.
.
.
.
.
.
.Dipagi harinya aku memutuskan untuk pergi kesebuah cafe dekat apartemen miliku.
Awalnya aku sangat malas untuk keluar rumah, tapi tiba tiba ada seseorang yang tak diinginkan mengechatku dan mengatakan bahwa dirinya akan menemuiku.
Aku pun langsung bergegas pergi dari rumah sebelum pria itu datang keapartemenku.
"Akh segarnya"gumamku senabg setelah meminum ice americano ku"kuharap pria itu tak akan tahu jika aku berada disini"ucapku pada diriku sendiri.
"Siapa pria yang kau maksud?"aku pun segera mendongakkan kepalaku terkejut,bagaimana tidak pria yang tak kuharapkan kehadirannya sekarang sedang berdiri disampingku sambil tersenyum manis kearahku.
"O-oppa?"yup benar sekali pria itu adalah chanyeol,pria yang sudah membuatku marah besar semalam.
"Kau?kenapa kau tidak ada diapartemen tadi?aku mencarimu sedari tadi!tapi tahu tahunya kau malah sedang asyik duduk manis disini"ocehnya sembari duduk lalu meminum ice americano milikku.
"Apa pedulimu"jawabku singkat membuatnya tersenyum kecil,lalu ia pun mengambil kedua tanganku lalu menggenggamnya erat"tentu aku peduli, kau ini kan kekasihku"jelasnya membuat aku tertawa sinis kearahnya.
"Kekasih?bukannya aku ini sepupumu?"tanyaku dengan penekanan kata dikalimat sepupu,chanyeol oppa terlihat sedikit murung karena mendengar pertanyaanku barusan.
Jujur aku jadi sedikit merasa bersalah, TIDAK!!ini pelajaran yang bagus buat dia karena sudah tidak menganggapku dihadapan temannya.
"Em ternyata kau masih marah yah?"tanyanya lembut,aku segera membuang wajahku kearah lain.
Apa seharusnya aku memaafkannya saja?sepertinya iya"bagaimana aku tidak marah! Kau mengatakan pada teman wanitamu bahwa aku ini sepupumu bukan kekasihmu, apa selama ini kau hanya menganggapku sebatas itu?apa gadis itu kekasih lamamu?"aku sudah tidak tahan lagi untuk menahannya.
"Sudahlah oppa,aku lelah"keluhku kepadanya"mian"satu kata keluar dari mulutnya.
Ughhh aku semakin merasa bersalah,apa yang harus kulakukan?"mian karena sudah menyakitimu dengan kata kataku, dan mian karena sudah tidak menganggapmu semalam. gadis itu, dia bukan kekasih lamaku tapi dia gadis yang pernah aku cintai dulu, makanya aku reflek mengatakan bahwa kau adalah sepupuku,sekali lagi maaf"jelasnya yang masih setia menggenggam tanganku lembut.
Yatuhan aku harus bagaimana ini?apa aku harus memaafkannya?aku bingung....
"Hmm oppa aku sudah memaafkanmu, maafkan aku juga yang terlalu bersifat kekanak kanakan. Aku terlalu cemburu"ucapku pelan diakhir kalimat, chanyeol oppa terlihat tersenyum senang kearahku.
"Benarkah?gomawo soeun,sekali lagi aku benar benar minta maaf"aku pun tersenyum manis kearahnya,ia terlihat sangat senang.
💚💚💚
Aku dan chanyeol oppa sedang berjalan jalan disebuah taman dekat cafe tadi,setelah berbincang bincang aku memutuskan untuk berjalan jalan sebentar bersamanya.
Sedari tadi chanyeol oppa sama sekali tidak mau melepaskan tanganku dari genggamannya"oppa gomawo"ucapku tiba tiba.
Chanyeol oppa yang sedang asik menghadap lurus pun menengokkan kepalanya sedikit kebawah agar bisa melihat wajahku.
Jika kalian bertanya kenapa? Pasti jawabannya itu karena aku pendek, tinggiku hanya sampai pundaknya saja. Bahkan setiap kami berkencan banyak orang yang mengira bahwa aku dan dirinya adalah sepasang adik kakak,menyebalkan bukan?...
"Untuk apa?"tanyanya bingung,aku pun kembali tersenyum kearahnya"karena sudah memberi aku kesempatan untuk bisa memilikimu. meski itu entah sampai kapan, tapi bagiku saat saat itu adalah saat saat yang takkan terlupakan bagiku"jawabku menjelaskan isi hatiku kepadanya.
aku pun menundukkan kepalaku menyembunyikan senyuman yang menyimpan banyak luka didalamnya, tiba tiba langkah chanyeol oppa terhenti,aku sedikit bingung.
Aku pun mendongakan kepalaku, dan betapa terkejutnya aku saat melihat wajah chanyeol oppa yang sudah berada sangat dekat dengan wajahku.
"E-ehh?"chanyeol oppa semakin mendekatkan wajahnya kewajahku,aku semakin dibuat gugup olehnya.
"Apa kau berniat meninggalkanku karena kesalahanku yang kuperbuat kemarin?"tanyanya dengan suara lembut yang membuat pipiku memanas.
"A-anni! M-maks--"
"Lalu maksudmu apa?"tanyanya memotong ucapanku sembari kembali mendekatkan wajahnya lagi kearahku
"Em..."
"Hft...berjanjilah padaku untuk tidak pernah mengatakan hal yang menyangkut tentang perpisahaan lagi kepadaku?arra?"tanyanya sembari menjauhkan wajahnya dari hadapanku lalu mengacak pucuk kepalaku gemas.
"Gomawo tuhan karena sudah menolongku tadi"batinku.
"Kalau begitu kajja,hari ini aku ada latihan"ucapnya membuat aku sedikit kecewa, aku pun hanya memilih untuk tersenyum kearahnya"baiklah,kalau begitu kau bisa pergi sekarang aku bisa pulang sendiri"ucapku sambil melepaskan genggamanku dari tangannya
"Ani!kau ikut denganku, temani aku latihan agar aku lebih semangat ne?"ujarnya yang langsung menarik tanganku dan kembalu berjalan menuju mobilnya.
"Aku harap setelah ini tak ada lagi yang membuatku dan chanyeol oppa bertengkar"batinku memohon.
Selama dimobil,chanyeol sama sekali tak melepaskan genggamannya dari tanganku,aku yang merasa malu hanya bisa memalingkan wajah ke arah jalanan.
"Soeun"aku pun menengok kearah chanyeol oppa yang masih fokus menyetir"aku mencintaimu"lanjutnya sambil meliriku sekilas lalu mencium pucuk tanganku lama.
*BLUSH
pipiku semakin terasa panas,aku pun tersenyum kearahnya"aku juga mencintaimu oppa"jawabku pelan lalu kembali tersenyum manis kearahnya.
"Aku sangat mencintaimu oppa, bahkan aku sampai takut melihatmu menyatakan cinta padaku" batinku.
(Kalau yang ngerti pasti sering sakit hati)
MAAF YAH PENDEK, SOALNYA AKU LAGI NYIAPIN CERITA BARU AKU DAN AKU JUGA LAGI PUSING MIKIRIN SKRIPSI YANG GAK KELAR KELAR KAYAK MASA PERCINTAAN AKU HEHE...
NANTI KALO ADA WAKTU NANTI AKU BAKAL UP YANG AGAK PANJANGAN OKK, KALIAN MAU ADA KONFLIK LAGI GAK?KALO MAU KOMEN YOK!
SEKALI LAGI MAAF KALO ADA TYPO DAN JANGAN LUPA UNTUK PENCET TOMBOL BINTANG DIBAWAH POJOK KIRA YAH.
BA!BAI BAI!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
impossible love
Teen Fictiondicerita ini aku buat dari imajinasi aku,akan ada perbedaan seperti umur,tinggi dan lain lain,aku harap kalian suka