Eps. 3

29 7 1
                                    

   16.45

  "Hey, buddy! I miss you, miss you, sooo muchh!!"

   "Ehhh, lepas2 aduhh sakit kakk!"

   Nuhaisa Raffna Nugraha kakak kandung Aksa ter-laknatullah + temen gulad. Jarak umur mereka sekitar 5 tahunan. Sekarang Nuha masih kuliah S 2 di University of Cambridge—di London. Nuha mengambil jurusan Ekonomi di sana, karena ingin menjadi direktur perusahaan seperti kakek. Dasar emang, kakak ade. Terus aja sehati.
   Bulan ini Nuha pulang ke indo, karena sedang berlibur musim dingin. yang pasti kangen sama adik tersayangnya (tapi boong)

   "Kok pulang sih?" Tanya Aksa yang menjauh dari Nuha karena takut di peluk erat lagi. 'Ekhhh, jyjyk!'

   "Nggak kangen gue, lu? Jahat emang!" Jawab Nuha yang menghampiri Aksa lalu memukul lengannya dengan keras.

   "AAHHH, SAKIT! Sanaaa ih!! Maahhh, Nuha nge-aniaya aku!" Aksa kabur ke kamar sembari teriak.

   "Nuha, iseng ihh!" Mamah menghampiri Nuha dan mencubit pipi tembemnya.

  Dinner.
Mamah mengetuk pintu kamar Nuha lalu mengetuk pintu kamar Aksa dengan lembut.
   Keluarga Nugraha berkumpul di meja makan layaknya keluarga yang berbahagia.

   "Kak, gimana di London? Baik2 aja kan?" Tanya Papah yang baru pulang dari kantor.

   "I'm fine Dad." Jawab Nuha tersenyum.

   "Gimana Aksa, sekolah barunya?" Tanya Papah, ke Aksa.

  "Biasa aja kok pah, tapi Aksa seneng udah punya temen. Seru-seru lagi," jawab Aksa yang girang menceritakan.

  "That's great! Semangat ya nak," timpal Papah yang ikut senang.

  "Tadi kata pak Didu, mobilnya kempis? pantes kamu pulang telat, Mamah jadi khawatir," Tanya Mamah dengan nada sedikit khawatir.

  "Nggak apa kok, tadi tuh yang lama nunggu mobil dereknya dateng aja. So annoying! Terus a.. Aku" Jelas Aksa dengan nada yang agak kesal+ragu— karena mengingatkan dia saat mengajak cewe berhijab untuk menaiki mobilnya dengan ban kempis?..
        'So stupid!!'  Aksa yang memikirkan kejadian tadi, langsung memerah wajahnya seperti udang rebus.

   "Hmm, I think there's a spark of love! who is she? Tell me please?..." Nuha yang melihat wajah Aksa yang memerah meledeknya dengan memonyongkan bibirnya. Yang langsung diikuti gelak tawa Mamah, Papah.

   Selesai dinner Aksa dan Nuha membantu Mamah untuk mencuci piring.
   Saat mencuci piring, Nuha hanya melihat wajah Aksa sembari tertawa kecil.

   "*Was guckst du?!" Tanya Aksa yang kesal karena di lihat terus oleh sang kakak.
    *Apa lihat-lihat?!

  "Ade gue galak amat? Cinii pengen pelukk!!" Nuha yang gemas melihat adiknya yang marah langsung melebarkan tangannya pengen dipeluk.

  "Nooo!! No!! Mom, Help me! Huuu, huu" Aksa menjerit geli.

> KAMAR AKSA <

   Nuha belum mengantuk. Karena kepikiran sesuatu, Nuha pergi ke kamar Aksa buat cerita2.

Hening..

  "Masih deket sama Si Ayres, Reyas, ahh! Susah amat sih namanya," tanya Aksa yang memecahkan keheningan sembari  rebahan di kasur bersama Nuha.

  "Ayres dek! Udah 'end' " jawab Nuha dengan tatapan sedih melihat layar handphone.

  "Udah gua duga.. akhirnya pasti end. Bener yaa, dugaan gua kalau pacaran itu nggak menjamin seumur hidup, bisanya cuman ngabisin money doang!" Aksa dengan nada sok bijaknya membuat Nuha kesal.

  "Kayak lu nggak pernah pacaran aja. Sok bijak dasar, rese ih!" Nuha kesal karena sang adik yang sok keren di depannya.

  "Enak aja! Gua nggak pernah pacaran seumur idup. Nggak akan pernah!" Protes Aksa dengan tatapan sinis.

  "Fine!" Jawab Nuha dengan nada juteknya.

  "Hahh.., forgetting is more difficult than just like it. Very complicated." Keluh Nuha yang membuat Air matanya menetes layaknya gerimis.

  "Come on! nangisin orang yang sekarang bukan siapa-siapa buat kita itu nggak guna," Aksa yang menenangkan sang kakak sembari menghapus air matanya yang kian deras.

"Mantan sering di sebut ex dalam bahasa inggris (example) hal yang nggak perlu diinget lagi di masa depan. Jadi intinya, L U P A I N, oke? Oke!" Aksa layaknya seperti guru yang sedang menasihati muridnya.

  "Thanks brother, nggak sia-sia gue cerita sama lu. Ada guna nya juga ya?" Timpal Nuha yang langsung memeluk adiknya dengan erat, lalu kembali ke kamarnya.

  'Cewek, cewek.'

TEEETTT, TEEETTT!
Jam weker Aksa berbunyi dengan keras membuat Aksa terperanjat di kasur.

   "Sekolah, ehh sekolah! kangen tugas.."
Aksa yang terkejut langsung berdiri dan berjalan menuju kamar mandi— 'tadi gua latah apa? kangen tugas?' waw ajaib.

  Mamah, Nuha, dan Aksa berkumpul di meja makan untuk sarapan.
  Papah sudah berangkat shubuh karena ada rapat penting katanya.
Selesai makan, aksa berpamitan ke mamah dan Nuha.
Aksa seperti biasa di antar oleh pak Didu menggunakan mobil. Tadinya, Aksa mau naik motor ninja kesayangannya. Ehh, mamah ngelarang. Sebagai anak yang baik dan penurut, Aksa meng iyakan saja. Yaa, Dari pada celaka?

  07.30
'Syukur, gua nggak telat,' Aksa senang dalam hati.

DORR!!
  "Ehh, mon*et!" Teriak Aksa karena ke 4 temannya mengagetkan Aksa.

  "Ehh, mon*et, ehh mon*et!!" Adam tertawa sembari mengikuti latah Aksa yang terkejut.
Ke 4 temannya membuat Aksa kesal.

Pelajaran pertama = Matematika~
  'Hidup ini penuh cobaan :)' —> keluh seorang murid pastinya.

  "Assalamualaikum, anak-anak." Salam Pak Dimas dengan suara menggema di dalam kelas.

  "Waalaikumussalam,"

  "Hari ini *UH. Babnya yang sudah dipelajari kemarin. siap, nggak siap.. yaa tetep UH," Kata Pak Dimas, yang membuat sekelas hening seketika.
   *Ulangan Harian

  'What the? Mendadak?! Pengen kabur!' Aksa menutup wajahnya, karena kebingungan harus gimana?

KRIINGG, KRIINGG!
  Istirahat, istirahat, istirahat!
Kelas XII A- IPA mabok semua setelah mengerjakan UH Matematikanya masing2.

   Aksa dengan wajah lemasnya langsung duduk di bangku kantin bersama Syawal yang ikut lemas.
   Syawal yang sudah keroncongan langsung memesan bakso Bu Riah.
Saat Aksa melihat ke meja sebelah, ada cewek jutek itu. Aksa menghampirinya.

"Siapa nama lo?" Tanya Aksa yang sudah duduk di depannya.

Thanks for reading friends.
See you in the next episode :)

Not SAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang