[Kosong ° Delapan]

713 141 20
                                    

YAOI AREA🔞!
CHILDREN NOT ALLOWED READ THIS, BUT UP TO YOU.
DON'T LIKE? DON'T READ AND BASH! JUST GO AND BLOCK THIS ACCOUNT!🚫

Don't forget to leave comment and tap for vote this story, thank you!😙

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kalian tau kan cara menghargai seorang penulis? Jika tidak berniat memberi vote, maka tolong tinggalkan lah jejak komentar❤️

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Jongdae-ya.. maafkan Appa.."

"Lepas!!"

"Dae-ie, Appa mu sudah mengakui kesalahannya, sayang.. beri ia kesempatan untuk memperbaiki semuanya."

"Tidak, Eomma. Dia tidak mempercayaiku! Dia lebih mempercayai para chaebol dibanding anaknya sendiri!"

—BZAAAT!

Jongdae tiba-tiba terbawa ke sebuah ruangan putih yang kemudian berwarna menampakkan bagian dalam rumahnya.

"Yeobo! Jangan!"

"Tetap disini, jaga Jongdae kita." Ujar Appa nya.

Jongdae melihat Eomma nya berlari ke dapur sambil menggendong dirinya yang masih bayi saat itu.

Dia memutuskan menyusul Appa-nya.

Di halaman rumah, ia melihat Appa nya mendatangi seseorang berpakaian lusuh. Ah tidak, orang itu chaebol, sepertinya sebuah kejadian baru menimpanya hingga dia terlihat seperti gembel dengan baju yang robek sana-sini.

"Tuan Kim! Kumohon, jaga anak ini..."

"Tidak, aku, aku tidak bisa. Tolong, aku hanya ingin keluargaku hidup tenang," balas Appa.

Jongdae mendekat, dia melihat bayi laki-laki dipangkuan orang berpakaian lusuh tersebut.

Wajah bayi itu..

Astaga, dia mengenalnya!

...Minseok?!

—ZRAAT!

Jongdae membuka matanya cepat. Nafasnya tidak teratur.

"Apa itu tadi?" Tanya-nya entah pada siapa.

Kemudian dia mendengar pengumuman bahwa pesawat telah mendarat dengan sempurna.

Jongdae tidak banyak membawa barang. Ia hanya membawa tas punggung saja, sekarang dia sedang berlari mencari taksi menuju rumahnya.

Apa dia masih punya hak untuk menyebut itu rumahnya?

Entahlah.

Setelah menempuh jarak yang agak jauh, akhirnya Jongdae sampai di rumahnya.

Bolehkah ia jujur kalau dia merindukan tempat ini?

Sial! Kenapa banyak orang berkerumun begini?

Brukk

Sebuah tangan mendorong Jongdae kasar, hingga ia mundur beberapa langkah.

"Hey!" Jongdae berseru tidak terima.

"Tolong jangan menghalangi ja—"

Keduanya bertemu pandang.

"—lan." Wanita tua kisaran 70an itu menatap Jongdae dari atas sampai ke bawah. "Apa aku mengenalmu?" Tanya-nya.

"Tidak. Maaf sudah menghalangi, kalau boleh tanya, ada apa?" Jongdae berbohong, tentu saja. Mana bisa ia tidak kenal dengan pembantu rumah tangga nya yang berhenti bekerja sejak ia masuk SMP, Jung Ahjumma.

√ [Book 1] Incest ° Chenmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang