuti perintah Jin-hyung dulu. Kita bisa lakukan lain kali" katanya lembut.

Jungkook menatap tak percaya, namun akhirnya dia mengangguk juga.

Jimin menggeser tubuh Jungkook lalu bangkit dan mengambil satu persatu pakaiannya. Jungkook tak bergerak, dia hanya menjatuhkan diri di kasur lalu menenggelamkan kepalanya pada bantal.

Jimin terkekeh.

Dia menarik tubuh Jungkook membuatnya kini dalam posisi berdiri dan berhadapan.

Menatap indah mata kekasihnya. Pandangannya turun kebawah lalu tersenyum kecil.

Jimin membisikkan sesuatu sebelum dia meninggalkan lumatan sebentar dan pergi dari kamar hotel.

"Aku tau disana sudah keras, tapi cobalah bersabar. Sesudah ini mari buat yang 'keras' itu mendapatkan yang dia mau"

Jungkook terdiam di kesendirian.

Bayangan dia akan melakukan yang 'iya-iya' kepada Jimin itu kini hanya tinggal bayangan semata.


🌸🌸🌸🌸🌸

Era LY udah berakhir!!!
Dhii cuma mau bilang terimakasih kepada lelaki kesayangan karna telah bekerja sangat keras demi kita.

Semua keringat dan rasa lelah kalian akan menjadi cerita pengantar tidur bagi anak dan cucu kami.

Dan....Dhii ga bisa nunggu buat era selanjutnya😆😆

Ini hadiah buat kalian yang baru aja dapet serangan jantung dari agensi merangkap online shop itu.

Boy with luv? Are you ready girlss????




Dhii disini🌸

T I T I K || KOOKMIN (Slow Apdet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang